2.Dia Lisa

242 26 0
                                    


WARNING.!!!

Chapter 2 ini mengandung adegang 21+ jadi kalau ada dari kalian yang belum cukup umur mending jangan baca atau bacanya skip-skip aja (yang penting udah ngingetin wkwkwk).

sekali lagi ngingetin ini cerita pertama aku yang ada adegan dewasa jadi mohon maklum kalo imajinasinya kurang sampai.


Selamat membaca dan menjadi basah hihihihi



Ting...tong....ting....tong....

Entah sudah berapa kali aku menekan bel tapi aku perkirakan aku sudah setengah jam berdiri didepan pintu dan pertanyaannya kemana sibrengsek lisa?

Semenjak hari dmna lisa mengantarkan aku pulang, aku tidak lagi bertemu dengannya, dia tidak menampakan batang hidungnya selama dua bulan bahkan aku tidak menemukannya diclub.

Jadi benar apa yang aku pikirkan bahwa lisa memang tipe orang yang akan pergi setelah mendapatkan apa yang dia mau, dasar brengsek.

Tapi kalian juga belum tentu bercinta malam itu kan?, Memang tapi tetap saja lisa tidak punya hak meninggalkan aku.

Kamu juga tidak punya hak mencari lisa kan?, Aaaiiishh berhenti berdebat dengan diriku sendiri sekarng yang penting aku harus menemukan lisa.

Terhitung hampir tiga bulan lisa masih menghilang dari peradaban, fakta itu membuatku frustasi yang seharusnya aku tidak merasa seperti itu.

Pertama aku dan lisa kenal hanya sehari

Kedua aku dan lisa sama-sama wanita

Yang ketiga tidak seharusnya aku merindukan lisa

Aaahh jadi jennie merindukan lisa? "Ok fine aku mengakuinya"

Berada didalam cafee aku dengan malas dan tak bersemangat berusaha tetap memakan makan siang yag sudah aku pesan karena bagaimanapun tidak nyamannya perasaanku, aku harus tetap sehat jadi disinilah aku, duduk sendiri seperti idiot yang terkadang diam-diam memperhatikan orang-orang yang bercengkrama disekitarku.

Aku punya teman hanya saja aku lebih suka sendiri apalagi disaat perasaan dan otakku sedang kacau, aku tidak mau teman-temanku bertanya "jennie kamu ada masalah?" Jennie kamu kenapa?" "Jennie cerita saja pada kami?" Aiiishh memikirkan itu saja aku sudah pusing, aku bertanya-tanya kenapa aku mudah sekali ditebak.

Apakah aku memang tidak bisa menyembunyikan rahasia apapun? Terlebih ini soal lisa, bagaimana aku bisa mengatakan pada mereka "aku merindukan lisa?" Itu tidak masuk akal dan pasti mereka akan mengatakan kalau aku aneh karena merindukan seorang wanita dan yang terparah aku dan lisa bahkan kenal hanya sehari, aaarrrggg.

Aku kehilangan selera makanku jadi aku memutuskan untuk pulang, jarak dari cafee ke apartemenku tidak terlalu jauh oleh karena itu aku memutuskan berjalan kaki lagipula aku butuh olahraga agar otakku kembali normal.

Aku menyipitkan mataku berusaha melihat dengan jelas apa yang aku lihat "lisa? Benar itu lisa" aku hendak mendekati lisa dengan senyum merekah tapi seketika aku berhenti saat melihat seorang wanita berlari kearah lisa lalu memeluk lisa dengan erat setelahnya lisa mencium pipi wanita itu dan juga sebaliknya.

Aku mematung tidak mampu bergerak walau hanya sedikit, aku dibuat membeku tidak tahu harus berbuat apa karena saat ini hanya perasaan sakit yang aku rasakan, dadaku memburu seakan aku dipuncak amarahku, perasaan aneh yang menyakitkan, kenapa aku merasa seperti ini? Kenapa sesakit ini? Ada apa dengan perasaanku?

JL Story //JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang