38

1.5K 170 15
                                    

Happy reading !!

Renjun hanya diam duduk di balkon kamarnya. Sepulang dari RS seminggu lalu, kedua orang tuanya memilih dia homeschooling mengingat ia sudah kelas akhir. Jika sekolah biasa, sudah ia coba. Tatapan kasihan, jijik dan bahagia tak luput saat ia lewat. Tak sedikit cemoohan yang ia terima.

Angin pelan menerpa wajahnya, ia pejamkan mata rubahnya merasakan angin sejuk itu.

'Aku tak menyangka takdir akan seberantakan ini'

"Begitulah Ryu, huh aku sudah tak bisa membayangkan kedepannya"

'Kau masih ingin melihat?'

"Tidak"

'kau memang gila'

"Iya, aku memang sudah gila"

Helaan nafas berat terdengar disekitar balkon. Ia dapat merasakan bahwa sekarang siang, tengah hari?
Ia meraba meja kecil disampingnya lalu mengambil ponselnya.

"Telepon Mama" ucapnya segera dilakukan ponsel pintar itu.

"Halo sayang? Ada apa?"

"Mama...sedang apa?"

Mama diam sejenak, "Disekolah Yuan..injun butuh sesuatu?"

Renjun hanya diam, "Tidak ada, jam berapa sekarang?"

Mama yang sedang menunggu Yuan tersenyum miris, bahkan jam? "Sayang, sekarang sudah jam 2 siang. Kau lapar ya?"

Ia menggeleng pelan, "Baiklah, terimakasih"

Telpon itu ditutup Mama setelah pamit. Ia meletakkan ponsel itu perlahan, kembali menatap kosong hamparan pohon disana. "Apa bunga bun-Wanita itu sudah mekar?" monolog nya.

"Dimana wanita itu sekarang...." lirihnya


🌱🌱🌱

Yuan menatap Mama Wendy bingung, pasalnya mereka pergi ke RS. "Hyung?" gumamnya dapat didengar Wendy. Mama itu tersenyum menatap putranya, "Tidak, kita menjemput obat Hyung saja"

"Apa Hyung akan melihat lagi?"

"Iya tentu!" jawab Wendy

"Yuan sangat kangen Hyung"

"Kita kan ketemu Hyung tiap hari"

Omnia Paratus| RENJUN✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang