'Jadi seperti itu aku hanya pelampiasannya.'
Kita Rindou sangat tabuh diantara Ran dan Sanzu, disaat mereka sedang melakukan hubungan layaknya sepasang suami istri, Ran sadar dia hanya sebagai foto kopi Rindou, hal itu tidak bisa di ubah sama sekali.
Takdir yang telah dia buat, dan kini mulai berasa.
Karena mau bagaimana pun dia hanya sebagai pelampiasan dari Sanzu, sebegitu inginnya Sanzu melakukan seks dengan Rindou sampai pemuda bersurai pink itu tidak sadar siapa yang sekarang berada bersamanya.
"Ughhh... Aaahhh... Aahhh."
"Riihh... Ughhh.... Mghhhh."
Setiap kalian Ran mempercepat tempo sodokan, bibir ranum Sanzu tak henti-hentinya mendesah menyebut nama Rindou.
Perih dan senang menjadi satu, Ran tau rasa ini, rasa yang tidak mungkin bisa tersalurkan. Disatu sisi dia sakit hati setiap kali Sanzu menyebut nama Rindou, tapi disisi lain dia juga senang karena sekian lama akhirnya dia bisa mencicipi tubuh sintal pemuda itu.
"Sseettt... Aaahhhh Sanzu kau begitu nikmat." Erangan keluar dari mulut Ran saat dia merasakan lubang Sanzu menjepit sempurna penis Ran.
Sedangkan kondisi Sanzu saat ini sungguh menggairahkan, rambutnya lepek karena keringat, saliva tak henti-hentinya keluar dari mulut Sanzu dan di tambah lidah yang juga ikut keluar. Menambah kesan seksi, tidak hanya itu saja hotel yang semula terasa dingin kini berubah menjadi panas.
Ini membuktikan seberapa intimnya mereka bersatu, keringat serta suara becek dari dalam anal yang terus di tusuk-tusuk menjadi bukti seberapa intim hubungan yang mereka lakukan.
"Aaahhh... Hughhhh... Aaahhh."
"Ughhh... Aahhh... Riihh.."
"Nguhhhh.... Aahhh.. aakkkhh."
Ran sangat bahagia saat melihat penisnya keluar masuk dari lubang anal Sanzu, dia ingin memberi Sanzu benih yang banyak sehingga pria bersurai pink itu hamil anaknya.
Tapi jika Sanzu setuju, menginginkan sekarang pria itu sedang berfikir yang melakukan hubungan seks dengannya adalah Rindou bukan Ran.
"Riihh.... Lebih ce_cepat."
"Tentu honey."
Lagi dan lagi Sanzu di buat tergila-gila Dengan sensasi penis Ran, dia bahkan sampai menggeleng-gelengkan kepalanya sangking nikmatnya.
Padahal dia sudah menyuruh Ran untuk berhenti, namun reaksi tubuhnya ingin lagi dan lagi, dia sangat menikmati bahkan kecanduan, sungguh Sanzu seperti boneka seks dimata apapun.
"Sayang sudah ya." Cuap Ran sambil mencium sekilas bibir Sanzu.
"Gak mau, aku masih belum puas." Merasa nafsunya belum terpenuhi, Sanzu langsung mengambil alih permainan.
Ya Sanzu sekarang dia atas, dengan sedikit usaha pria bersurai pink itu berusaha memasukkan penis Ran ke lubang analnya. Tapi hasilnya nihil penis tidak masuk dia yang kesakitan, untung Ran peka.
"Kau boleh menjadi top jika kau Sadar."
Seketika tubuh Sanzu di balik, sehingga pemuda bersurai pink itu langsung menungging, tanpa aba-aba Ran langsung memasukkan penisnya.
"Nah... Hahhhhh."
Sanzu mengerang nikmat saat merasakan benda tak bertulang mulai memenuhi lubang kenikmatannya lagi, sedang Ran hanya tersenyum puas.
***
Tanpa Ran sadari jam sudah menunjukkan pukul lima pagi, dan pria bersurai pink itu juga sudah tidak sadarkan diri, entah sudah berapa ronde mereka mainkan yang jelas Ran puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
can you love me sanzu (Ran x Sanzu x Rindou) End
ФанфикSanzu sangat menyukai Mikey meskipun pemuda itu menyukai Draken, tapi disisi lain mucho menyukai pemuda bersurai broken white itu namun hal itu membuat sanzu bertemu Haitani bersaudara karena salah tebas. niat awalnya pemuda itu ingin membunuh mucho...