Bagian Delapan

3.5K 384 85
                                    

"AHH.. BANGSAT!!"

Renatta yang duduk di sofa kamar menghela nafas. Ansella sudah mengulangi kata yang sama berulang-ulang sejak tadi.

"Udah napa Sell.. Pengang telinga Gue ngedengernya"Ujar Renatta. Padahal dia sudah memakai airpod di telinga tapi kok tetap suara Ansella yang mengumpat masih terdengar jelas. 

"Natta!! Gue tuh masih kaget!! Kenapa harus Bapaknya Mark sih!?"

"Ya Gue juga gak tau kenapa bisa Bapaknya Mark yang jalan sama Lo. Lagian nih yaa, emangnya selama pacaran sama Mark Lo gak pernah di kenalin ke keluarganya? Gak pernah ngeliat fotonya gitu? Gak mungkin banget Sell!"

Ansella yang mendengarnya kemudian berpindah dan duduk di sebelah Renatta.

"Gue kan pacaran sama Anaknya Natta! Ngapain juga nyari tau soal keluarganya. Mark juga selama ini cuman ngomong soal Papa Papa doang. Yang Gue tau bonyoknya tuh cerai dan Gue pikir dia gak nyaman bahas soal ortu. Ya Gue juga gak mungkin nanya-nanya kan. Eh taunya dia gak pernah ngomong atau cerita soal bokapnya karena insecure"Ujar Ansella.

"Insecure?"

"Iya. Insecure. Bokapnya lebih cakep soalnya. Dia mah apa. Butiran debu! Cuih"

Renatta yang mendengar ucapan Ansella di buat menghela nafas.

"Pas jadi mantan aja ngomongnya begitu. Padahal pas jadi pacar.. Magu honey bunny sweety.. Hoekkk🤢"Ucap Renatta dan di akhiri dengan pura-pura muntah.

"Ck!! Natta ihh!😒"Ansella yang mendengar ucapan Renatta merasa tersindir dan melemparkan bantal sofa ke wajah Renatta. Sedangkan Perempuan itu hanya terkekeh karena berhasil menggoda Ansella.

"Apa? Orang Gue ngomongnya bener juga.. Pas jadi pacar manggilnya baby baby an. Pas udah mantanan manggilnya babi. Siapa yaa?🤔 Ah! My best friendto Ansella rupanya~😌"Renatta semakin iseng menggoda Ansella. Perempuan itu malah  memegang kedua pipi Ansella demi melancarkan aksinya.

"Bangsat! Gue doain putus Lu sama tuh Upin Ipin!"Ujar Ansella sebal dan menyingkirkan tangan Renatta yang ada di kedua pipinya.

"Ihh amit amit! Lo aja sendirian yang jomblo jangan ngajak- ngajakin Gue dong! Setan!😒"Ucap Renatta sambil tangannya mengetuk-ngetuk dinding. Ansella memang mulutnya suka sembarangan kalau sumpahin orang.

Ansella membuang nafasnya kasar dan kembali berbaring ke atas kasurnya sementara Renatta mengamabil ponsel dan memilih untuk kembali sibuk membalas chat di grup bersama dengan kedua pacarnya.

"Kenapa sihhh di antara banyaknya orang kaya di Indonesia--Ah gak usah di Indonesia.. Jakarta cuy. Kenapa harus bokapnya Mark?!"

Ansella masih tak habis pikir soal kebetulan yang keterlaluan menimpanya itu.

"Mana Gue ngutang lagi. Sialan"Lanjutnya.

"Bukannya kata Lo udah kelar ya soal utang?"Tanya Renatta. Ia ingat soal kemarin malam Ansella yang menelfonnya dan semangat menceritakan soal dinner date sampe pelunasan hutang. Masa dia lupa sih?!

"Ah iya! Aduhh.. Ck! Gue tuh jadi mendadak ngelag begini deh Natt😣"
Ansella menggaruk kepalanya. Beneran deh saking kepikirannya Ansella sampai lupa begitu.

"Hadeh😧"Renatta menghela nafas.

Tau ah. Terserah Ansella. Renatta kemudian beralih membuka aplikasi TT mau nonton video saja dari pada mendengar ucapan Ansella.

Ansella masih frustasi mengingat soal acara dinner datenya semalam bersama dengan Ayah mantan pacarnya. Mana Ansella ber-akting jadi pacarnya Jevan lagi.

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang