"anghh"
lenguhan Yoongi lolos kala tangan nakal sang suami menelusup dibalik piyama, menyentuh dan mengelus seduktif bagian perut sampai ke dada. kemudian memainkan dua nipple ranum kecintaannya.
sembari memagut bibir atas bawah Yoongi bergantian dg decakan lidah yg saling bertaut, Taehyung mulai membuka kancing piyama yg dikenakan Yoongi hingga kain sutra itu terlepas dan memamerkan kulit putih mulus sang pujaan hati.
Pupil kembar Taehyung berbinar menatapi tubuh elok yg tergeletak tak berdaya di bawah kungkungannya. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyum sempurna.
"sayang, boleh kan aku masuk bentar?" tanya Taehyung lembut, mengelus pipi bulat pasangan manisnya, dan merapikan anak rambut Yoongi yg berantakan menutupi mata cantiknya.
Yoongi tak lekas menjawab, dirinya masih menikmati paras sempurna sang kekasih dg sorot sayu penuh puja. Keduanya terdiam sejenak saling melempar pandang, menyelami iris kelam masing-masing.
"sayangku, boleh ya aku masuk?" pintanya lagi. Taehyung menegakkan tubuh, lantas mengeluarkan kejantanannya yg sedari tadi mendesak ingin segera masuk ke lubang hangat sang suami.
"gak boleh" Yoongi menolak tegas. "kata dokter kita jangan berhubungan intim dulu selama di trimester pertama. beresiko buat kandunganku, mas"
mata Yoongi bergerak gelisah melihat milik suaminya yg makin besar dan panjang menegak dg angkuh di depannya. Pahanya seketika terasa kebas membayangkan dirinya dipenuhi oleh benda sebesar itu. Padahal sebelumnya milik Taehyung sudah berulangkali memasukinya, namun kali ini Yoongi merasa sesak dan sedikit takut.
"bentaran aja, aku janji gak bakal sampe masuk ke dalam banget, yang" Taehyung agak merunduk hendak menggapai bibir plum Yoongi buat dilumat habis. Tangannya turun membuka lebar paha Yoongi sembari mengelus permukaannya sebelum akhirnya dua jari panjangnya masuk menyentuh kerutan hangat itu.
Yoongi tersentak merasakan lubangnya disentuh lembut.
"t-tetep aja ngh-ngak boleh, mas. aku gak mau anakku lahir prematur gara-gara sering kamu kunjungi" nafas Yoongi mulai gak beraturan. dua jari Taehyung merangkak masuk mengeksplorasi ruang senggamanya.
"dulu pas hamil anak ketiga, kita sering melakukannya tapi ternyata gak apa-apa kan? anak ketiga lahir dg sehat dan normal tanpa gangguan apapun. jangan pedulikan apa kata dokter. ini kewajibanmu buat muasin aku."
Yoongi mengerang kesal karena tak bisa membantah, namun disaat bersamaan ia merasakan nikmat tak tertolong lantaran dua jari suaminya yg keluar masuk di bawah sana. Lubangnya sudah basah dan lengket.
.. tok tok tok ..
keduanya tersentak mendengar pintu kamar digedor dari luar. Taehyung maupun Yoongi melihat kearah pintu dan saling bertanya lewat mata. "katamu anak-anak udah pada tidur?" Taehyung melontarkan tanya.
"emang udah kok, tadi aku sendiri yg ninaboboin mereka"
"huweeee mamaaaa" sayup-sayup terdengar tangisan anak tengah mereka dibalik pintu.
"biar aku aja yg buka" Taehyung merapikan pakaiannya dan lekas turun dari atas tubuh Yoongi, menghampiri si kecil yg menunggu dibukakan pintu.
"ayah..." panggilnya manja dg bibir menekuk, sebal.
"kakak kenapa bangun?" Taehyung menyamakan tinggi badannya dg si kecil. Mengelus sayang rambut putri cantiknya.
"mama ninggalin aku sendirian, aku takut" adunya sambil meluk sang ayah.
"kan biasanya emang bobo sendirian, kak"
"tetep aja mama gak boleh ninggalin aku, yah"
"ya udah kamu balik ke kamarmu lagi. biar ayah temenin bobo"