Eps 27

6.8K 586 39
                                    

"Tidak ada yang lebih menyayangi mu, lebih dari dirimu sendiri. Berharap pada manusia, seperti menggores luka baru di luka yang lama."

-Antarez.

********

Terkejut, Antarez tidak menyangka kalau Bunda bisa menyadari kalau sebenarnya dia bukanlah Antariksa, tiba-tiba Antarez merasa gugup, sedangkan Bunda masih tetap dengan sorot mata dinginnya. "Mak-maksud Bunda apa?" gugup Antarez merasa penyamarannya terbongkar, bahkan ini masih beberapa jam dia berada di sana. Bukankah ini terlalu cepat untuk mengetahui segalanya?

"Jangan pura-pura memasang muka polos seperti itu Antarez, walaupun kau dan Antariksa itu kembar, aku tetaplah Bunda kalian, wajah kalian memang sama, tapi untuk sifat sekali pandang saja, saya langsung bisa membedakannya," balas nyonya Mawar, memang tidak bisa dipungkiri kalau nyonya Mawar adalah ibu kandung dari Antarez dan Antariksa. Jadi dia bisa mengerti karakter sifat anak-anaknya.

"Sekarang, apa tujuan mu datang kemari? pasti kau yang memaksa Antariksa untuk melakukan ini kan!" tekan nyonya Mawar berdiri di hadapan Antarez, seraya memegang lengan anak itu.

"Kau membiarkan Antariksa tinggal bersama Papa mu yang tempramental itu, kenapa kau tega melakukan ini kepada adikmu sendiri Antarez!" bentak nyonya Mawar penuh amarah, wajahnya merah padam, tangannya semakin mencengkram lengan Antarez.

Antarez menundukkan kepalanya dalam-dalam, rahangnya mengeras, kedua telapak tangannya semakin mengepal kuat. "Kalau Bunda sendiri tahu kalau Papa itu jahat, lalu kenapa Bunda tinggalin aku waktu itu?" lirih Antarez, berusaha menahan rasa sakit yang teramat sangat di dalam dadanya.

"Setiap hari aku selalu dipukul, dipaksa menuruti segala kemauannya, dan semua itu aku rasakan selama bertahun-tahun. Sedangkan Antariksa.... haha, baru beberapa jam dia tinggal bersama Papa, dan Bunda langsung sepanik ini?" Antarez tertawa lemah, tawa itu seperti mengartikan seluruh perasaannya.

"Sebenarnya Antarez ini siapa sih Bun? anak Bunda cuman Antariksa aja?" tanya Antarez menatap iris mata nyonya Mawar penuh harap.

Genggaman nyonya Mawar mulai longgar, dan melepaskannya dari lengan Antarez, wanita itu bingung harus menjawab apa, hal yang sangat ia takutkan akhirnya terjadi juga, Antarez datang dan menagih jawaban itu kepada dirinya. "Adikmu itu sakit nak, sejak kecil dia sering sakit-sakitan, itu sebabnya Bunda lebih memilih membawa Antariksa dari rumah Papa," jelas nyonya Mawar.

"Lalu Antarez?" balas Antarez kembali teringat bagaimana sewaktu kecil dulu ia berteriak-teriak memanggil nama Bundanya, memohon agar Bunda juga ikut membawa dirinya.

"AKU JUGA SAKIT BUN!" teriak Antarez dengan bola mata berkaca-kaca, dia sudah tidak kuat, kenapa semua orang hanya perduli kepada adiknya saja.

"Papa selalu siksa aku di sana, mulai dari fisik sampai mental! kenapa aku harus punya orang tua sebangsat itu! dan kenapa Bunda lebih memilih anak penyakitan seperti Antariksa daripada aku!" amarah Antarez tidak terkontrol, saat ini dia tidak bisa mengendalikan ucapannya sama sekali.

//Pak// tamparan keras mendarat pada pipi kanan Antarez, laki-laki itu syok dengan pipi kanan yang membekas merah telapak tangan nyonya Mawar. "Jaga bicaramu Antarez!" ucap nyonya Mawar.

"Bagaimanapun juga tuan Agral adalah Papa kandung kamu, dia melakukan itu pasti ada sebabnya, Bunda melakukan ini juga demi kebaikan kita semua."

"Bunda sengaja meninggalkan kamu bersama dengan Papa, karena Bunda percaya kamu pasti bisa menjaga Papa, dan agar dia tidak merasa kesepian sayang. Bunda percaya kamu pasti bisa jadi anak kebanggaannya, dan menjadi penerus perusahaan Kasela," sambung nyonya Mawar, terlihat senyum miring terlukis di bibir Antarez.

"Orang tua mana yang mau memilih jalan kekerasan sebagai penasihat terbaik, Bunda? dan juga, ibu kandung mana yang tega meninggalkan anaknya, dengan alasan untuk menjaga anak dia yang lain?" balas Antarez mulai mengangkat kepalanya yang semula menunduk.

"Semua wanita bisa menjadi seorang ibu, tapi hanya yang terpilihlah yang dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Dan Bunda, adalah salah satu dari sekian banyaknya wanita yang gagal dalam mendidik anaknya," pungkas Antarez seperti ribuan jarum kecil yang menusuk hati nyonya Mawar, sangat sakit.

"Terimakasih banyak Bunda, karena sudah menyakiti hati Antarez untuk yang kedua kalinya," Antarez tersenyum getir, padahal niatnya datang kemari untuk merasakan kembali bagaimana belaian kasih sayang seorang ibu yang sudah lama tidak pernah ia dapatkan.

"Apa Bunda tahu apa hal pertama yang Antarez pikirkan saat datang ke sini? akhirnya aku akan mendapatkan kasih sayang dari Bunda, sama seperti anak-anak lainnya. Tapi tidak, hati Bunda hanya untuk seorang A, yaitu Antariksa," bulir air mata yang sedari tadi Antarez tahan seketika pecah, cairan bening itu jatuh membasahi pipinya.

Antarez mengusapnya menggunakan punggung tangan, raut wajahnya kembali terlihat dingin. "Mulai sekarang aku katakan, kalau Bunda telah kehilangan salah satu Putra kembar Bunda, Antarez Putra Kasela. Aku janji, gak akan pernah datang ke sini lagi, dan mengganggu kehidupan bahagia kalian berdua," nyonya Mawar langsung meraih pergelangan tangan Antarez, wajahnya nampak sangat terkejut dengan perkataan Antarez barusan.

"Apa maksud kamu Antarez?!"

Antarez tetap berusaha untuk bersikap sabar, perlahan ia melepaskan genggaman tangan Bunda dari tangannya. "Bunda mau anak kesayangan Bunda kan? aku akan bawa Antariksa pulang," jawab Antarez lalu berjalan pergi keluar dari dalam rumah.

"Antarez! tunggu! jawab pertanyaan Bunda sayang!"

"Antarez!" teriak nyonya Mawar dan sama sekali tidak dipedulikan oleh Antarez, anak itu tetap berjalan semakin mempercepat langkahnya, hingga keluar melewati pintu gerbang rumah.

"Mulai sekarang aku katakan, kalau Bunda telah kehilangan salah satu Putra kembar Bunda, Antarez Putra Kasela," suara Antarez kembali berputar di dalam pikiran nyonya Mawar, matanya memerah, bulir air mata sukses berselancar bebas membasahi pipinya.

"Kenapa Tuhan! kenapa keluarga ku bisa sampai hancur seperti ini," isak nya.

********

"Dulu dia seperti pahlawan dengan sejuta kehebatannya, dan sekarang, dia tidak lebih dari pembohong besar yang pandai mengarang cerita."

°•••Brother konflik•••°

BROTHER KONFLIK [S1&S2] segera terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang