Chapter 09 : Last

986 115 5
                                    

HELLO!

First, ak minta maaf kalo update nya sangat amat lama :( karena ak disibukin banyaakk hal plus ak sama sekali belum ada ide buat ngelanjutin, soo... sorry :((( pasti kalian udah lupa juga sama alur nya :( 

Kalo lupa alur,  baca ulang yaa hihi ><  and here  yang kangen qausar sama ge

--------------------------------------------

"makan yang banyak chiko" ge tersenyum setelah meletakkan pesanan ku di hadapan ku.

Ku tatap sebentar piring berisikan waffle itu dengan lesu. Sejak mengetahui candra ada disini, nafsu makan ku tiba-tiba hilang, walaupun plot ku dimulai dua minggu lagi tapi dengan melihat wajah candra tadi saja badan ku langsung tidak memunculkan semangat.

Apa antagonis merasakan seperti ini juga?

"ko? dimakan bukan cuma diliatin doang. Lagi mikirin apa?"

Suara ge membuat lamunan ku buyar, buru-buru aku melahap makanan ku. "engga, cyumah lgyi ngrliat owrang ityu" jawab ku dengan mulut penuh waffle.

Ku lihat ge malah terkekeh. Apa pulak manusia ini?!

"liatin siapa?"

Jari telunjuk ku mengarah ke pelayan yang tadi mengobrol bersama ge dan juga candra. Ge mengikuti kemana arah telunjuk ku menunjuk, kemudian tanpa bertanya apa-apa lagi dia melahap makanan nya.

"lo tadi ngobrol sama dia kan? itu siapa?" tanyaku. Namun manusia berambut putih ini tidak menjawab maupun menatapku lagi, dia hanya fokus menghabiskan makanannya.

Huh! Padahal aku sudah bertanya secara baik-baik. Tapi... bukan austin namanya kalau gampang menyerah.

"jawab pertanyaan gue dong heh!" kepala ku menunduk mengintip mata ge yang saat ini tengah fokus melihat makanannya. Tetapi dengan cepat ge melihat ke arah lain, tentu saja aku mengikutinya sambil tetap berucap;

"geee kasi tauuu, gue mau buat penelitian soalnya"

Ge akhirnya berhenti makan, kedua matanya menatap ke arah ku. "penelitian apa? Harus gitu objeknya orang yang tadi ngobrol sama gue?"

Ini.. kenapa berasa aku yang salah karena sudah bertanya? Aku kan Cuma ingin tau pria seksi tadi siapa. Kali aja dia orang kesekian yang nantinya melindungi candra dari bahaya yang ku cipta kan! wah, bagaimana kalau itu benar?

TUNGGU. BERARTI AKU INI ADA DI CERITA HAREM? THE HELL

"AH, for fuck's sake! mijon awas lo"

"Lu bilang apa barusan?"

Ge memicing tajam kearah ku. Hey, hey, apa lagi ini? kenapa dia terlihat lebih seram dari beberapa menit yang lalu?

"apa?" jawabku tak kalah tajam.

"barusan ngomong apa lo"

Saat aku ingin membalas omongan ge, sebuah bulu bewarna putih nampak muncul melayang tepat disebelah kepala ge. itu tentu mijon. Siapa lagi sih hewan berbulu putih selain dia disini?

Aku segera berdiri sambil menunjuk mijon. "HEH LO!" teriak ku yang berhasil membuat seluruh pengunjung bahkan staff cafe berpaling menatapku.

GUE BARU DATENG WOI

"HALAH ANYING JELASIN DULU KENAPA GUE BISA MASUK HAREM COG"

"heh chiko bangsat, duduk lo" ucap ge yang terlihat menutupi sebagian mukanya.

Memang ada apa sih? aku kan ngobrol sama mizon.

"diem lu, heh jon jelasin!" ujar ku masih kekeh meminta penjelasan mizon.

QausarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang