(16) 𝙖𝙡𝙫𝙞𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙜𝙖𝙙𝙞𝙨 𝙠𝙚𝙘𝙞𝙡𝙣𝙮𝙖

32 24 1
                                    


"Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu ke mana harus berlabuh"

- zada fadila -













Seorang anak kecil laki-laki yang berumur 9 tahun sedang dibully oleh teman temannya di halaman sekolah. Ia merintih kesakitan karna ulah kasar temannya.

"Aduh, sakit. Kenapa kalian pukul aku? Aku salah apa? rintih bocah lelaki itu.

"Kamu kenapa cari muka terus sama bu sisil?" ucap salah satu anak yang rupanya sekelas dengan bocah itu.

𝘼𝙡𝙫𝙞𝙣 𝘼𝙡𝙩𝙖𝙧, ya anak lelaki yang di bully itu adalah dia. Dia sebenarnya tidak bermaksud untuk mencari muka didepan gurunya, bu sisil. Bukan ingin nya juga disebut dengan kata anak kesayangan guru.

𝘽𝙪 𝙨𝙞𝙨𝙞𝙡, guru alvin yang sudah benar benar menganggap bocah itu anak sendiri. Ia tau kalau alvin membutuhkan sosok pendengar. Alvin dan Alvino sempat dipisahkan oleh kedua orang tua mereka semenjak umur 8 tahun.

Semenjak itu, alvin terus terusan murung. Jadi apa salahnya gurunya memberikan perhatian untuk anak itu? Mungkin salahnya, gurunya keliatan lebih memperhatian alvin dibanding dengan anak lain, yang menimbulkan rasa cemburu pada anak lain.

"Anak kesayangan, dasar" ucap anak lelaki lain seraya menendang kakinya alvin, hingga membuat luka pada kaki kanannya.

"Woi, apa apaan. Mainnya kok rombongan? Mau aku laporin kepala sekolah, ha?" kini seorang gadis kecil yang sedari tadi melihat kejadian itu turun tangan.

Para anak lelaki itu pun ketakutan, keringat terus mengucur di kening mereka semua. Apa lagi karna mendengar gadis kecil itu ingin melaporkan mereka.

"𝗣𝗲𝗿𝗴𝗶 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗷𝘂𝗴𝗮!" pekik gadis kecil itu.

Segerombolan anak lelaki itupun langsung berlari menjauhi tempat itu.

"Kak, aku antar ke uks yaaa?" ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya kepada Alvin.

"Makasih yaa, kamu udah nolongin aku" rasa terima kasih yang dilontarkan Alvin.

"Iyaa, kak samasama" ungkap gadis itu seraya tersenyum manis.

Kini gadis kecil itu, membopong alvin untuk berjalan. Ia memegang tangan alvin untuk diletakkan di bahunya.


- 𝙍𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙐𝙆𝙎 -

"Kakak tunggu disini dulu yaa jangan kemana mana, aku mau manggil petugas kesehatan duluu" tanpa ada jawaban dari alvin gadis kecil itu langsung berlari kecil mencari keberadaan petugas.

Alvin yang menyadarinya kini mengembang kan senyum lebar. Dia benar benar berterima kasih kepada gadis itu, karna sudah menolongnya.

"Terima kasih, cantik" ucap alvin pelan.

Kini petugas datang memeriksa keadaan alvin, namun alvin mengedarkan pandangan mencari keberadaan gadis itu, tapi nihil dia tak ada. Dimana dia?

Alvin pun memberanikan diri untuk bertanya pada petugas uks. "Kak, yang tadi memanggil kakak untuk datang kesini, apa dia sudah pulang, kak?

"Oh iyaa, kakak lupa memberitau mu. Dia menitip pesan, dia harus segera pulang karna orang tuanya sudah menunggu nya di gerbang" ucap petugas wanita itu seraya mengobati luka Alvin.

Alvin pun menghela nafasnya, dia bahkan belum sempat berkenalan dengan gadis itu. Tapi besok pasti akan menemui gadis kecil itu, ya sekedar untuk meneraktirkan jajanan untuk ucapan terima kasih nya.

"Oke, udah selesai" ucap wanita muda itu yang telah selesai mengobati Alvin.

"Makasih banyak, kak" jawab alvin sopan.











Jika kalian menyukai bab ini, pertimbangkan untuk memberikan vote.

Terima kasih🙌

DAREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang