Lisa POV
Demi tuhan, hari ini adalah hari paling sialan selama hidupku. Aku membenci pekerjaan kantor dan aku juga membenci Jennie.Padahal siang tadi aku memilih untuk meninggalkan berkasku yang terbengkalai hanya untuk pergi menemui Jennie di kantornya. Awalnya aku ingin sekali memberikan sebuah kejutan kecil untuknya terlebih karena pertemuan kemarin yang berakhir saling diam tak mengabari satu sama lain.
"Sebenarnya kau benar-benar jatuh cinta padaku atau hanya sekedar obsesi saja, Jennie?"
Aku mencoba memberinya waktu untuk berpikir mengenai bagaimana cara dia memperlakukanku selama ini. Kupikir Jennie yang akan datang dan memohon cintanya padaku nyatanya akulah yang kembali melakukannya lagi dan lagi.
Aku merindukan wajahnya, aku merindukan suaranya, aku merindukan helai rambutnya, aku merindukan sentuhannya dan aku mencintainya. Aku yakin Jennie memiliki perasaan yang sama mungkin dia hanya gengsi untuk menyatakannya.
Karena pada dasarnya dia adalah tipekal wanita yang angkuh dan tidak suka dikasihani apalagi jika harus menuntut perasaannya.
Jika kalian ingin tahu, seharusnya aku menghadiri rapat Mingguan bersama sekertaris dan dewan direksi lainnya hari ini tapi demi tuhan aku tidak bisa fokus pada pekerjaanku dan yang ada dipikiranku adalah Jennie, Jennie dan Jennie. Wanita Kim itu mengambil alih semuanya. Dia arogan, dia egois, dia angkuh dan bersikap seenaknya tapi kenapa aku harus memiliki perasaan untuknya?
Dengan penuh keterpaksaan aku menggagalkan rapat kami dan memilih untuk mengundurnya Minggu depan. Aku melihat bagaimana respon mereka menanggapinya tapi tanpa memperdulikannya aku meninggalkan seisi ruangan dan bergegas berlari menuju mobilku lantas menancap gas untuk pergi menemui pelaku yang sudah membuatku menjadi seperti ini.
Aku senang karena sudah berhasil menyingkirkan semua egoku untuk bisa pergi menemuinya tapi semuanya benar-benar berubah ketika mobilku sudah hampir memasuki latar kantor wanita bermarga Kim itu sengaja memberhentikannya ditepi jalan yang tanpa sengaja mempertontonkan hal yang tak ingin aku lihat selama hidupku.
Siapa wanita asing yang bersama Jennie di resto? Bukankah Jennie tidak suka menemui sembarang orang? Apa dia benar-benar seorang player dan hanya menganggapku sebagai mainannya saja?
Disini aku sedang sangat kacau karenanya sedangkan dia sedang santai-santai saja bersama orang lain selain diriku. Bajingan, Kim Jennie benar-benar bajingan. Aku sengaja mengambil beberapa gambar menakjubkan itu dan membiarkan setelahnya dia meratapi kebodohannya sendiri.
Aku tidak peduli jika dia berkencan atau bahkan bertemu dengan mainan barunya tapi kenapa aku harus melihatnya? Aku lebih lega jika tidak mengetahuinya dan membiarkan dia bermain dibalik kemunafikannya.
Saat aku melihatnya keluar dari resto aku lantas menancap gas untuk kembali pulang ke apartemen entah dia menyadarinya atau tidak. Yang jelas aku benar-benar kesal, marah dan moodku berantakan. Masa bodoh jika setelah ini dia datang dan memohon padaku. Demi apapun, aku ingin memberinya pelajaran yang tak akan bisa dilupakan selama hidupnya.
Kini dia tidak lagi bisa membodohiku apalagi menganggapku rendah. Aku sudah tidak peduli jika nantinya dia mencabut investasinya dari perusahaanku atau bahkan sampai membuatnya bangkrut tak berharga lagi.
Didalam apartemen aku duduk dengan sebotol soju dan juga televisi yang aku biarkan menyala mempertontonkan kenaasanku. Aku ingin sekali menertawai diriku sendiri.
Sialan, tapi nampaknya dengan sebotol soju saja tidak membuatku mabuk. Aku masih sadar! Aku ingin alkohol yang lebih agar bisa membuatku terbang dan melupakan semua hal-hal duniawi.
"Sialan!"
Aku meneriaki diriku sendiri melepas pakaianku satu persatu menyisakan sport bra dan mengambil handuk melilitkannya pada pinggangku berniat untuk pergi berendam di bathtub merilekskan pikiranku.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JERK of HYPER
Fanfiction"Sebenarnya siapa yang hypersexual disini? Kau atau aku?" "Kita berdua." THE JERK of HYPER Can you control yourself? ⚠️18+ Area⚠️