Chapter 2

7.6K 390 11
                                    

Hello chingudeul kali ini autho balik lagi nih. Walau awalnya author sempat kehilangan yang namanya imajinasi tapi author tetap semangat buat nulis ff ini.

Warning : typo bertebaran dimana mana
.
.
.
Happy reading ^_^

Sehun pov*

Hahhh... Sungguh melelahkan hari ini. Ck...lihat lah dia, tidak ada kesan anggun sama sekali, bagaimana bisa eomma menyukai gadis seperti dia. "Minji-ssi kamarmu disebelah sana." aku menunjukan pintu kamar yang berwarna coklat, aku tau pasti dia sengat lelah hari ini, sama seperti ku.

Ku hempaskan tubuhku keatas kasur yang berukuran king size, ku tatap langit langit kamar. Perlahan tapi pasti mataku perlahan lahan tertutup dan memasuki dunia mimpi.

Cukup puas aku tertidur, ku lirik arloji yang masih setia melingkar dipergelangan tanganku. 20.03 KST sudah malam rupanya, enam jam lebih aku tertidur.
Kruuukkk....
Ah perut ku sudah minta diisi. Harum semerbak yang menggugah seleraku terlintas begitu saja, aku bergegas bangun dari tempat tidur dan mengganti pakaian ku dengan pakaian santai.

Minji pov*
Sudah jam 7 malam, terpaksa aku harus memasak makan malam untuk ku dan suamiku (sedikit gatal bibirku saat menyebut kata 'suamiku'). Hari ini aku berencana memasak bulgogi, aku menyiapkan semua bumbu, daging dan sayur dan siap untuk mulai memasak.

Setelah selesai memasak aku menyajikan masakanku diatas meja makan. Omo! Sejak kapan siSehun sudah duduk manis di meja makan. Ck, apa peduliku.

"Apa yang kau masak hari ini?" masih dengan nada dinginnya dia bertanya kepadaku, apa dia tidak punya mata untuk melihat apa yang aku masak. "Bulgogi" jawabku ketus

Acara makan malam kami berakhir dengan suasana yang sepi tidak ada percakapan diantara kami. Setelah selesai makan aku mencuci piring dan kembali lagi kekamarku. Berada disini sama saja seperti pembantu.

"Yeobosaeyeo" ucapku mengangkat panggilan telfon dari temanku Chanyeol.
"Ya! Minji-ya kau dimana sekarang! Kenapa kau tidak datang kekampus hari ini?!" Chanyeol memang tidak tau tentang pernikahanku dengan Sehun, kami menutupnya dengan sangat rapat. "Mianae yeolly, aku sedang tidak enak badan tadi. Mungkin besok aku akan kembali kekampus lagi kok" jawabku bohong kepada sahabatku yang satu ini.
"Hah! Benarkah? Kalau begitu aku sekarang kerumahmu ya?" apa! Chanyeol mau kerumah, oh mati aku. "Tidak perlu Chanyeol. Sekarang sudah malam, lagi pula aku ingin tidur. Mianae yeolly" kataku dengan nada selirih mungkin.
"Ya sudah. Jaljayeo uri minji" ucap Chanyeol mengakhiri panggilan telfon.

Hah, sial jika seperti ini terus aku akan menjadi artis yang memiliki kemampuan akting terbagus seantero korea selatan.

Tokk...tok...
Seseorang mengetuk pintu kamarku yang sudah kuyakini itu pasti Sehun.
"Ada apa?"tanya ku ketus saat baru membuka pintu kamar.
"Ini. Kurasa ini pakian yang telah eomma siapkan untukmu" sehun memberikan beberpa helai pakaia. Omo! Pakaian model apa ini? Untuk apa eommanya memberikaku lingelier( bener gak tulisannya), sungguh memalukan.
"Pakaian apa ini? Aku tidak akan pernah memakainnya" kataku dan mengambil pakian sialan itu dari tangan Sehun.

Sehun pov*
Aku merapikan beberapa pakaian ku kedalam lemari. Oh? Pakaian siapa ini? Apa eomma sungguh menginginkan ku untuk memiliki keturunan dari wanita itu.
Dengan membawa beberapa pakaian yang menurutku kurang bahan itu, kekamar Minji.
Tokk...tokk
Ku ketuk pintu kamarnya, tidak perlu menunggu lama Minji langsung keluar dari kamarnya.
"Ada apa?" ucapnya ketus. "Ini. Kurasa ini pakian yang telah eomma siapkan untukmu" ucapku dingin.
"Pakaian apa ini? Aku tidak akan pernah memakainnya" kulihat wajahnya memerah dan aku yakin dia sangat malu saat ini. Dia mengambil pakaian itu dari tanganku dan langsung menutup pintu kamarnya.

Sangat membosankan itu lah yang kurasakan sekarang. Aku memutuskan untuk ke clup melepaskan rasa penatku saat ini.

~~~

"Hei! Oh Sehun. Lama tidak bertemu. Bagaimana harimu menyenangkan? Bukannya hari ini kau sedang bermesraan berdua bersama istrimu, sehun?" ck, sial kata kata si hitam Kai membuat mood ku tambah buruk. "Jaga ucapan anda tuan Kim, aku sedang tidak dalam mood yang baik untuk membicarakan hal itu" ucapku dengan nada dingin andalanku. "Ah, mianae sehunna, aku tak tau. Cah... Bagaimana kalau malam ini kita minum sampai puas" tawaran Kai langsung kuterima dan aku mulai meminum Wine ku.

Minji pov*
Aku terbangun dari tidurku. Kulirik ponselku yang menunjukan pukul 4 pagi. Ah, bagaimana mungkin aku bisa terbangun pukul segini.

Aku melangkahkan kaki ku kearah dapur, masih gelap tentu saja karena matahari belum menanpakkan dirinya di tambah lagi aku tidak menghidupkan lampu. Tangan ku menyentuh kulkas, kenapa tiba tiba kulkas ini sulit untuk dibuka? Aku menggapai saklar lampu dapur yang berada tepat disamping kulkas.

''Omo! Sehun-ssi kenapa kau bisa tertidur disini" aku membopong(?) tubuh sehun yang lumayan besar itu keruang tamu dan menbaringkan tubuhnya diatas sofa. Awww... Tak sengaja kiki ku tersandung kaki Sehun dan terjatuh diatasnya. oh ini seperti bau alkohol, apa Sehun mabuk? Pantas saja dia tertidur didapur.

Selepas Melepaskan dahagaku dengan meminum air mineral segar dari kulkas dan kembali kekamar ku. Tentunya untuk kembali tidur.

Sinar sinar matahari menembus celah celah jendela kamarku. Jujur aku sangat malas untuk bangun sekarang, tapi mau bagaimana lagi aku harus memasak sarapan untuk ku dan untuk si sehun itu.

Aku memasak dengan sangat terburu buru, aku harus bersiap siap untuk pergi kekampus. Ku letakkan hasil masakan ku diatas meja, bergegas siap siap untuk berangkat kekampus.
"Kalau kau mau makan, makanannya sudah kusiapkan" kataku saat melihat Sehun yang baru bangun dari tidurnya.

~~~

Aku berangkat kekampus seperti biasa, menggunakan bus. Ku langkahkan kaki ku masuk kedalam loby kampus.
Gerp...
Aku bahkan hapal diluar kepala siapa orang yang memelukku sekarang. "Ada apa Yeolly?" aku membalikkan tubuhku dan menatapnya. ''Aku merindukanmu'' ucapnya dengan senyum yang selalu mengebang dibibirnya.

Sahabatku yang satu ini sengguh manis, aku bahkan hanya satu hari tidak hadir dikampus di sudah merindukanku seperti ini.
"Nado" balasku dan seperti biasanya aku menggandeng tanggan Chanyeol dan menuju kekantin sekalian menunggu sahabat tengikku lee So Ra.
~~~
"Ah... Aku hari ini lelah sekali padahal masih pagi. Hah... Ini gara gara aku ketinggalan bus. Sialan!" itu lah serentet(?) keluhan Sora yg baru saja datang dan seanak jidatnya menyeruput minimanku. Ckckck...sahabatku yang satu ini.

"Jadi, kenapa hari ini kau bisa ketinggalan bis ra-ya?" ucapku dan kembali merebut jusku dari tangannya. "Hah...ini karena, ah! Bagaimana aku bisa dipecat gara gara alasan aku belum tamat kuliah! Ck sialan" aku sedikit bingung maksud dari yang sora jelaskan apa hubungannya dia dipecat dan ketinggalan bis?.
"Bagaimana bisa kau dipecat sora-ya? Tega sekali bosmu!" ucap Chanyeol yang terdengar sedikit kesal.
"Molla. Gara gara itu aku gak bisa tidur. Makanya aku kesiangan. Hufffttt" aku sangat sedih melihat keadaan temanku sekarang. Sudah berkali kali aku menyuruhnya untuk bekerja diperusahaan keluargaku, tapi dia selalu menolak dengan alasan tidak mau merepotkan ku lagi.

"Sora-ya, sebenarnya kau kerja dimana sih? Kenapa bosmu setega itu sih? Sudah lah kau kerja diperusahaan keluargaku saja kalau gak direstoran Chanyeol?" bujukku kepada sora, dan aku yakin dia pasti menolaknya. Dasar keras kepala.

"Na gwaenchana Minji-ya. Aku tidak mau merepot kan kalian lagi. Aku dulu bekerja di Oh Companny". Apa! Oh Companny! Sialan Sisehun brengsek iti tega teganya dia memecat sahabatku tercinta ini! Lihat saja kau nanti Oh Sehun.
.
.
Tbc
Oke ceritanya udah mulai ngawur. Tapi tenang aja author bakalan nulis cerita ini sampai and kok.

Biasakan tinggalin jejak sesudah membaca^_^

I Hate You But I Need You [Exo fanfict Sehun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang