VOTE + KOMEN YAK EHEHEHEHE
Eh udh lama ya ga sii saia ga up, mian mian sibuk bikin tugas novel.. bukan novel sih tp lebih ke novelet gitu, ribet bgt kan tugas B. Indo nya hadeuhhh...
//
Johnny membantu Jaehyun mengemasi barang barang yang ada di apartemennya, rencananya hari ini Johnny akan membawa Jaehyun untuk tinggal di rumahnya.
Awalnya Jaehyun ragu karena jika ia tinggal di sana berarti ia akan bertemu dengan ayah dan ibu nya. Sebenarnya sangat senang, tapi satu sisi Jaehyun ingat jika orang tuanya sangat sangat membenci dirinya.
Apakah Ayah dan ibu nya bis memaafkan dan menerima Jaehyun?
Jika di tanya apakah Jaehyun sudah memaafkan Johnny? Jawabannya belum. Jaehyun belum bisa memaafkan Johnny tapi ia berusaha untuk menerima keadaan baru demi Jeno. Ia harus mendapatkan kehidupan yang lebih layak dari sebelumnya.
Taeyong mengingatkan pada Jaehyun jika terjadi apa apa ia boleh menghubungi dan datang ke rumahnya kapanpun. Pintu rumah Taeyong terbuka untuk Jaehyun dan Jeno.
"Apa sudah semua?" Tanya Johnny.
Jaehyun hanya menganggukan kepalanya sambil mengangkat box berisi barang barangnya.
"Paman jahat, jangan lupa ya belikan Jeno mainan yang banyak agal bisa belmain dengan echan" Jeno memang anak yang memiliki ingatan bagus sampai kapanpun jika ada orang yang berjanji padanya maka Jeno akan terus menagih janji itu.
"Apa Jeno lupa dengan syarat nya?"
"Jeno halus memanggil daddy"
"Anak pintar"
Johnny mengusak rambut Jeno karena gemas dengan semua tingkah lakunya. Oh ya, ayah Johnny yang menyuruh Jaehyun untuk tinggal karena ia juga merasa berdosa dan bersalah atas kesalahan yang Johnny buat.
"Ah Jae, biarkan saja barang barang nya aku akan menyuruh orang untuk membawanya ke rumah" Titah Johnny.
Setelah itu mereka pergi ke rumah Johnny, Jaehyun masih setia dengan diamnya. Memikirkan ini dan itu. Memikirkan apakah keputusannya untuk tinggal di rumah Johnny adalah keputusan yang tepat atau malah akan memperburuk keadaan.
Bagi Jeno, mungkin ia akan merasa senang dan nyaman berada di tempat yang jauh lebih megah dari apartemennya. Bahkan lebih luas dari rumah Taeyong.
"Sedari tadi apa yang sedang kau pikirkan?" Johnny yang peka akan Jaehyun langsung menanyakan hal itu.
"Ah tidak, tidak ada tuan" Bohongnya.
"Aku tahu ini berat bagi mu, tapi ayo lewati bersama. Ini juga salah ku. Aku ingin menebus semua kesalahan ku pada mu"
"Yah, begitu lah tuan"
"Sekarang kau bisa memanggil ku dengan sebutan hyung atau apapun yang membuat mu nyaman. Jangan panggil aku tuan lagi"
"B-baiklah tu..hyung"
Helaan napas keluar dari mulut Jaehyun. Entahlah pikirannya sangat tak karuan. Mungkin Jaehyun butuh tidur untuk menghilangkan sejenak rasa penatnya.
Jaehyun tak sadar kalau ia sudah sampai di depan rumah Johnny. Johnny tidak membangunkannya tapi ia malah memerhatikan Jaehyun saat sedang terlelap.
"A-apa aku tidur terlalu lama?" Tanya Jaehyun.
"Tidak" Jawab Johnny singkat sambil mengusap rambut Jaehyun.
"Jae, biar aku saja yang menggendong Jeno"
Jeno juga tertidur di kursi belakang. Sangat tenang dan damai. Johnny memerhatikan wajah anak kandungnya. Ia semakin bersalah telah melakukan hal yang sangat buruk pada Jaehyun dan Jeno. Memang, tidak akan pernah hilang rasa bersalahnya itu. Sampai kapan pun tak akan.
Salah satu maid mengantarkan Jaehyun ke kamarnya. Dan Johnny menidurkan Jeno di kamar sebelah yang sudah ia siapkan dengan dekorasi mahal. Jaehyun dan Jeno tidur terpisah, tapi jika Jeno tak ingin maka Johnny akan mengganti kasur Jaehyun dengan ukuran ekstra king size.
"Beristirahatlah dulu, barang barang mu akan di bereskan oleh para maid dan Jeno sedang tertidur di kamarnya"
"Terimakasih"
"Jae, boleh aku memeluk mu?" Tanya Johnny.
Jaehyun membulatkan matanya, mencerna perkataan Johnny. Rasa takut dan ragu kini menyelimuti Jaehyun, bagaimana Jika Johnny melakukan hal negatif padanya? Bagaimana jika Johnny ingin melecehkannya lagi?
"Hanya memeluk, aku berjanji"
Tangan Johnny melingkari tubuh Jaehyun, memeluknya dengan perasaan yang tulus. Jaehyun tak membalas.
"Maafkan aku. Aku sungguh minta maaf"
"Sudahlah, nasi sudah menjadi bubur" Jawab Jaehyun sambil mendorong pelan dada bidang Johnny.
Tangan kekar itu mengusap kepala Jaehyun dengan lembut. Memerhatikan gerakan tangannya.
"Yasudah, tidurlah. Nanti jika ayah ku datang aku akan membangunkan mu lalu memperkenalkan mu"
Cupp
Bibir tebal milik Johnny mencium kening Jaehyun cukup lama lalu pergi meninggalkan Jaehyun.
//
"Ayah, ini Jaehyun dan ini Jeno" Johnny memperkenalkan keduanya.
"Ini cucu ku?" Siwon tak menyangka akan di pertemukan dengan cucu pertamanya.
"Kemari lah nak, tidak usah takut" Siwon berdiri lalu menggendong Jeno, memeluknya dengan erat. Menciumnya dengan kasih sayang dan segala rasa rindu.
"Aku kakek mu"
"Kakek? Jeno punya kakek?" Terdengar dari nada bicaranya, sepertinya Jeno senang.
"Ah Jaehyun. Aku meminta maaf atas nama anak ku. Apa yang ia perbuat memang sulit di maafkan tapi aku yakin dia akan berusaha untuk menebus kesalahan kesalahannya"
"Iya tuan" Jawab Jaehyun.
"Jangan panggil aku tuan, kau boleh memanggilku dengan sebutan ayah"
"Baik ayah"
Banyak sekali perbincangan hari ini sampai tidak sadar jika hari sudah mulai larut. Semuanya berpindah ke ruang makan. Di sana banyak sekali hidangan makanan, padahal hanya untuk di makan oleh 4 orang saja tapi satu meja makan itu penuh.
"Ibu" Dalam hati Jaehyun. Orang yang memasak dan menyiapkan semua ini adalah ibunya. Jaehyun sangat senang bisa merasakan lagi masakan ibunya sampai ia mengeluarkan liquid bening dari matanya.
"Jae, mengapa kau menangis?" Johnny khawatir.
"Aku hanya terharu bisa makan semewah ini" Lagi lagi Jaehyun bohong. Jelas ia menangisi ibunya, bertemu, memakan masakannya, yah siapa yang tak merindukan sosok ibu yang sudah lama tak berjumpa.
//
Udah dulu yaw, jangan lupa VOTE & KOMEN
❤️❤️❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
forgive me🔞 [JohnJae]
RomantikJOHNJAE🔞⚠️ Jaehyun adalah laki-laki yang special, yang berarti dia laki-laki yang bisa mengandung dan melahirkan tapi Johnny tidak percaya bahwa ada laki-laki sepeti itu di dunia ini "mana mungkin seorang laki-laki bisa mengandung? itu mustahil" "...