Cerita ini pindah ke K B M A p p dan Karyakarsa
15 Agustus 2022
•••
"Mommy!" Tiba-tiba saja seorang anak kecil berlari ke arah Sonia, sebelum akhirnya memeluk gadis yang tercengang itu.
Ia menatap ke arah si anak, dan mata Sonia semakin membulat sempurna menemukan siapa sosok anak tersebut.
"Tommy?" Ya, itu Tommy, anak Dokter Brendon, si dokter tampan berwajah datar.
Kenapa ... kenapa Tommy memanggilnya Mommy? Bukankah dia tahu ia bukan ibunya? Dan ....
"Sayang, kamu pulang," kata suara lain, pria dewasa sepertinya, dan nada suaranya begitu hangat.
Sonia menatap ke sumber suara dengan pelan, entah kenapa ia mengenali suara itu, suara yang beberapa kali ia dengar tetapi cukup baik di ingatannya.
Oh, tidak ....
"Welcome home, Istriku."
Itu Dokter Brendon, dan apa katanya tadi ....
"I-istri?"
"Huah!" Sonia membuka mata, nyatanya gadis itu bermimpi, bunga tidur akibat pikirannya melayang ke sana kemari soal Tommy, dan ayah tampannya.
Astaga, kenapa dia memimpikan hal itu?!
Oh, benar, ia sudah mengatakannya, Sonia terlalu memikirkan perihal kemarin hingga mimpi mengada-ngada. Ia memejamkan mata, berusaha menenangkan diri dari jantung yang berdetak terlalu kencang serta kedua pipi memerah.
"Hish, pikir jernih, Sonia! Pikir jernih!" Sonia bergumam pelan menyemangati diri sendiri.
Dan akhirnya, ia bangkit duduk, ada sedikit kegelisahan di wajah itu. Tidak tidak, ia tak akan berhenti bekerja, ia baru mulai, hanya karena kesalahpahaman Mommy-mommy-an yang membuatnya overthinking itu? Tak sebanding. Sonia punya prinsip dan tekad bulat.
Oke, saatnya melanjutkan kehidupan remajanya!
Sementara itu di sisi lain, di sebuah rumah mewah, tampak Dokter Brendon yang siap berangkat kerja sarapan bersama sang anak. Dan meski sambil makan, Dokter Brendon terus memperhatikan sang putra semata wayang, Tommy, yang makan dalam diam.
Ada gestur yang tak biasa dari anak itu, suasana benar-benar lebih hening semenjak kemarin, dan mungkin berhubungan dengan ... gadis itu?
Bagaimanapun, memang kemiripan wajah mereka pasti membuat bayang-bayang masa lalu terputar kembali, Dokter Brendon pun merasakannya, tetapi bisa mengendalikan diri, dan seorang anak kecil seperti Tommy pasti dalam masa-masa kesulitannya.
Dokter Brendon mengerti hal itu.
Suatu saat, Tommy pasti akan melewatinya dengan baik.
"Tommy, apa kamu sehabis pulang sekolah akan ke rumah sakit?" tanya sang ayah.
Tommy menggeleng pelan. "Aku di rumah aja, Dad."
Jawaban tak terduga, Tommy selalu antusias untuk ke rumah sakit bersama ayahnya, dia punya banyak teman sepantaran juga dari kalangan anak pasien atau pasien. Sepertinya, dia juga ingin melepaskan perihal gadis mirip sang ibunda.
Mungkin menenangkan diri selama beberapa waktu memang pilihan tepat,
"Oke kalau begitu, kamu di rumah saja bersama Bibi, ya. Dan telepon Daddy kalau ada sesuatu." Tommy kecil mengangguk patuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI BAYANGAN DOKTER DUDA [Brendon Series - R]
Romance18+ "Kakak mirip banget sama Mommy aku." Adalah ucapan seorang anak pada Sonia kala gadis itu berada di rumah sakit. Awalnya ia pikir itu hanyalah keisengan seorang anak kecil. Akan tetapi, nyatanya .... [Pindah ke K B M A p p dan Karyakarsa]