29. Conversations

5.1K 411 54
                                    

"Langsung aja mau ngomongin apaan bang?" tanya Haikal begitu ia dan Marvin sudah berada di dalam ruangan yang cukup tertutup di dalam cafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Langsung aja mau ngomongin apaan bang?" tanya Haikal begitu ia dan Marvin sudah berada di dalam ruangan yang cukup tertutup di dalam cafe. Kini tak akan ada yang bisa menguping pembicaraan mereka.

Marvin mendudukkan dirinya di salah satu kursi dengan santai sebelum akhirnya menanyakan hal yang membuatnya penasaran sejak semalam. "Lo sama Gianna aslinya beneran temanan atau apa?"

"Dih kepo banget."

"Gua nanya cuma buat mastiin sebelum hubungan gua sama Gianna jalan terlalu jauh."

Haikal tersenyum kecut. Kemudian pria itu turut mendudukkan dirinya di kursi seraya menatap Marvin dengan pandangan sinis. "Padahal dengan lu ngajakin dia nginep di apart lu aja itu udah kejauhan."

"Asal lu tau aja ya bang, gua udah khatam sama niat terselubung cowok-cowok yang sok deketin Gianna. Tapi yang masih gua ngga habis pikir, dari semua cowok di Jakarta kenapa sekarang dia terlibatnya sama elu sih?" tambah Haikal.

Marvin pun merespon ucapan pria di depannya dengan kalimat penuh percaya diri "Good for her.  Dia dapet jackpot  kali ini."

Haikal mendecih. Malahan menurut pendapat pribadinya, Gianna saat ini sedang ketiban sial karena terlibat dengan pria seperti Marvin.

As you all know, basically a man who has everything is very dangerous. Haikal sangat yakin jika Marvin nantinya akan berakhir menyakiti Gianna.

"Jadi apa jawaban dari pertanyaan gua tadi?" tanya Marvin lagi. Dia kembali mengingatkan Haikal perkara topik awal yang sedang mereka bicarakan.

"Ya temen. Tapi kalo lu ngiranya gua sama Gianna pacaran juga bebas sih nggak ada masalah. Dari dulu emang banyak yang bilang kalo gua sama Gianna itu cocoknya jadi pasangan."

Marvin menertawakan ucapan Haikal dengan nada sarkastik. Pria itu menyenderkan tubuhnya ke kursi yang sedang ia duduki bersamaan dengan jemarinya yang mulai mengetuk permukaan meja beberapa kali.

"Lo nggak cocok sama Gianna," ujarnya.

"Elu apalagi," balas Haikal tak mau kalah.

Setelah menghela nafas untuk meredam emosinya, pria asal Bandung itu kembali berujar, "Gua sebenernya nggak tau niat lu deketin Gianna buat apaan bang. Tapi kalo misal lu cuma mau mainin dia doang mending udahan aja sampe sini. Kasian temen gua. Hidupnya udah menderita banget, jadi nggak usah lah lu nambah-nambahin masalah di hidupnya."

Marvin jelas tidak terima pada ucapan Haikal yang seolah menudingnya mempermainkan Gianna. That's not true.

"So far, gua nggak ngerasa lagi mainin temen lu. Even  gua nggak ada niatan macarin dia, tapi gua selalu ngetreat dia kaya cewek gua sendiri. Lo bisa tanya langsung sama Gianna kalo nggak percaya."

Friends With Benefits [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang