BOOM!
Jutsu naga air bertabrakan dengan jutsu naga tanah yang Sakura buat.
Jutsu naga air itu langsung hancur setelah beberapa saat saling melilit dan menggigit dengan jutsu naga tanah milik Sakura. Percikan air bertebaran dimana - mana.
Dilihat dari bicaranya, sepertinya itu laki - laki. Tapi, kenapa dia omong kosong yang tak Sakura mengerti? Adiknya? Siapa adiknya? Memangnya Sakura pernah bertemu dengannya?
Jika dia tidak terkena genjutsu atau jutsu lain yang mengontrolnya, maka seperti dugaan Sakura, dia dan 'adik' nya berada di desa ini dan menyamar sebagai warga biasa.
"Aku tidak mengerti apa maksudmu," Sakura berkata disela-sela menghindari serangan peluru air.
"Cambuk air." Ninja didepannya terus menyerang tanpa henti. Ia terlihat sangat marah.
Dengan cepat, Sakura segera membuat segel tangan dan meletakkan telapak tangannya di tanah. "Tanah hisap." Tanah disekeliling ninja itu bergerak ke bawah seolah - olah menghisap kakinya, menghentikan sementara pergerakan liar dan ganas ninja itu.
"Bukankah kau sudah tahu aku adalah ninja dari Konoha?" Sakura berseru. "Bagaimana jika kau mengenalkan dirimu terlebih dahulu?"
"Hah! Setelah kau mengalahkan dan menyembunyikan adikku, kenapa aku harus mengenalkan diriku?! Bukankah seharusnya kau yang memberi tahuku dimana kau sembunyikan adikku!?" balas ninja itu keras.
"Kau! Aku tidak tahu apa yang kau katakan! Aku mengalahkan adikmu? Bahkan adikmu perempuan atau laki - laki saja, aku tidak tahu!" Sakura menjawab kesal. Apa - apaan ninja ini? Ingin sekali Sakura memukul kepalanya. Siapa tahu dia kembali normal.
Atau dia sedang berakting? Membuat alasan seolah - olah Sakura lah yang salah.
"... Apa?" Suara ninja itu goyah. Kedua matanya mengawasi Sakura dengan tajam. Mencoba mencari kebohongan dalam perkataan dan raut wajah Sakura.
"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan sejak tadi. Aku belum bertarung sejak menginjakkan kaki di desa ini. Dan kau menuduhku mengalahkan dan menyembunyikan adikmu?" ucap Sakura sengit. "Apa kau sedang tidak dalam genjutsu seseorang?"
"Genjutsu?" Ninja itu berkata dengan bingung. "Kau sungguh bukan orang yang mengalahkan adikku?"
"Bukan," tegas Sakura. "Siapa kau? Apa kau yang membunuh semua orang yang mencari tanaman Ashitaba?"
"..."
Melihat ninja itu diam dan tak menyanggah perkataannya, Sakura yakin itu pasti dia. "Seharusnya aku yang bertanya padamu. Kenapa kau lakukan itu? Apa salah mereka hingga kau membunuhnya? Kau bahkan membunuh beberapa warga disini."
"..."
"Kau tidak mau menjawab?"
"Baiklah." Sakura mengangguk paham. "Sepertinya aku harus membuka mulutmu dengan paksa."
Sakura sudah memasang kuda - kuda penyerangan. Sedang si ninja itu menatap Sakura dengan gamang. Apa betul kunoichi berambut merah muda itu tidak menyerang dan menyembunyikan adiknya?
"... Jika bukan kau.... Lalu siapa?" ucap ninja itu pada akhirnya. Sakura melihat ninja itu mulai membuka kain yang dililitkan pada bagian hidung ke mulut.
"Aku adalah mantan ninja dari Desa Kabut, Kirigakure. Namaku adalah Makoto." Laki - laki itu akhirnya memperkenalkan diri dengan resmi. Dilihat dari penampilannya, sepertinya ia berusia 25 - 28 tahun.
"Namaku Sakura Haruno. Kunoichi dari Desa Konoha." Sakura ikut memperkenalkan diri. "Aku ke desa ini karena mendengar rumor mengenai tanaman Ashitaba. Apa kau yang membunuh semua pendatang yang mencari tanaman Ashitaba? Lalu adik yang kau maksud... Siapa itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A S H I T A B A [END]
Fiksi PenggemarSakura Haruno, kunoichi asal Konoha diberi tugas oleh guru yang merangkap sebagai Hokage, Tsunade, untuk mencari dan mendapatkan tanaman Ashitaba yang dipercaya mampu memperpanjang umur bila dikonsumsi. Di lain pihak, sang Sannin yang kejam, Orochim...