34. Morning Sexs🔞

472 17 0
                                    

Ada sedikit kata kata kurang pantas tanpa sensor 🔞

🍁🍁🍁

Mark telah mencari Kylie di kamar perempuan itu. Namun, Mark tidak dapat menemukannya, ia pun berjalan ke kamarnya, siapa tahu Kylie tengah menunggunya di sana. Namun, hasilnya nihil, ia juga tidak ada di tempat itu. Lantas dicmana perempuan itu?

Mark memutuskan untuk kembali ke lantai satu, tujuannya saat ini adalah ruang makan, mungkin Kylie tengah menikmati makan malamnya. Tapi mungkinkah ia makan selarut ini?

Mark berjalan dan langkahnya terhenti ketika ia melihat Kylie yang tengah tertidur di meja makan, tangan perempuan itu berada di atas meja untuk menopang kepalanya.

Mark mendekati perempuan itu dan mengelus punggungnya, membuat Kylie tersentak.

“Mark, kau sudah pulang?” tanya Kylie sembari mengucek matanya.

“Apa kau menungguku sampai tertidur di tempat ini?” Mark balik bertanya.

“Ketika kau tidak pulang di jam makan siang aku pikir kau akan pulang di jam makan malam. Itulah sebabnya aku berinisiatif memasakkan makan malam untukmu.”

“Kau bisa menyuruh para pelayan di sini, kenapa kau harus repot-repot memasak untukku?” Mark menatap Kylie, wajah perempuan itu terlihat sangat mengantuk.

“Tidak masalah, Mark. Aku membuatkannya spesial untukmu, kau pasti lelah setelah bekerja seharian!” tutur Kylie disertai sebuah senyuman.

Mark menunduk kemudian memeluk Kylie, ia merasa bersalah telah membuat perempuan itu menunggu.

“Mark, kau kenapa?”

“Maafkan aku Kylie, aku tidak menepati ucapanku!” sesal Mark.

“Tidak apa, Mark. Pasti pekerjaanmu banyak sehingga kau harus pulang selarut ini.” Perempuan itu berucap sambil menguap. Ucapan Kylie membuat Mark semakin dihantui rasa bersalah, pria itu hanya bisa menunduk.

“Kau mau makan sekarang?” tanya Kylie kemudian.

Mark mengangguk, tadi siang pria itu melewatkan makan siangnya. Dia lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama Lynelle di hotel.

“Ahh sepertinya masakanku sudah dingin. Aku akan menghangatkannya sebentar,” tutur Kylie.

Perempuan itu pergi ke dapur untuk menghangatkan masakannya. Mark menatap punggung Kylie, sebenarnya perasaan Mark terhadap perempuan itu lebih besar daripada perasaannya terhadap Lynelle.

Ia tidak ingin kehilangan Lynelle, tapi ia juga mencintai Kylie. Mark tahu itu salah, Kylie adalah istri dari kakaknya. Ia tidak bisa memiliki Kylie sepenuhnya. Tapi jika suatu saat kakaknya melepaskan Kylie, dengan senang hati ia akan menerima perempuan itu, dan melepas Lynelle.

Meski terlihat serupa. Namun, sifat dan kepribadian dua perempuan itu sangatlah jauh berbeda, Kylie adalah versi terbaik dari Lynelle, bukan hanya sifatnya yang lebih lembut, wajahnya juga lebih rupawan.

Bukan baru-baru ini Mark mengenal Lynelle, ia sudah tahu gadis itu luar dalam. Namun, entah mengapa rasanya sulit sekali untuk melepas kenangan bersama perempuan itu.

🍁🍁🍁

"Mark, bangun!" Kylie berteriak tanpa mengalihkan pandangannya dari depan cermin. Ia kini tengah membenahi baju dan menyisir rambutnya. Perempuan itu bangun lebih dahulu dari Mark hari ini.

Kylie berdecak kesal karena Mark masih belum beranjak dari tempat tidurnya. Perempuan itu lalu berjalan menuju ranjang untuk membangunkan Mark.

"Mark, sudah jam berapa ini?" Kylie mengguncang tubuh Mark.

Unhappy Queen [ 18+ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang