" Indah, cepetan dong! " teriak Dea.
Indah pun menoleh ke arah suara. Ternyata, Dea cs sudah ada di depan rumah Jennifer dengan mobil mereka. Indah pun melihat mereka dengan tersenyum lalu berjalan menuju mobil itu. Jennifer pun hanya bisa memperhatikan mereka.
“Sementara Indah sudah masuk ke dalam mobil yang tidak beratap itu.
Loe lama banget sih, Ndah, “ kata Mawar pada Indah.
“ Iya maaf. Tadi barang gue ada yang ketinggalan di kamar, “ kata Indah.
“ Ndah, itu saudara loe yang kampungan itu kan? “ Tanya Dea yang duduk disebelah Indah, di kursi setir.
Indah pun menoleh kea rah Jennifer yang sedang memperhatikannya. Lalu ia berpaling ke Dea lagi.
“ Iya, loe bener, “ jawab Indah.
“ Ternyata, emang kampungan banget ya! “ kata Dea yang melihat Jennifer dari kaca spionnya.
Mawar dan Indah pun melihat ke Jennifer trus langsung ketawa. Dea pun segera menjalankan mobil, lalu mobil mereka pun mulai pergi perlahan-lahan.
“ Sialan! Ngapain tuh mereka ngetawain gue kayak gitu? Dasar murid Famous Art High School! Pada belagu semua! “ gerutu Jennifer.
Anastasia gak bias menahan tawanya lagi. Di ruang TV, Anastasia terus ketawa.
“ Udah, berhenti ketawanya! “ saran Yudha.
“ Ya ampun, bias-bisanya mereka ngira kayak gitu! “ kata Anastasia lalu mulai meredakan tawanya.
“ Tahu tuh, gak jelas banget. Nuduhnya yang enggak-enggak aja! “ timpal Yudha.
“ Tapi om, kok ibu-ibu tadi bilang, aku bukan selera om sih? Emang bener om? “ tanya Anastasia dengan wajah lugunya.
Yudha pun mulai salah tingkah.
“ Kamu tuh ngomong apaan sih! Gak jelas tahu! “ Yudha berusaha mengelak.
“ Trus kalo gitu, cewek selera om kayak gimana? “ Anastasia malah makin penasaran.
“ Udah ah! Om mau cuci piring dulu, “ kata Yudha yang lalu langsung kabur menuju dapur.
“ Kok gak dijawab sih? “ kata Anastasia.
Lalu gak sengaja, Anastasia melihat brosur Famous Art High School diatas meja. Anastasia pun mengambilnya dan terlihat mulai tertarik.
“ Baca ah! “ kata Anastasia lalu mulai membaca brosur itu sambil senderan di sofa.
Allisa sedang berjalan menuju sekolahnya yang sudah terlihat begitu dekat. Saat sudah semakin dekat, Allisa melihat Arifin sedang berdiri di depan gerbang sekolahnya.
“ Papa, “ kata Allisa.
Allisa pun berjalan menghampiri papanya ditengah kerumunan siswa-siswa lain.
“ Papa ngapain ke sini? Papa kan harusnya ngajar, “ tanya Allisa masih dengan tatapan tak bersahabat.
“ Ini kan masih pagi. Abis ini juga, papa akan berangkat ke Famous, “ jawab Arifin.
“ Jadi papa mau ngapain ke sini? “ tanya Allisa untuk yang kedua kalinya.
“ Papa Cuma mau ngasih tahu kalau nanti sore, papa akan datang ke rumah. Papa harus membicarakan masalah ini sama mama kamu, “ jelas Arifin.
“ Masalah apa? “ Allisa bersikap seolah-olah gak tahu apa maksud Arifin.
“ Ya soal kamu yang akan sekolah di Famous, “ ujar Arifin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girls Story
FanfictionKisah tentang enam orang cewek yang dipertemukan oleh takdir, bertemu di sebuah sekolah seni ternama di Jakarta, Famous Art High School. Di sekolah itu, mereka mengalami banyak pengalaman baru dan menarik. Mereka pun mulai bersahabat dan slalu bersa...