"Aku tidak suka dengan payet-payet seperti ini, aku lebih suka gaunku dihias dengan diamond besar, agar terkesan lebih mewah." Shin Hae-Won, calon pengantin wanita yang akan menikah 4 bulan lagi. Pelanggan yang datang satu bulan lalu dan hari ini kembali datang untuk melihat contoh gaun pengantin mewah yang ia inginkan.
"Lalu, aku ingin ekor yang panjang, sangat panjang sehingga cukup untuk 4 orang anak kecil memeganginya di belakang." Hae-Won memutari maneken, Tzuyu hanya mengangguk-angguk, sementara Eun-Bi sibuk menulis di notes kecilnya.
"Anda belum memilih kainnya." Tzuyu mengingatkan, karena Hae-Won terlalu sibuk dengan detail gaun yang ia inginkan.
"Polyster nomor satu," ujar Hae-Won. "Oh, ya. Aku ingin ada pita di bagian pinggang."
"Diamond besar dan... pita?" tanya Tzuyu sedikit mengerutkan kening.
"Ada masalah?" Hae-Won menghentikkan langkahnya yang sedang memutari maneken untuk menatap Tzuyu.
Tzuyu berdeham, lalu menggeleng. "Hanya saja...terlalu banyak menggunakan aksesoris akan terlihat sedikit berlebihan."
"Begitu?" tanya Hae-Won. "Baiklah kalau begitu—"
"Begini saja." Tzuyu menginterupsi Hae-Won. "Bagaimana jika Anda memberikan kami waktu lagi untuk mengubah contoh gaunnya? Tentu hasilnya akan seperti yang anda inginkan. Kami hanya akan sedikit memodifikasinya. Besok Anda bisa kembali untuk melihatnya."
Hae-Won mengangguk. "Baiklah. Aku akan kembali dengan calon suamiku." Gadis itu meraih tas Gucci miliknya yang tadi disimpan dekat rak display.
"Kami tunggu." Tzuyu mengangguk sopan.
Hae-Won berjalan menuju pintu keluar dan tersenyum kepada Mi-Ran yang membukakan pintu untuknya, mengucapkan kalimat, "Sampai bertemu lagi."
"Permintaannya aneh-aneh saja." Eun-Jung mendumel. "Dan, Eonni, kau akan bergadang lagi malam ini untuk mengerjakannya?" tanyanya.
"Mau tak mau." Tzuyu menjawab.
"Aigoo! Kau harus mempersiapkan diri bertemu lagi dengan calon suaminya yang seorang duda genit itu besok." Eun-Jung mengingatkan tentang calon suami Shin Hae-Won yang sempat menghubungi nomor ponsel Tzuyu berkali-kali untuk mengajak makan malam satu bulan yang lalu.
"Dia sudah tidak lagi menghubungiku." Tzuyu menampilkan wajah muaknya, lalu mendekati maneken, meraba payet-payet yang sudah ia jahit dengan indah dan sepenuh hati, lalu ditolak mentah-mentah oleh Hae-Won.
"Ia akan bangkit menjadi pria tidak waras jika melihat tubuhmu lagi besok." Eun-Jung menggidik ngeri.
"Itu kedengaran tidak senonoh, Eun-Jung-a" Tzuyu menatap Eun-Jung dengan wajah ngeri.
"Dia memang tidak senonoh. Wajahnya mesum." Mi-Ran ikut menimpali.
💕💕💕
Seharian Tzuyu tidak mengecek ponsel. Bahkan ia menaruh ponselnya di ruang kerja sementara ia disibukkan dengan beberapa pelanggan yang datang di ruangan display. Ia mengusap layar ponsel, melihat ada delapan pesan yang separuhnya dari pelanggan dan separuhnya lagi dari... "Kim Taehyung?" Tzuyu mengerutkan kening saat ada dua panggilan tak terjawab dari nomor pria itu juga.
[From Kim Taehyung: November 7, 01.10 PM]
Hari ini bukan jadwalmu ke Kim Magazine. Aku tahu.
[From Kim Taehyung: November 7, 01.30 PM]
Tidak mengangkat teleponku?
[From Kim Taehyung: November 7, 02.00 PM]
Pesanku tidak kau baca? Oh, ya. Aku tahu kau sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
RomanceIni adalah cerita dari Novel yang aku baca. Jadi ini remake pake cast Taehyung BTS dan Tzuyu Twice. Chou Tzuyu Desaigner gaun pengantin yang belum bisa melupakan seorang pria dari masa lalunya. Pria dengan bahu lebar 45 centimeter. Bahu tempatnya b...