[05]

693 47 1
                                    

“Selamat atas kemenangan lu, chenle” puji bangchan pada chenle, tersenyum bangga atas kemenangan chenle melawan genk Black wolf.

“Bukan jadi masalah. Inget dengan janji lu yang mau ngasih mobil BMW lu ke gue.” pinta chenle menagih janji yang di buat oleh bangchan untuk nya jika ia menang, dan sekarang ia sudah menang melawan genk Black wolf jadi ia menagih janji bangchan.

Saat ini chenle, bangchan, Felix, lee know dan changbin, serta anggota genk bangchan yang lain sedang merayakan kemenangan chenle melawan genk Black wolf di rumah chenle.

Kenapa tidak di bar? Chenle yang ingin, ia tidak mau hyunjin tau siapa dirinya yang sebenarnya. Jadi chenle memutuskan untuk merayakan kemenangan nya di rumah, awalnya juga bangchan sempat menolak tapi akhirnya mau juga setelah chenle bujuk berkali-kali.

Bangchan mengendus geli “Ya, ya. Besok ke rumah gue ambil mobil yang lu mau and semua utang lu juga lunas jadi ga usah bayar.” ucapnya dengan santai, lalu meminum segelas sake di tangan nya.

“Bukan kah perjanjiannya memang seperti itu?” sahut Felix dengan sinis, tidak itu bukan buat bangchan tapi kepada pemuda yang sedari tadi terus menempel dengan nya.

“Bisa geseran ga? Gue risih nyet!” Felix mendorong tubuh besar pemuda  tersebut sekuat tenaga walaupun percuma saja karena tenaga nya kalah kuat dengan pemuda itu.

Bukan nya mingser pemuda itu semakin berani mendekatkan badanya pada Felix yang semakin geram dengannya.

“Bin, kasian anak orang lu gencet gitu bego!” tegur lee know yang kerap dipanggil lino, menegur teman nya, changbin yang terus saja menempel dengan pemuda mungil bersuara om², ia jadi merasa kasian dengan anak itu yang terlihat sangat risih dengan changbin.

“Apaan sih? Orang gue mau deketan sama ayang gue, sirik ae lu!” sewot changbin kesal, semakin menempel kan dirinya ke Felix.

Mendengar itu Felix menatap changbin dengan raut jijik, sinis dan kesal “SEJAK KAPAN GUE JADI AYANG LU BEGO?! NAJIS AMAT GUE! GUE MASIH DEMEN MA CEWE YE TOT!” murka Felix, berteriak tepat didepan wajah changbin, untungnya di rumah chenle tidak ada siapa² karena kedua orang tuanya pergi ke china Karena urusan pekerjaan, jadi di rumah chenle seorang diri.

Changbin mengucek-ucek telinga nya yang terasa pengang akibat teriakan Felix, tapi walaupun begitu ia tak marah dengan pemuda manis menurutnya itu, malahan ia semakin ingin mendekati si manis yang mengaku masih menyukai perempuan, ia akan membuat si manis jatuh hati kepada nya.

“Kalo gitu gue bakalan bikin lu belok, dan gue bakal bikin lu jatuh cinta sama gue.” ujarnya dengan tegas tapi lembut, ingat ia tidak bisa marah dengan Felix, entah karena apa ia tak tau, author pun ga tau :')

“NAJISSS! JAUH JAUH LU DARI GUE ANJING!” Felix berhasil kabur dan berlindung di balik tubuh mungil chenle, seketika bulu kuduknya ber diri saat mendengar kata² changbin tadi.

____________________________

“Kalah lagi?” tanya jisung yang sedang memainkan PC gaming nya.

“Tanpa gue bilang juga lu pasti tau.” sahut hyunjin judes, sedangkan jisung hanya metertawakan teman nya.

Hyunjin yang semakin kesal karena jisung metertawakan dirinya, akhirnya melempari bantal cukup keras mengenai wajah tamvan pemuda jangkung itu.

Ia kesal karena lagi² ia kalah berbalapan, dan kali ini ia kalah melawan pemuda mungil entah siapa orang nya karena hyunjin tidak bisa melihat wajah pemuda itu, karena pemuda itu terus memakai helm, membuat nya jadi penasaran.

Geeky & Nerdy - [Jichen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang