Tam Tam 4

813 51 30
                                    



Call me byun.. heh? Benar.. bagaimana tidak byun kalo (mantan) kekasihmu se seksi tiffany?

Dari ujung kepala sampe ujung kaki semuanya benar benar mengundang pandangan mata.


Dari matanya yang kalau tersenyum seperti bisa menyihir siapapun yang melihatnya, pipinya, senyumnya, leher jenjangnya yang menggoda, ughhh.. Dadanya.. padahal aku juga punya, dan yang lain juga punya.. tapi hanya miliknya yang terlihat lezat begitu.


Lalu perut ratanya yang sering dia pamerkan.. eoh.. bahkan aku sekarang penasaran bukan main karena di foto nudenya tampak seperti sudah ada abs seksi terbentuk disana.. benar benar penasaran ingin kusentuh langsung.


Sampai lututnya, melihat lututnya saja bisa membuatku menelan ludah. Kaki itu sungguh..Ah.. bagaimana aku bisa hidup tanpa nya?


Ehh tidak tidak.. pertanyaan yang salah.


Bagaimana aku bisa hidup normal jika dia disebelahku? Butuh banyak sekali tenaga untuk tidak curi curi pandang ke arah tubuhnya..


Atau aku akan dicap leader byun selamanya..




PD nim menyuruh kami membuat burger untuk seorang tamu spesial. Kami sama sekali tidak diberitahu oleh kru siapa tamu spesial tersebut..


Tapi itu tidak penting. Yang penting adalah aku harus konsentrasi menyontek resep burger.. lupakan baju tiffany.. burger burger.. yang lain menumis bawang. Oke.. tumis bawang..


TUNGGU TUNGGU..!!! kenapa aku baru kepikiran? Apakah karena tiffany sudah tahu akan satu tim denganku jadi dia pakai baju seperti itu? Sudah kubilang di chapter yang lalu, sepertinya dia sengaja menebar umpan agar aku tidak bisa melepaskanya..


Semacam dress karma? 😂🙈. Holy holy.


"Ah mbuhlah.. bodo amat.." aku putus asa dengan bawangku yang terlanjur kucacah kecil kecil, Tidak seperti tim yang lain yang dipotong cantik aestetik. Potongan bawangku tampak berantakan.


Kutuang semuanya ke teflon. Antara putus asa dengan resep asal asalan kami, juga putus asa dengan tujuan tiffany. Bodolah.. dia memang suka pakai baju terbuka. Tidak ada urusanya denganku.


Membuat burger, berjalan lancar selama rasanya tidak dinilai, kurasa.


Mwo walaupun dinilai, itu pasti hasilnya akan enak juga. Siapa yang tidak suka patty tebal berlumer keju dan saus pedas dengan merk mahal yang memang sudah enak dari sononya?


"Hyaa bawangnya keliatan imut.. khkhkh.." kalimat sarkasku memuji potongan bawang berantakan hasil karyaku tadi.


Ia tidak banyak komentar. Ia juga tak banyak bekerja, karena hampir semua proses penting pembuatan burger aku yang mengerjakan. Dia hanya membantu.Tidak apa apa paniya.. Taeng Oppa siap mengerjakan apapun untukmu.. 😂👌

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang