Untuk kesekian kalinya El mendatangi Arga.Banyak bisikan bisikan setan yang sangat tidak enak didengar.
Selepas upacara tadi,El mendatangi Arga untuk bertanya,apakah Arga udah suka apa belum.Tetapi jawaban yang Arga lontarkan membuat si pemilik nama edelweis kecewa.Jawabannya tentu saja tidak.
El pun kembali kekelas dengan wajah memelas serta seperti ingin menangis.Ah lupakan perutnya yang keroncongan karna belum terisi sebutir nasipun.
"Padahal gue bela belain ga kentin dulu biar dapet jawaban yang gue mau eh jawabannya sama.Gini amat nasib suka sama cowo ganteng." Keluhnya sambil berjalan kearah kantin.
Setelah selesai makan bakso yang sangat menjadi primadona disekolahannya itu ia langsung kembali kekelas.
"Gimana El?Arga udah mulai suka belum sama Lo?"pertanyaan bodoh lagi yang membuat El malas menjawab.
"Gak.kenapa?Lo mau nyeramahin gue apalagi kali ini?gue udah pusing kaya abis lari lari 7 kali muterin lapangan.Udahlah nanti aja kalo mau ceramah gue lagi males."
"Astaga El,Lo ga bosen gitu suka sama Arga?Iya sih,gue tau Arga orangnya cakep tapi Lo udah suka bertahun tahun hasilnya apa coba?ga pernah ngasih feedback.ck,ck,ck edelweis edelweis.Kalo gue jadilo sih gue bakal cari yang lain.Kek Septian,ganteng juga apa Aldi?cakep juga sionoh."
"Lo aja Sono males gue."ujarnya dengan meninggalkan Anggi dengan sikap malas. UU
YOU ARE READING
Edelweiss
Teen Fiction"Mungkin banyak orang mengira ku bodoh karna terus menerus mengejarmu yang tak pernah pasti,Tapi ku percaya suatu saat nanti pasti akan menjadi milikku.Bagai bunga edelweis yang abadi." Start:16 Agustus Finnish:- Bagai bunga edelweis yang indah dan...