The Decision That Hurts Me

131 28 6
                                    

"Gwenchanayo?" Pertanyaan itu datang berulang kali dan Tzuyu hanya menjawabnya dengan anggukan sopan—namun wajahnya terlihat muak. "Kau terlihat tidak sehat."

Tzuyu berdeham, wajahnya terlihat gerah. "Maaf karena belum bisa menepati janji untuk menyelesaikan contoh gaun pengantin yang diinginkan calon pengantin wanitamu." Tzuyu berucap sopan, walau sebenarnya ia ingin sekali meneriakkan kata-kata kasar ketika melihat mata mesum pria tua itu naik turun memperhatikan tubuhnya.

Lee Jae-Kyeom, pria tua yang menurut penjelasan Hae-Won adalah seorang duda yang pernah menikah 4 kali sebelumnya, kini datang ke Colinette tanpa Hae-Won, calon pengantinnya. Hae-Rin menghubunginya tadi pagi, gadis itu tiba-tiba harus bertemu dengan pihak jasa wedding organizer dan membatalkan janji. Namun ternyata Lee Jae-Kyeom tetap datang, pada saat malam hari ketika boutique akan tutup, dengan alasan Hae-Won tidak memberi tahu bahwa pertemuan hari ini dibatalkan.

"Tidak masalah. Aku tidak merasa keberatan untuk datang ke sini." Jae-Kyeom, pria tua yang katanya bercucu 4 itu mengangkat sebelah alisnya seraya tersenyum. "Benar-benar tetap menolak tawaranku?" godanya.

Tzuyu terkekeh sumbang, wajahnya benar-benar muak. "Banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan. Jika tidak ada lagi hal penting, Anda bisa pergi." Tzuyu mengulurkan tangannya ke arah pintu. "Pintu keluarnya sebelah sana, jika Anda tidak tahu."

"Aku bisa membayar semua utang-utangmu pada perusahaan itu jika kau mau, tanpa boutique-mu yang terancam." Pria tua itu tahu, entah apa kekuasaan yang dimilikinya sehingga sangat tahu tentang keadaan Tzuyu.

"Ya!" Tzuyu kesulitan mengatur napas. Kata-kata kasar sudah akan meledak jika saja Eun-Jung dan Mi-Ran tidak segera muncul dan menenangkannya. "Silakan pergi!" ucapnya tegas.

"Mungkin... kau membuat setiap calon pengantin pria yang datang ke sini ragu dengan pilihannya. Jadi jangan memandang aku jijik seperti itu. Aku seperti pria normal kebanyakan yang menginginkan perempuan cantik." Tuan Lee masih berbicara santai, belum berniat pergi.

Tiba-tiba seseorang masuk dari pintu depan tanpa permisi, membuat Tzuyu membulatkan mata. "Ah, Anda benar!" Pria itu tersenyum. "Aku pun begitu. Aku berpikir berkali-kali untuk meninggalkan calon pengantin wanitaku untuk mendapatkan desainer baju pengantinku sendiri." Pria itu, Kim Taehyung, meyakinkan Tuan Lee dengan matanya yang melotot menyutujui.

"Jadi mungkin Anda punya banyak saingan." Taehyung melanjutkan perkataannya sambil mendekati Tuan Lee dan menyeringai. "Termasuk aku." Tatapan itu tiba-tiba mengancam.

" Tatapan itu tiba-tiba mengancam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuan Lee tergelak. "Semangatmu terlalu meledak-ledak, Anak Muda. Aku hanya datang untuk melihat contoh gaun pengantin yang ternyata belum dikerjakan."

Taehyung mengangguk-angguk. "Semalam Desainer Chou sangat sibuk—denganku—sehingga dia tidak bisa menyelesaikan pekerjaannya. Mohon maaf."

Tuan Lee hanya mendecih, lalu pergi ketika sudah kehilangan suara. Dan Tzuyu tahu bahwa saat ini Eun-Jung dan Mi-Ran yang berada di sisinya sedang menganga takjub pada Taehyung yang tiba-tiba datang bersamaan dengan kata-kata tidak sopan yang tadi ia ucapkan.

Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang