Masalah internal yang sedang dialami Minhyung, membuat lelaki itu mau tidak mau harus mengambil cuti dari pekerjaannya. Bukan keinginan nya, melainkan permintaan kedua orangtuanya karena ingin dia merenungkan apa yang terjadi. Lagi pula jika bekerja juga akan membuatnya tidak fokus pada pekerjaan nya.
Berbeda dengan cara orang tua Donghyuck, orang tua Minhyung tidak menghakimi putra mereka. Tidak melakukan kekerasan, tidak menyudutkan, mereka hanya memberi waktu untuk Minhyung merenung. Sebelum akhirnya berbicara secara lebih dalam.
Papa dan Mama nya masih mengajak untuk makan bersama, serta berbincang tanpa menyinggung hubungan yang dimiliki Minhyung dengan Donghyuck. Karena memang belum waktunya. Orang tua Minhyung tidak membiarkan putra mereka merasa sendiri atas apa yang terjadi. Mereka tetap merangkul putra mereka meskipun mengetahui Minhyung melakukan dosa.
Soohyun berjalan menuju kamar putranya, begitu sampai tangannya mengetuk pintu yang menjadi jalan masuk ke ruangan pribadi putranya.
Tidak menunggu lama, pintu pun terbuka. Soohyun tersenyum ke arah Minhyung.
"Kau sedang tidur? Papa mengganggu ya?" tanyanya ketika mendapati penampilan putranya saat ini.
Minhyung memasang senyum, meskipun terkesan memaksa "Tidak, Pa" jawabnya.
"Ada apa Papa kemari?" tanya Minhyung atas sikap Papa nya.
Soohyun tersenyum "Tidak sibuk kan?" tanyanya memastikan. Dan sebagai jawaban Minhyung memberi gelengan kepala.
"Tidak masalah kan, kita bicara hari ini" ucapnya masih dengan memasang senyumannya.
Meskipun Papanya bicara sembari tersenyum, reaksi tubuh Minhyung tidak bisa ditutupi. Tubuh lelaki itu menegang selama beberapa saat ketika mendengar penuturan Papanya yang ingin mengajak nya bicara. Yang tentu saja membicarakan soal dia dan Donghyuck.
Mendapati putranya yang terlihat ragu, Soohyun menepuk bahu Minhyung pelan "Minhyung?" panggilnya.
"Iya pa. Tidak apa-apa. Papa duluan saja, nanti aku menyusul" ucapnya yang berusaha terlihat setenang mungkin.
"Baiklah" ucap Soohyun masih menunjukkan senyumannya.
"Papa dan Mama menunggu mu di ruang tengah" ucap Soohyun sebagai penutup basa-basi nya, lalu membalik tubuhnya setelah mendapat anggukan kecil dari Minhyung sebagai jawaban.
.
.
Kini penampilan Minhyung terlihat jauh lebih segar jika dibandingkan dengan sebelumnya. Meskipun gugup, ia tetap memenuhi perkataan Papa nya untuk membicarakan hubungannya dengan Donghyuck.
Di ruang tengah Minhyung melihat kedua orang tuanya tengah duduk sembari tertawa bersama. Menertawakan acara tv pagi hari yang berupa hiburan sederhana.
Minhyung kira suasananya akan tegang dan terkesan kaku, namun kenyataannya justru kedua orangtuanya terlihat tenang dan santai.
"Minhyung, kenapa masih di situ? Sini"
Minhyung tersadar dari lamunan ketika sang Eomma memanggilnya. Bahkan ketika memanggilnya perempuan itu menunjukkan senyumannya. Senyum seperti biasa sebelum terbongkarnya hubungan yang ia miliki bersama Donghyuck.
Di meja ruang tengah pun sang eomma sudah menyediakan tiga cangkir teh untuk menemani obrolan mereka. Apa yang tertangkap mata Minhyung, membuat lelaki itu lebih merasa santai. Tidak setegang sebelumnya.
Minhyung mengambil posisi duduk di single sofa, namun masih berjarak cukup dekat dengan kedua orangtuanya.
"Papa masih terkejut kau bisa mempunyai hubungan dengan Donghyuck, Minhyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Hati || Markhyuck || [Completed]
FanficSAD ENDING!!! ⚠️DISCLAIMER ⚠️ - Homophobic - bxb , bxg - Sensitif Content - Jangan di baca kalo nggk sesuai selera - Cerita hanya berpusat kepada tokoh utama ( Mk dan Dh) Mereka berdua di pertemukan dengan keadaan asing, tidak mengenal satu sama lai...