“Sialan! Menyikir dari atas gue bajingan! ” umpat pemuda mungil kesal, mendorong tubuh bongsor pemuda jangkung di atasnya.
“Begini lebih baik bukan?” sahut pemuda jangkung itu dengan santai, ia meringis pelan saat merasakan sakit di punggungnya karena menahan sebuah rak besar.
Saat ini posisi kedua pemuda itu terlihat sangat intim, dengan posisi jisung menindih tubuh mungil chenle yang berada dibawah kungkungan nya.
Jangan salah paham dulu dengan posisi mereka, memang sih terlihat intim, tetapi mereka tidak sedang melakukan hal itu kok. Aing bisa jelaskan kejadiannya pada kalian semua, tenang jangan berpikir negatif dulu oke?
Jadi, kejadiannya bermula dari jisung yang menyuruh chenle membersihkan gudang rumahnya, untuk membereskan kerdus kerdus besar yang entah berisi apa untuk dibuang ke tempat sampah di depan rumahnya.
Sebenarnya orang tua jisung sudah menyuruhnya untuk membersihkan gudang itu jauh-jauh hari, tetapi jisung terlalu malas untuk membersihkan gudang nya yang terbilang cukup besar dan luas dari kamarnya sendiri, makanya ia mencari orang untuk membersihkan gudang nya itu, dan pas banget ada chenle jadi ia meminta bantuannya dan untungnya juga chenle mau membantunya, walaupun terpaksa.
Chenle dengan amat sangat terpaksa menurutinya, ia membersihkan gudang itu hingga bersih, semua kerdus kerdus itu juga sudah ia buang ke depan, tapi masalah nya bukan itu. Saat chenle ingin mengambil kerdus yang sedikit lebih besar yang berada dipaling atas rak besar digudang itu, karena chenle tidak sampai ke atas sana, jadi ia mengambil sebuah kursi panjang untuk menggapainya.
Saat sudah berhasil menggapai kerdus tersebut, tiba-tiba ia tidak bisa seimbang membuat ia oleng dan terjatuh bersamaan dengan kerdus besar itu yang ternyata berisikan buku-buku bekas.
Suara jatuhnya chenle sangat kencang sampai keluar, jisung yang sedang asik bersantai disofa sembari meminum segelas kopi yang baru saja dibuat tersedak karena mendengar suara benda jatuh disusul suara orang berteriak kesakitan dari gudang, untung saja lidahnya tidak melepuh karena air panas itu.
Karena panik, jisung langsung berlari menuju gudang, betapa terkejutnya ia saat melihat chenle berada di lantai tertimpa oleh buku-buku.
“Apa yang terjadi?! ” tanya jisung dengan perasaan campur aduk.
Chenle meringis pelan saat merasa pusing dibagian kepala karena habis terhantam oleh buku tebal “punya mata kan?! Bantuin gue sialan! Sthh! Sakit!” umpat pemuda mungil itu, menggerutu kesal dengan pemuda jangkung itu, apakah dia tidak bisa melihat kalau ia terjatuh karena buku buku sialan nya itu?
Jisung menghampiri pemuda mungil itu, menyingkirkan buku-buku tebal tersebut dari tubuhnya “lu kerja nya kaga becus banget sih?! Yang bener kalo kerja tuh!” cibir nya menyindir pemuda mungil didepannya yang langsung menatapnya tajam.
Tuk!
“Akhh!...Sakit sialan!” ringisnya mengaduh kesakitan saat si mungil memukulnya dengan buku yang lebih tebal dan barat. Hei! Itu sangat sakit asal kalian tau!
“Rasain! Gue lebih sakit ya njing!” balas pemuda mungil itu, sangat puas saat pemuda jangkung didepannya kesakitan, dia harus merasakan apa yang ia rasa saat ini.
“Ini semua tuh gara gara buku sialan lu itu! Terus juga kursinya yang bikin gue jatoh!” lanjutnya menggerutu kesal, menyalahkan buku dan kursi yang sama sekali tidak salah, padahal ia sendiri yang oleng sampai terjatuh dan tertimpa buku-buku itu.
“Makanya ati ati, untung aja kursinya kaga patah.” ucap jisung yang lebih mementingkan kursinya takut patah dari pada chenle yang jelas-jelas terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geeky & Nerdy - [Jichen]
ChickLitNamanya Zhong Chenle, tetapi teman sekolahnya sering memanggilnya dengan panggilan si culun dan si kutu buku. Semua temannya hanya tau bahwa Chenle adalah anak culun dan selalu membaca buku (kutu buku), tapi dibalik itu semua mereka tidak tau kalau...