Bab 111. Rasanya masih terasa

973 23 3
                                    

Bab 111. Rasanya masih terasa
★★★★

Bangun pagi tubuhku rasanya segar, mandi dipagi subuh menyegarkan badan dan pikiran, berdoa supaya hari ini diberi kelancaran.

Terlebih hari ini libur, jadi bisa santai diapartemennya mas Surya.

Hari ini ku bebersihkan dapur sambil memasak buat sarapan pagi.

Ku biarkan mas Surya tidak bangun karena kelelahan dengan semalam yang telah kami lewati berdua, berpacu dalam gairah. Rasanya masih begitu membekas. Terasa....

Hal itu membuatku tersenyum.

Menu pagi hari ini aku bikin soto ayam babat, nasi sudah matang di macig com.

Ku persiapkan dua mangkok dinampak lalu ku letakkan di meja makan. Ada kuahnya ku letakan sendiri di wadah biar nanti mas Surya mengambil sendiri sesuai selera. Ada kecap, saus dan sambel yang sengaja ku bikin sendiri.

Tak lupa ku persiapkan dua gelas susu coklat hangat, dan semua telah beres ku persiapkan di meja makan.

Kini saatnya aku membangunkan mas Surya yang belum bangun karena kelelahan semalam. Aku tersenyum membayang kan hal itu. Tentu, tubuhnya akan merasa letih seperti pengantin baru dengan apa yang telah ku lakukan pada mas Surya.

Hatiku tetap saja berdebar menatap tubuh polosnya walaupun kini tertutup oleh selimut hanya sebatas perutnya kebawah yang tertutup. Rasanya aku tak tega untuk membangunkannya, karena letih yang menderanya. Tapi semua sudah ku persiapkan buat sarapan pagi.

Maka setelah dekat karena tadi aku termangu ditempatku...

"Mas,,,, mas,,, bangun mas, sudah siang" ku usap wajah tegasnya yang kokoh, serta kumisnya yang dicukur rapi membuatnya makin macho. Semalam kumis itu yang mengelitikku membuat klimaks tanpa ku sadari.

Tak ada reaksi,,,

Hal itu membuat gemas karena usahaku tidak ada hasil.

"Mas bangun, mas,,," aku berusaha untuk membangunkannya. Ku cubit dibagian dadanya yang mencuat karena tak ada reaksi. "Mas,,, bangun" panggilku lagi tetap tak respon atau jangan jangan mas Surya mengerjai ku.

Awas ya!

Ku sikap selimutnya hingga kini keadaannya terekspos sempurna. Kontolnya lagi on the, berkedut. Hadeh?.

Apa gak capek semalam ku buat puas, sampai dia kelenger.

Ku sentuh kontolnya yang ngaceng, dengan kepalanya yang berkilap saking on-nya.

"Asshhhh,,, aaahhh,,,!" desahnya pelan ada reaksi.

"Dek kamu nakal ya,,," suara bass-nya serak karena baru membuka matanya.

"Mas letih ya?"

Mas Surya hanya memberi isyarat kedip kan matanya kalau dia memang merasa letih.

"Mas mau tidur saja,,,"

"Kenapa tidak membangunkan ku dek?"

"Lha,,, bukannya mas capek?"

"Iya, rasanya kayak pengantin baru"

"Apa iya, nikah juga belum" aku pura pura sewot.

"Gak usah cemberut gitu. Gimana kalau nanti diabetes?"

"Maksudnya?"

"Karena mengkonsumsi yang manis manis dari kamu"

"Ah, mad bisa aja"

"Kamu mau sarapan dulu gak?"

"Lha, aku sudah masak serta ku siapkan dimeja. Sarapan apa?"

"Ini" tunjuknya dengan wajah mesum karena tidak malu lagi sekalipun dalam keadaan telanjang didepanku bahkan dalam keadaan ngaceng.

Penjerat Mimpi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang