(18) 𝙗𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙚𝙟𝙚𝙠𝙖𝙣, 𝙢𝙖𝙢𝙖

29 20 1
                                    

"𝙱𝚊𝚑𝚊𝚐𝚒𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚋𝚊𝚐𝚒𝚊𝚗
𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒𝚖𝚞"

- 𝚊𝚕𝚟𝚒𝚗 𝚊𝚕𝚝𝚊𝚛 -








Kriingggg
[alarm berbunyi tepat menunjukkan pukul 06.30 pagi]

Gadis yang sedang tertidur lelap itupun, seketika bangun dari tidurnya. Ia mengucek kedua matanya dan langsung inisiatif mematikan alarm.

"Mau kemana ya, hari ini?" pikirnya. Karna hari ini weekend ia tidak mau menghabiskan waktunya hanya untuk dirumah saja.

"Jogging dulu aja kali, ya?" tanya lagi, tentu bertanya kepada dirinya sendiri.

Gadis itupun menganggukkan kepalanya, mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya barusan. Ia langsung mengambil handuk kecil untuk di lingkarkan pada lehernya.

Tak lupa juga ia memakai sepatu olahraga, ya supaya totalitas saja pikirnya.

"Okeyyy, siap" sambil tersenyum menghadap cermin.

- 𝙍𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙏𝙖𝙢𝙪 -

"Mau kemana nih, putri cantik nya mama? Janjian sama pacarnya, yaa?" ledek diah ke putri semata wayangnya.

"Ihh, mama. Bukan, aku mau jogging sendirian kok" ucap zada tak terima dengan ledekan mamanya, sambil mencibikkan bibirnya.

"Beneran? Entar pulang diantar pacar lagi" benar saja, mamanya melihat dirinya yang diantar oleh alvin kemarin malam.

"Harusnya memang begitu kan, ma?" tanya zada, ya karna alvin yang mengajak nya.

"Mama suka lihat kalian berdua, semoga alvin bisa selalu ada untuk putri mama" diah tersenyum seraya mengusap punggung kepala putri nya.

Zada tak mengerti maksud dari ucapan mamanya. Bukan kah kemarin ketika alvin datang, mamanya memasang wajah tidak suka untuk alvin? Tapi mengapa berbeda kali ini.

"Aku maunya ditemenin sama mama dan papah aja"  jawab zada sambil memeluk erat mamanya.

Tanpa zada sadar, mamanya menitikkan air mata yang jatuh tepat di bahu putrinya itu. Dan segera menghapus nya ketika zada melepas pelukan nya.

"Yaudah, itu udah di tungguin mas pacar tuh" ucap diah bohong.

"Mamaaaa!" kesal zada ketika menjadi bahan ejekan mamanya.

- 𝙆𝙤𝙢𝙥𝙡𝙚𝙠 𝙅𝙞𝙣𝙜𝙜𝙖 -

Sudah 10 menit zada habiskan untuk berjalan santai di komplek ini. Ia pun mencari bangku untuk beristirahat sejenak. Nasib baik, tanpa menghabiskan waktu banyak, zada menemukannya.

"Akhirnyaaa, bisa istirahat juga" ucap zada bersyukur.

"Lah, botol minum aku mana? Masa ngga bawa sih, ishh" zada menggerutu dalam hati, bagaimana tidak di kondisi nya yang melelahkan seperti ini, zada lupa membawa minum.

"Jadi, pacar aku lagi kehausan yaa?" sosok yang sedari tadi memperhatikan zada dari balik pohon.

Alvin langsung melangkahkan kakinya untuk menemui gadis nya itu.

Zada yang sedari tadi menunduk kini mengangkat pelan kepalanya, karna melihat ada tangan yang menyodorkan air mineral kepada nya.

"Untuk kamuu, zada" membuat zada sontak bingung. Bagaimana Alvin bisa tau kalau aku butuh mineral? Cenayang, parah.

"Ngga, gue ngga lagi haus" bohong nya yang dibalas gelengan oleh alvin.

Alvin pun langsung membuka tutup air mineral itu, dan memberikannya kepada zada.

"Minum duluu. Kamu udah keringatan gitu" ucap alvin khawatir.

Zada menghela panjang nafasnya. "Oke oke gue minum, ntar gue ganti deh"

Alvin kini tersenyum manis ketika zada menerima pemberiannya. Walau dipaksa, hehe.

Alvin mendaratkan bokongnya untuk duduk persis disamping zada. "Zada, mau ikut aku ngga? Di sebelah sana ada bubur ayam enak langganan aku" tanya alvin, barang kali zada tertarik dengan ajakan nya kali ini.

"Bubur ayam, beneran?" ucap zada berbinar ketika mendengar kata bubur. Sudah lama sekali rasanya ia tidak menyantap bubur ayam.

"Iyaa, beneran. Jadi, mau kan?" tanya alvin sekali lagi untuk memastikan.

"Hm, mau sih. Tapi..."

"Kenapa?"  tanya alvin lagi.

"Aku lupa bawa uang, hehe" jawab zada dengan cengiran nya.

"Aku yang traktir, cantik" mendengar itu zada pun sontak kegirangan.

"Manis, sayangg" ucap Alvin yang langsung mendapatkan pelototan dari zada.











"Jika menyukai bab ini, pertimbangkan untuk memberikan vote"

Terima kasih🙌

DAREZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang