End

1.2K 220 44
                                    

Bucin 2

"Biar gue yang bawa."

Sasuke menyerobot ketika Sakura sedang menerima pesanan dari driver ojol. Ada dua kantong besar yang berisi beberapa bok makanan. Pesanan itu tampak tak membebani tangan Sasuke yang memiliki lengan kokoh.

Sakura tak keberatan, wajahnya terlihat ceria saat mengetahui pria idamannya telah membantunya.

"Kenapa keluar? Bukannya masih ada yang mau dibahas."

Sasuke tak menjawab dan kembali berjalan dengan kantong kantong itu. Sakura, tentu saja ia berlari riang mengikuti langkah pria di hadapannya.  Dia sudah kepalang senang dengan hadirnya Sasuke. Hatinya langsung penuh dengan bunga bunga bermekaran. Segala penolakan yang terjadi di masa lalu seolah lenyap hanya karena satu perhatian kecil itu. Sakura merasa bahwa Sasuke memang pria yang baik hati dan hangat.

"Cowok pilihan gue emang wow hehehe."

Sakura terlalu senang dengan perasaannya sehingga tidak menyadari bahwa Sasuke tidak berjalan ke arah dimana anak OSIS berkumpul, melainkan berjalan ke tempat lain, taman samping sekolah yang sepi. Sakura tentu saja memikirkan hal hal lain. Apakah mungkin Sasuke akan.....

"Astaga Sasuke ngapain ngajak gue ke tempat lain?"
Inner Sakura berteriak senang. Mungkinkah hari ini adalah hari dimana ia mengakhiri masa jombolnya karena Sasuke akan mengutarakan isi hatinya? Sakura melirik telapak tangannya yang terluka dan ia tersenyum puas. Ternyata di  balik musibah ada hal bahagia yang menanti. Tak apa terluka sedikit yang penting gantinya adalah Sasuke.

"Ngapain senyum senyum?"

"Oh?" Sakura tersadar akan lamunannya sendiri. Ah ya, pria di hadapannya sedang menatapnya dengan wajah datar. Sakura segera meringis dan menutup bibirnya sendiri. "Kenapa lo bawa gue ke sini?"

"Duduk." perintah Sasuke. Pria itu juga menurunkan kantong kantong berisi makanan di tangannya.

Sakura menurut dan duduk di sebuah bangku taman panjang. Di bawah pohon akasia yang penuh dengan bunganya yang berwarna kuning. Dia sudah tidak sabar. Apakah perkiraannya benar? Sasuke akan menerima perasaannya?

Mereka terdiam cukup lama. Sesekali menikmati semilir angin yang sesekali menyibak rambut mereka. Sebenarnya di sini Sakura mati matian menahan bibirnya sendiri. Kenapa lama sekali menunggu pria itu membuka suara?

"Gue tahu Lo suka sama gue."

Akhirnya kalimat itu terucap. Membuat Sakura diam diam tersenyum dan menyipitkan matanya karena senang. "Terus, kalau udah tahu apa jawaban Lo?"

"Sakura."

Hati Sakura serasa runtuh dengan guguran bunga saat Sasuke dengan bibirnya sendiri menyebut namanya. Tubuhnya tiba tiba lemas dan gemetar, hingga ingin meleleh seperti jelly.

"Gue harap Lo berhenti."

Sakura mengernyit. Perasaan bahagia yang tadinya menghampiri berangsur menghilang, berubah menjadi perasaan yang tidak enak.

"Berhenti? Maksud Lo apa, Sas?"

Wajah Sasuke masih datar. Namun kentara sekali jika ia sedang menghela napas sesekali. "Berhenti suka sama gue."

Sakura terdiam.

"Pikirkan diri Lo sendiri. Gue tahu, Lo sengaja melukai tangan Lo sendiri demi sebuah perhatian dari gue kan?"

"Jadi ini yang Lo lihat dari gue?"

"Berhenti buang buang waktu. Gue harap Lo bisa menghargai diri Lo sendiri, dan tidak terobsesi pada apapun yang membuat Lo lupa diri."

Bucin (two shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang