PART 1 (Kereta Malam)

20 0 0
                                    

Karjo laki-laki berusia 35 tahun yang tinggal di Desa purwobakti,  sudah lama bekerja sebagai buruh pabrik di Desa rawasari meskipun gaji terbilang tidak terlalu besar tapi karjo cukup senang dengan pekerjaan yang saat ini dia jalani.

* * *

pada malam itu karjo menengok ke arah jarum jam dinding yang sudah menunjukan pukul sepuluh malam, hari ini benar-benar membuat badan dan pikirannya terkuras habis. Pekerjaan yang harusnya dikerjakan oleh temanya, harus dikerjakan sendirian karna temanya sedang cuti melahirkan.

Malam itu tidak seperti malam biasanya, biasanya karjo bekerja bersama temanya yang bernama tini, kadir dan ikrom. tapi malam itu tini sedang izin cuti karena baru saja melahirkan sedangkan kadir dan ikrom sudah pulang sejak sore pukul lima tadi. jadilah hanya karjo sendiri yang belum pulang karena harus lembur mengerjakan tugas tambahan milik temannya tini.

"Akhirnya selesai juga.." batinnya sambil melihat jam dinding sudah jam segini sepertinya sudah tak ada kereta menuju rumah.

"Loh mas, baru pulang ?" ujar Pak doni, Seorang Satpam Kantor yang memang sedang shift malam hari ini.

"Iya pak, ada kerjaan tambahan tadi" jawabnya sambil memberikan salam tanda berpisah, ah jalanan terlihat sepi. Tidak terlalu ramai lampu-lampu kendaraan yang lewat, mungkin hanya ada satu-dua kendaraan saja yang masih melewati jalan didepan pabrik.
sementara karjo terus mngayunkan kaki menuju Stasiun Kereta Api yang tidak jauh dari pabrik tempatnya bekerja. Meskipun tidak terlalu yakin masih ada jadwal kereta semalam ini, namun karjo tetap mencoba

***

Suasana stasiun saat itu sangat sepi, hanya ada dua petugas diloket dan satpam serta tiga orang yang mungkin juga penumpang. Ada hal ganjil yang dirasakan di stasiun tersebut, semua orang yang di temui karjo terlihat diam, kaku seperti tak bernyawa.

"Mas, apa masih ada jadwal kereta api ?" tanya karjo kepada petugas loket yang tatapannya begitu dingin.

"Ada, dua puluh menit lagi kereta datang" kata petugas loket, tanpa pikir panjang lagi karjo segera membayar tiket kereta terakhir ini, pikiraanya saat itu adalah segera pulang dan bisa beristirahat karena besok juga masih disibukan dengan kerja.

***

karjo segera menyerahkan tiket kepada Satpam Stasiun yang berjaga didepan pintu. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, petugas keamanan ini tidak pernah dia temui sebelumnya. Dan yang paling janggal adalah satpam tersebut tak banyak bicara bahkan seingat karjo dia tidak bicara sama sekali.

Kali ini bulu kuduknya sudah benar-benar mulai berdiri, melirik kanan-kiri hanya ada dua atau tiga penumpang lain yang duduk di stasiun. Ingin rasanya karjo duduk di samping mereka, namun niat itu langsung ditepisnya.

***

Lebih baik aku berdiri ssambil menanti kereta datang, ketimbang harus dekat dengan manusia yang mungkin bukan manusia. pikir karjo saat itu sambil menyalakan ponsel .

selang beberapa menit  kemudian sambil menunggu layar ponsel menyala dan mengintip ke arah mereka karjo merasa benar-benar aneh, karna penumpang itu tidak bergerak sama sekali. Ini manusia apa patung sih ? gumamnya dalam hati yang benar-benar sudah ketakutan.

***

Setelah menunggu sekitar dua puluh menit, lampu kereta api yang ditunggu mulai terlihat . Seluruh penumpang yang sedari tadi menunggu mulai berdiri di pinggir jalur kereta api.

Mau tidak mau, karjo berdekatan dengan penumpang lain yang terlihat mencurigakan. Gerakan mereka benar-benar kaku, pandangan mereka juga kosong.

"Terserahlah, yang penting bisa pulang dengan cepat" gumamnya dalam hati.

Tanpa klakson khas kereta api pada umumnya, rentettan gerbong sudah mulai melaju pelan. Dan gerbong terakhir sudah tiba didepan mata, pintu membuka secara otomatis. Semua penumpang segera masuk.

***

Lagi-lagi hal yang mengganjal dialami karjo, tidak ada tiupan pluit yang menandakan kereta akan segera berangkat. "Ah, mungkin karena sudah larut malam" gumamnya menenangkan diri sambil mencari tempat duduk.

Bangku berjejer membuat para penumpang bisa saling melihat orang di depannya, karjo merasakan sunyi disana. Seperti tidak ada kehidupan, semua orang menunduk ke bawah dengan wajah pucat dan tanpa ekspresi.

serta tidak ada satu kata pun keluar dari mulut mereka. Semua seperti diperintahkan membisu, beberapa kali karjo juga menengok orang di sampingnya.  ternyata ada laki-laki paruh baya mungkin sekitar 60 tahun. Wajahnya terangkat dengan pelan, menatap dengan tatapan kosong.

karjo memberi senyum ramah Tetapi respon yang didapat hanya tatapan kosong, tanpa kata atau balasan senyum. karjo segera memalingkan wajah kearah ponselnya, seperti biasa game menjadi media untuk mengalihkan agar tak melihat kearah penumpang2 lain.

***

tiba-tiba kereta melambat, ditengoknya jendela samping kereta. Ternyata kereta sudah memasuki Stasiun tujuan. Segera karjo berdiri, disinilah bulu kuduknua mulai merinding lagi.

Tidak ada satupun penumpang didalam kereta yang turun, padahal ini adalah stasiun terakhir . Semua penumpang menatap ke arahnya yang berdiri di tepi pintu, terasa getar kakinya. Keringat juga sudah mulai keluar, suara khas rem kereta sudah mulai terdengar.

***

"Alhamdullilah" batinnya saat keluar dari kereta api yang benar-benar berbeda tersebut, kaki mulai melangkah menuju pintu keluar stasiun.

"Masssss" teriak seorang  yang ternyata Satpam Stasiun. Dia berlari mendekat, pikirnya saat itu adalah mungkin ada barang jatuh.

"Tadi sampeyan kesini naik apa ?" tanyanya dengan tatapan penuh tanda tanya, "Itu" jawab karjo sambil menunjuk Kereta Api yang tadi ditaikinya.

Itu kereta sudah tidak digunakan mas, dulu kereta itu kecelakaan dan menewaskan ratusan penumpang" kata Satpam yang benar-benar membuatnya kaget, anehnya seketika itu juga kereta api yang tadinya masih terlihat mulus ternyata benar-benar sudah rusak dan hanya diparkirkan di jalur mati.

Karjo segera pamit pada Pak Satpam, di tengoknya jam  di tangan kiri.  "Ternyata perjalananku hanya 5 menit saja, padahal biasanya menggunakan kereta 'manusia' bisa sampai 40 menit" gumamnya. Dengan cepat karjo melangkahkan kaki semakin cepat, ingin rasanya tidak percaya dengan semua ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan cerita MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang