Chapter 16 (sudah revisi)

486 38 1
                                    

Hallo semoga suka
Happy Reading♡

....

Secara tidak sengaja, Reina tidak bisa menepati janjinya dengan Yoongi untuk pulang lebih awal. Sunmi meminta gadis itu menemaninya sampai malam, dan Reina baru sampai di rumahnya pukul 9 malam, setelah ia mengantarkan sahabatnya Sunmi ke bandara tadi.

Dengan sedikit terburu-buru, Reina masuk ke kamar. Di situlah Reina langsung dapat melihat Yoongi yang sedang tertidur pulas di atas kasur.

Perlahan Reina mendekat, lalu duduk di sisi kasur. "Maaf aku tidak bisa pulang cepat sayang. Sunmi memintaku menemaninya sampai bandara," ujar Reina berbisik pelan ke arah Yoongi

Tidak ada jawaban, sepertinya Yoongi sudah terlarut dalam tidurnya. Tapi Reina yakin sebelumnya Yoongi sudah meminum obatnya, karena tiga buah tablet sudah hilang dari satu papan obat di atas nakasnya. Bahkan baju Yoongi sudah berganti dari yang tadi siang.

Satu tangan Reina teralih ke dahi Yoongi, Reina langsung bisa merasakan suhu yang begitu panas dari sana.

"Panasnya naik lagi," Reina mulai merasa khawatir dengan Yoongi

Melihat Yoongi yang sedang lemah begini, lalu ditambah dengan cerita masalah di kantor suaminya itu, benar-benar membuat Reina merasa kasihan dengan Yoongi

Tangannya yang tadi berada di dahi, kini berpindah ke rambut Yoongi, lalu mulai memberi usapan lembut secara perlahan di surai hitam milik suaminya

"Aku tidak tahu kalau beban di kantormu sangat banyak, Yoon" ujar Reina kecil, sambil matanya menatap pria yang sedang tertidur itu dengan tatapan yang begitu lembut.

Reina menurunkan tangannya. Dan tepat di saat tangannya akan menjauh dari tubuh Yoongi, di saat itu juga Yoongi secara tiba-tiba memegang dan menarik tangan Reina

"Di sini saja, jangan pergi," gumam Yoongi dengan kedua matanya yang masih terpejam, membuat Reina yakin kalau suaminya itu sedang mengigau.

Tangan Yoongi yang satunya lagi mulai memeluk tubuhnya sendiri. Sesekali ia mulai mengeluarkan suara desisan halus dari bibirnya. Sepertinya ia kedinginan.

Reina menarik selimut tebal itu sampai ke leher Yoongi, agar bisa sedikit membantu menghangatkan tubuhnya. Ia lalu mencoba melepas genggaman Yoongi di tangan satunya itu, tapi tidak berhasil karena Yoongi menggenggam tangannya dengan kuat.

"Aku tidak tega melihatmu ketika sedang sakit seperti ini sayang" ujar Reina yang pasrah satu tangannya masih digenggam Yoongi.

Yoongi mulai menggeliat kecil di balik selimutnya, seakan sedang berusaha mencari posisi yang tepat untung menghangatkan tubuhnya yang kedinginan itu.

"Reina..." tiba-tiba Yoongi mengigau kan nama gadis itu, sambil tetap memejamkan mata.

Reina terkejut ketika mendengar namanya di panggil keluar dari bibir suaminya itu

"Min Reina..."

Dan lagi, Reina kembali panik ketika namanya kembali disebut oleh Yoongi

Setelah beberapa detik Yoongi tidak bergeming, Reina kembali ke dalam kesadarannya. Di depannya, Yoongi masih menggigil sampai tubuhnya bergetar. Sejenak Reina bingung harus melakukan apa.

Hingga akhirnya satu cara terlintas di pikirannya, walau mungkin ia sedikit tidak yakin untuk melakukannya.

Perlahan Reina mengangkat kedua kakinya, membawanya naik ke atas kasur dan ikut masuk ke balik selimut.

"Maaf ya sayang. Aku harus memelukmu supaya kau hangat," ucap Reina pelan.

Setelah tubuhnya sudah berada di dalam selimut, Reina merapatkan dan memiringkan tubuhnya ke arah Yoongi. Selanjutnya, Reina mulai memeluk tubuh Yoongi

Seakan sadar, Yoongi juga semakin merapatkan tubuhnya. Kepalanya bersandar di bawah leher Reina, sambil tangannya ia gunakan untuk memeluk pinggang Reina

Dan tanpa menunggu waktu lama, tubuh Yoongi yang tadinya bergetar, kini kembali tenang. Pelukan Reina benar-benar berhasil menghangatkan tubuhnya.

Sejujurnya Reina tidak pernah memeluk Yoongi tanpa izin oleh Yoongi, karena Reina tahu jika suaminya itu tidak suka jika di peluk tanpa memberi tahu terlebih dahulu

--

--

Sambil berdiri menghadap pantri, Reina menyiapkan bubur hangat untuk Yoongi. Reina menggunakan bahan-bahan yang masih tersisa di dalam kulkas

Pukul lima pagi tadi, Reina terbangun dengan posisi yang sama seperti semalam. Yoongi yang terlelap di dalam pelukannya semalaman

"Buat sup lagi?" seorang pria tiba-tiba menghampiri Reina dan berdiri di sampingnya. Orang itu tidak lain adalah Yoongi. Suaminya sendiri

"Ah tidak, ini bubur abalon untukmu, bukan sup" ujar Reina. "Badanmu sudah enakan sayang? Masih demam, atau tidak?" tanya Reina kepada Yoongi

Reina meletakkan sendok yang ia gunakan untuk mengaduk bubur. Kemudian ia membawa tangannya untuk menyentuh dahi Yoongi.

"Demamnya sudah menurun. Syukurlah,"

Yoongi mengambil tangan Reina lagi lalu meletakkan di bawah dagunya sendiri. "Lehernya diperiksa juga," kata Yoongi dengan nada yang sedikit manja.

"Di leher panasnya juga sudah turun."

Yoongi kembali membawa tangan Reina kali ini ke pipinya. "Kalau di pipi? Sudah turun juga panasnya?"

Kalau Yoongi sudah menunjukkan sifat menyebalkannya seperti ini, itu artinya Yoongi sudah sembuh.

Reina menarik tangannya dari Yoongi, lalu kembali menghadap ke pantri. "Kau mau biar panasmu naik lagi? Sini letakkan pipimu yang berisi itu di api kompor," sarkas Reina yang tadinya khawatir, sekarang ia mendadak kesal pada Yoongi

Merasa tidak bersalah, Yoongi malah tertawa. Ia memang suka sekali membuat Reina kesal. Yoongi kemudian mengambil sebuah gelas, mengisinya dengan air putih, lalu meneguknya hingga habis.

"Yoon, sebenarnya kau di kantormu itu sedang ada apa? Ada masalah?"

"Tidak ada masalah apapun, sayang. Kau jangan khawatir soal itu,"

"Kau tidak berbohong padaku. Kan"

Yoongi menghela napasnya kasar. "Tidak"

Kalau mengingat soal kejadian kemarin di kantor. Tapi kalau ia mengingat dengan yang terjadi semalam, entah mengapa Yoongi jadi bersyukur terhadap dua hal. Bersyukur karena ia mempunyai istri seperti Reina dan bersyukur karena ia sakit.

"Lalu kau akan kembali lagi ke kantor?"

"Hm, mungkin besok."

Reina hanya mengangguk. Lalu mengambil sesendok bubur, meniupnya pelan hingga hangat, lalu mengarahkannya pada mulut Yoongi.

"Coba rasakan," pinta Reina

Yoongi menyuapkan bubur itu. "Enak, seperti yang di jual di restoran."

Mendengar itu, Reina tersenyum. Reina lalu mematikan api kompor dan mulai menuangkan sup yang sudah jadi itu ke dalam mangkuk

Yoongi dan Reina memang sudah saling mencintai sejak beberapa bulan yang lalu, merasa nyaman satu sama lain, membuat cinta tumbuh di antara mereka berdua
.....

Yoongi dan Reina memang sudah saling mencintai sejak beberapa bulan yang lalu, merasa nyaman satu sama lain, membuat cinta tumbuh di antara mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

to be continued...

jangan lupa untuk vote komen dan juga follow yeoreobun!

After Marrying With Idol [Min Yoongi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang