Bagian Tujuh

3.6K 377 59
                                    

"Ini Kita mau kemana sih?😐"Tanya Ansella. Dia betulan di buat cosplay seperti keong sejak tadi. Setiap kali bertanya orang yang ada di sebelahnya ini mendadak bisu.

"Kalau gak di jawab juga Saya loncat nih sekarang?😑"

"Jangan drama"Balas Jevan yang akhirnya buka suara setelah hampir sepuluh menit hanya fokus menyetir dan mendiamkan Ansella.

"Ya mangkannya yang jelas dong jadi orang!"Kata Ansella kesal. Yaa.. Siapa yang tidak kesal coba. Tiba-tiba di jemput dan langsung di suruh masuk ke mobil. Ini sih penculikan secara terang-terangan dan si korban yang juga tidak memberikan perlawanan dan masuk dengan sukarela. 

"Seperti yang Saya bilang sebelumnya di telfon. Saya mau ngajakin Kamu buat dinner date"

"Tiba-tiba ngajakin mau dinner date. Siapa yang gak bingung coba! Ngapain sih? Kamu mulai naksir sama Saya ya?😐"

Jevan yang mendengar ucapan Perempuan muda yang duduk di sebelahnya ini menghela nafas dan tak lupa memutar bola matanya malas. Perempuan ini yang dengan tingkat kepedeannya yang sangat tinggi!

"Siapa juga yang naksir Kamu. You're not My type"

"And then why?! Why You ask Me go on date with You, Sir?!😐"

"Saya gak punya pilihan lain. Ada sesuatu yang mendesak. Dan Saya butuh bantuan. Saya akhirnya ingat jika ada seseorang yang punya utang besar dengan Saya dan karena itu Saya memanfaatkannya dengan baik. Jelas?"

"Oh Tuhan.. Ternyata Anda ini licik juga yaa?😐"Ujar Ansella menyindir Jevan.

"Bukan licik. Tapi pandai memanfaatkan situasi"

"Hhh.. Ciri-ciri toxic boyfriend"

"Shut up. Berisik. Kita bentar lagi sampe"Ujar Jevan. Lama-lama dia lelah sendiri mendengarkan ucapan Ansella. Sejak tadi Perempuan itu berbicara terus-terusan.

"Dinner date mana yang makan jam dua siang! Ck!"Ucap Ansella.

"Kita tidak langsung pergi ke tempat dinnernya"

"Trus kemana?!"

"Saya harus memperbaiki penampilan Kamu dulu"

"What do You mean by memperbaiki memangnya penampilan Saya sekacau itu apa hah?😒"Ucap Ansella agak tersinggung dengan ucapan Jevan.

Jevan menoleh sekilas ke arah Ansella.

"Not bad sih. Tapi belum sesuai dengan standar Saya"

"I don't need your standar! It's Me! My self! Who the fuck You are!"Ujarnya. Ansella betulan di buat kesal dengan ucapan Jevan. Kenapa juga dia harus memenuhi standar orang lain tentang dirinya?! Memangnya Jevan siapa hah?!

Sementara Jevan yang mendengar serapahan yang keluar dengan lancar dari mulut Ansella membuang nafas kasar. Jevan lupa ini sudah ucapan yang ke berapa Perempuan itu tujukan untuknya?

"Can You atleast use the nice words with a person who older than You?"Ucap Jevan.

"No need. Siapa yang duluan! Hmp!"Ansella sudah bersidekap dada.

"I just say your not bad. Paham gak sih?"

"Ya tapi ucapan Kamu itu menyebalkan! Saya gak butuh buat memenuhi standar Kamu! Paham juga gak sih?!"Kata Ansella mengulang ucapan Jevan.

Jevan membuang nafasnya sekali lagi.

"Okay. I'm sorry then. Maksud Saya.. Saya ingin sedikit merubah penampilan Kamu. Maksud Saya cara berpakaian Kamu. Saya tidak mungkin membawa Perempuan pergi makan malam hanya memakai hotpants saja. Itu tidak nyambung! Apalagi ini makan malam formal!"Kata Jevan.

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang