[DUAPULUH]

474 71 1
                                    

Sudah dua hari ini jisung tidak bangun dari tidur pulasnya. Tenaga laki-laki itu seperti dikuras dengan kejam membuat jisung sangat menikmati waktu istirahatnya sehingga tanpa sadar sudah dua hari belum juga terbangun.

Beberapa tabib sering datang dan pergi di kamar jisung bahkan beberapa penjaga ditugaskan untuk berdiri mengawasi dari pintu depan agar suatu saat bila jisung kembali mengamuk bisa diatasi dengan cepat.

Pagi ini seperti biasa, sebelum mulai mengajar di pack pelatihan minho akan datang berkunjung untuk melihat jisung. Minho dengan balutan kimono panjang yang menutupi tubuhnya saat ini berjalan menuju kamar jisung tanpa peduli bahwa kimononya dari tadi melambai-lambai tertiup angin. Minho tidak jarang bertemu beberapa tabib istana yang ia kenali, menyapa mereka satu persatu sambil terus berjalan menuju ruangan yang menjadi tempat tujuan utama.

Minho masuk ke dalam kamar jisung dan mendapati seorang laki-laki sudah terbangun dengan kondisi kebingungan, menatap ke sekelilingnya sampai menemukan minho berdiri di depan pintu. Jisung menatap minho dengan mata berbinar walau minho tau sebenarnya jisung sedang takut.

"Minho aku dimana?"

Minho mendekat kearah jisung. "Kau ada di istana saat ini dan butuh perawatan ekstra, maka dari itu alpha chan meminta untuk kau tinggal disini sampai pulih"

"A-apa aku telah melakukan sesuatu yang merugikan?"

Jisung takut-takut bertanya ke minho membuat minho menghela nafas sambil mengangguk. "Kau mengamuk lalu menyakiti hyunjin dan merusak apapun di sekitarmu"

"Yaampun. Maafkan aku, aku tidak sadar saat melakukan itu"

"Tidak apa, tidak usah di fikirkan nanti kepalamu sakit"

Jisung mengangguk lalu meringis kecil sambil menyentuh kepalanya yang terasa sakit karena jisung mencoba terus mengingat ada kejadian apa yang membuat jisung terdampar disini.

"Jisung, aku ingin bertanya sesuatu"

"Iya tanyakan saja"

"Apakah kemarin kau merasakan hal aneh sebelum tidak sadar?"

Jisung terdiam sejenak sebelum mengangguk. "Aku emrasa tubuhku panas dan susah di gerakan, dadaku juga sakit seperti diberi timah panas lalu dikepalaku terus berbunyi sebuah nama seperti ada yang teriak sambil menggeram marah"

"Siapa?"

Jisung mencoba mengingat sebelum tubuhnya seketika menggigil ketakutan membuat minho dengan khawatir menyentuh jisung yang tiba-tiba berubah. "Ji kau baik-baik saja"

"Nama itu selalu berputar di kepalaku seperti seseorang yang protes kepadaku"

"Siapa nama yang disebutkan di kepalamu?"

"Peter, peter han"

Minho menatap beberapa anak yang bertanding dan berlatih di dalam pack dengan tidak fokus sama sekali. Ucapan jisung berputar di kepala, apalagi dengan sebuah nama yang membuat minho begitu penasaran.

Peter han.

Siapa itu? Apakah peter adalah wolf di dalam jisung yang hampir mati? Kalau begitu kenapa peter seakan-akan ingin menguasai tubuh jisung, bisanya wolf tidak akan menyakiti inangnya sendiri.

"Lino"

"Ada apa?"

Lino yang sedang tertidur seketika bangun karena panggilan minho tadi. "Menurutmu apakah wolf bisa berontak dan menyakiti tubuh yang menampungnya?"

"Eh, setauku bisa tetapi itu karena kami memiliki sebuah trauma besar biasanya sehingga merasa semua orang ancaman begitu pun dengan tubuh yang di tempatinnya"

"A-apakah itu berbahaya?"

"Dapat berbahaya apabila terus dibuat trauma, bisa-bisa dia akan mencoba mengambil alih tubuh tersebut dan membuat si pemilik aslinya mati"

Minho terdiam khawatir. Dirinya ragu untuk kembali bertanya kepada wolfnya. "Kalau wolf itu mati?"

"Artinya dia sudah bukan werewolf dan hidupnya hanya akan bertahan selama setahun, setelah itu dia akan mati karena kekuatannya diserap dengan kuat oleh wolf yang mati tadi"

"Baiklah kau boleh tidur kembali"

Lino kembali tidur dan tidak berisik tetapi fikiran minho malah berkecamuk membayangkan segala hal yang terjadi dari penjelasan lino barusan. Kalau begitu jisung dalam bahaya dan mereka harus cepat melakukan sesuatu, membuat wolf jisung merasa nyaman bersama inangnya.

Minho menghampiri changbin yang menatap mereka dengan tatapan tajamnya, lalu minho menepuk pundak changbin membuat changbin menoleh kearah minho dengan pandangan bertanya karena tidak biasanya minho memasang wajah penuh khawatir walau terus coba di tutupi dengan ekspresi dingin yang biasa minho pasang.

"Ada apa?"

"Sepertinya malam ini kita harus rapat inti"

"Kenapa tiba-tiba?"

"Ini tentang han jisung"

Changbin terkejut mendengar minho yang menyebutkan nama jisung. Mereka tau saat ini pack sedang kewalahan karena masalah jisung adalah masalah baru yang mereka hadapi, bahkan chan yang biasa mengeluarkan aura tenang mulai terlihat kacau sehingga lebih banyak sibuk membaca buku dari perpustakaan bagian sejarah lalu sesekali berkonsultasi bersama para tabib petinggi.

Mereka semua merasa bahwa jisung bisa dibilang ancaman, salah sedikit maka jisung bisa merusak pack mereka dan membunuh siapa saja. Maka dari itu jisung harus diawasi dengan ketat dan diberi pengobatan untuk meminimalisir kejadian menbahayakan yang mungkin terjadi. Tidak boleh lengah sedikit pun atau mereka akan berada dalam bahaya.

Tentunya saat ini adalah posisi siaga satu membuat chan terus meminta tim inti bersiap apabila sewaktu-waktu jisung kembali berubah. Kekuatan jisung sudah di takar dan tidak mungkin di tenangkan hanya dengan dua orang alpha karena yang ada di dalam diri jisung adalah wolf liar tanpa pelatihan ditambah rasa trauma serta takut.

"Ayo kembali ke istana segera"







Apakah ada yang kangen aku update ini?

[1] Give Me Back • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang