30. Pertemuan yg menyakitkan

420 77 26
                                    


Setelah sekian lama bertemu dengan orang yg disayangi, namun dengan kondisi yg tak di inginkan, itu sakit.





"Apa kamu masih belum bisa lupain masalalu itu mas?" gumam Olivia menatap David sendu.

"Aku tau itu susah buat dilupain mas, tapi kalau kamu terus kebawa sama masalalu, kamu malah makin kejebak sama masalalu itu" gumam Olivia lagi yg memilih untuk tidur juga.

•••

Pagi hari tiba, Alwi terbangun karena terganggu dengan sinar matahari yg mulai bersinar. Namun, Ia merasakan berat pada perutnya. Jadi Ia pun melihat apa yg menimpa perutnya, dan ternyata itu adalah tangan Ridho.

Huh? sejak kapan Ridho ada dikamarnya? siapa yg memperbolehkan Ridho tidur di kamarnya?

Alwi pun menghempaskan tangan Ridho yg membuat Ridho terbangun karena terganggu, "Siapa yg nyuruh lo tidur disini?" tanya Alwi kesal.

"Hah? Ayam goreng? Tante Olivia masak ayam goreng?" tanya Ridho yg nyawanya masih belum terkumpul.

Plakk

Alwi menampar sedang pipi Ridho agar sadar, "Sadar woi, ngapain lu disini? siapa yg nyuruh?" tanya Alwi kesal.

"Oh? Udah pagi? yaudah gua mandi dulu ya" ucap Ridho yg bangkit dari kasur dan segera mandi.

Alwi mendengus kesal, ternyata Ia lupa mengunci pintu kamarnya.

•••

Waktu berjalan begitu cepat, kini sudah waktunya pulang sekolah. Dan setelah pulang sekolah, Alwi pergi ke rumah sakit dimana ibunya yg mengasuhnya selama ini dirawat dari beberapa hari yg lalu.

Alwi pun sampai dirumah sakit yg memang cukup jauh dari sekolah, juga rumahnya. Namun saat Ia ingin melewati seorang suster, suster itu menatapnya dengan tatapan terkejut dan horor namun beberapa detik kemudian suster itu seperti menghela nafas lega.

Ia yg sudah mendekati suster itupun bertanya, "Maaf sus, ada apa ya natap saya kayak gitu tadi?" tanya Alwi sopan, Ia merasa tidak ada yg aneh dengan penampilannya.

Suster itu tersenyum, "Gapapa kok dek. Saya cuma kaget aja, saya kira kamu pasien yg koma itu" jawab suster itu yg membuat Alwi mengernyitkan dahinya heran.

"Pasien yg koma?" tanya Alwi mengulangi perkataan suster itu.

Suster itu mengangguk, "Iya dek. Kamu pasti kakak kembarnya yg mau jenguk dia kan?, akhirnya setelah sekian lama ada yg jenguk dia juga" ucap suster itu yg nampak bersyukur.

Alwi menatap suster itu heran, 'Kakak kembarnya? Apa jangan-jangan...' batin Alwi yg membulatkan matanya.

"Dimana ruangan pasien itu sus?" tanya Alwi antusias.

"Diruang ICU dek" jawab suster itu.

Alwi pun berlari menuju ruang ICU yg dikatakan suster itu setelah Ia mengucapkan terima kasih pada suster itu.

Sesampainya Ia didepan ruangan ICU tersebut, entah mengapa hatinya merasa sesak. Bagaimana bisa ibunya dan adiknya ini berada disatu rumah sakit yg sama. Dan bagaimana bisa, Ia baru tau tentang hal ini?

Ia pun membuka pintu ruangan itu, begitu Ia membuka nya Ia merasakan dadanya semakin sesak. Nampak disana seorang anak laki-laki dengan wajah tidurnya yg nampak tenang.

Diiringi dengan suara monitor jantung yg sangat dibenci oleh orang-orang. Ia pun mendekati Ilham dan duduk dikursi yg ada disana.

"Ilham" panggil Alwi menatap wajah tenang itu walaupun Ia tau tidak akan disahut. Wajah yg terpasang masker oksigen, kepala yg diperban dan bekas luka-luka lebam yg nampak kebiruan.

Hati Yang Retak || Alwi Assegaf [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang