Jotaro dan Kakyoin tidak sengaja menginjakan kaki mereka di suatu tempat di Mesir, tempat tersebut cukup ramai, ada banyak kios-kios di sepanjang tempat tersebut. Keduanya menduga bahwa tempat yang tidak sengaja mereka lewati tersebut adalah pasar.
"Silahkan dilihat-lihat tuan!"
"Barang baru dengan kualitas yang tidak main-main! Silahkan dibeli!!"
"Ini merupakan barang langka, tuan dan nyonya! Anda akan rugi jika tidak membeli nya!"
Jotaro sepertinya merasa kesal karena menurutnya tempat tersebut sangat berisik dan menyesakkan. Kakyoin hanya tertawa kecil melihat teman nya itu yang tersiksa dengan keadaan saat itu.
"Oh? Mau lewat sana, Jotaro?" seru Kakyoin ketika melihat sebuah gang kecil yang nampak lebih sepi.
"Kemana pun asal aku bisa terhindar dari orang-orang berisik dan menyebalkan ini."
"Hahaha! Baiklah!"
Kakyoin berjalan lebih dulu menuju gang tersebut, Jotaro menyusul dengan tetap berada di dekat Kakyoin agar tidak terpisah.
"Nahh, setidaknya tidak se-ramai disana kan?" ucap Kakyoin sembari berkacak pinggang.
"Ya. Syukurlah."
"Tapi aku tidak tau dimana ini--"
"Jalan saja dulu. Kalau benar kita tersesat, kita pakai stand saja."
"Kenapa tidak memakainya sekarang?"
"Jika ternyata ada stand user yang melihat bagaimana? Aku sedang tidak mau berhadapan dengan orang-orang menyebalkan itu."
Kakyoin lagi-lagi tertawa membalas jawaban Jotaro. Benar-benar deh, apakah pasar ramai tadi membuat mood sang teman dengan stand berdasarkan kartu tarot The Star tersebut menjadi seburuk itu? Yahh, Kakyoin harus berhati-hati kalau begitu, ia tidak ingin merasakan lagi ora-ora milik Star Platinum.
Kembali kepada keduanya. Gang tersebut ternyata membawa mereka ke sebuah tempat yang sama dengan yang sebelumnya, beda nya tempat kali ini terlihat lebih sepi, baik para pedagang nya maupun pembeli nya. Bahkan Kakyoin melihat ada beberapa kios yang sepertinya tutup dan memang sudah lama ditinggalkan.
Meskipun terlihat kumuh dan sedikit menyeramkan, keduanya cukup menikmati berjalan di tempat tersebut. Orang-orang nya pun lebih ramah dan tidak banyak bicara. Kakyoin beberapa kali di sapa oleh para pembeli di tempat tersebut atau sekedar diberikan senyum ramah.
Kakyoin tentunya membalas setiap sapaan dan senyuman yang diberikan kepadanya. Hei, tempat ini tidak terlalu buruk!
"Jotaro lihat! Manik-manik ini lucu sekali!"
Jotaro terkejut saat melihat Kakyoin sudah tidak ada lagi di samping nya dan malah menemukan teman dengan stand Hierophant Green nya tersebut berada di salah satu kios yang sepertinya menjual perhiasaan khas daerah setempat.
"Yare yare daze."
Akhirnya Kakyoin pun membeli beberapa manik-manik yang Jotaro sendiri tidak tau manik-manik macam apa yang dibeli nya karena Kakyoin tidak mau memperlihatkan nya.
Keduanya kembali berjalan menyusuri pasar 'tersembunyi' tersebut untuk mencari jalan kembali menuju perkotaan. Kakyoin berjalan sembari melihat-lihat sekitar dengan mata berkilauan, seperti seorang anak yang dibelikan mainan kesukaan nya. Jotaro beberapa kali mengingatkan nya untuk tidak terlalu terlena, siapa tau musuh tiba-tiba menemukan dan menyerang mereka.
Kakyoin meminta maaf dan beralasan kalau ia belum pernah melihat bahkan mengunjungi pasar dengan suasana seperti ini. Mungkin memang benar kalau laki-laki berambut merah itu terbawa suasana dengan hal yang belum pernah diliat nya. Kakyoin melebarkan senyumnya berharap Jotaro dapat memaklumi dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirror
Fiksi Penggemar"Lihat Jotaro, cermin ini tidak menunjukan bayangan ku. Cermin yang aneh bukan? haha!" "Kau benar. Barang rusak begini kenapa mereka jual?" 【JJBA fanfic】 【Kakyoin Noriaki & Kujo Jotaro】 【JJBA©Hirohiko Araki】