Bab 119. Kisah tentang oral sex
★★★★"Apa,,,?" aku terkejut mendengar penjelasnya, tentang hal mengenai Raya yang dulu saat disekolah Riko mengejar Raya karena ingin mendapat perhatian.
"Jadi Raya memaksa mengajak mu bercinta tapi kamu menolaknya. Kenapa? Bukankah itu bagus, biar hasratmu tersalurkan. Aku juga kasihan dengan Raya karena dia pacarmu yang sering kau gunakan untuk memuaskan nafsu" ku tunggu responnya. Padahal sejak awal tadi dia ingin membicarakan soal Alex tapi dugaanku salah.
"Ak-aku teringat kamu,,," Riko terlihat kikuk.
"Aku tidak bisa bercinta dengan Raya lagi. Maafkan aku telah membuatmu berprasangkan padamu-"
"Tapi kenapa keadaanmu lusuh dan berantakan saat itu?" potongku karena waktu itu keadaannya berantakan serta tidak semangat.
"Raya memaksaku untuk bercinta. Dia marah serta ngamuk padaku hingga membuat keadaanku seperti itu" jelasnya lagi, bahkan ada titik air mata di matanya membuatku keheranan.
Entah mengapa ada kelegaan ku rasakan dihatiku mendengarkan penjelasan?. Tapi, aku merasa heran dengan sikapnya yang bersedih.
"Aku mau tanya satu hal sama kamu, kamu harus jujur padaku. Kenapa kamu ingin tahu info mengenai Alex dan menyuruh Latifah tanya sama aku. Apa yang kamu sembunyikan?" Kini tatap intens Riko sejenak.
"Nghmmmm,,, i-i- itu,,,? Kamu jangan berpikir macam macam Bening. Ak-ku...?" Riko tampak gugup menjelaskan, membuatku makin aneh.
Aku memilih untuk diam menunggu. Namun Riko tetap bungkam. Ekspresinya terlihat tegang...
Karena tidak ada klarifikasi dari Riko maka aku putuskan untuk pergi saja, rasanya juga percuma jika Riko tidak mau menjelaskan. Walaupun ku tahu jika Riko adalah dalang dibalik terjadinya kecelakaan yang Alex alami.
"Aku pergi,,," dengan desahan berat, ku lakukan untuk meninggalkannya di taman sendirian karena Riko diam membisu.
Tetap tak ada respon ketika aku beranjak...
"Apa kau tidak akan marah padaku jika aku jujur sama kamu...?"
"Dengan alasan apa?"
",,, Mengenai apa?" ulasnya, cuek.
Kesabaran teruji disini. Padahal tadi terlihat gugup tapi kini nampak santai, seperti tidak terjadi apa-apa.
"Baik. Denger. Apa kamu yang menambrak Alex?" tandasku. Karena sedari tadi Riko enggan berterus terang.
Mendadak muka nya langsung pucat bagai tersambar petir.
"Kenapa kaget gitu?. Apa benar kamu yang menabrak Alex?" tekanku karena Riko masih berbelit-belit.
"Buat apa kamu lakukan itu semua?" pungkas ku. Memperhatikannya dengan seksama dalam penerangan lampu taman yang terang benderang. Wajah diliputi kebingungan.
Aku masih menatapnya, berdiri agak jauh dari Riko karena tadi menghentikan langkahku.
Aku pikir dia akan menjelaskan, tapi persepsiku salah, Riko belum juga jujur malah makin tegang.Ku perhatikan Riko terlihat takut saat aku tatap lekat....
"Apa kau akan jadi pengecut seperti ini selamanya?" tudingku kesal karena tak ada respon.
"Jadi pencundang selamanya, aku tak punya teman seperti mu" pungkasku tak ingin meladeninya lagi karena telah membuat respek ku hilang padanya.
"Aku harap bukan kamu pelakunya,,," aku pun kini benar benar berlalu dari hadapan Riko karena tidak mau jujur.
Riko tidak mungkin akan menahanku lagi kali ini memgingat aku telah menuduhnya telak. Siapa lagi pelakukannya kalau bukan dia, terlebih saat mencari info tentang Alex melalui Latifah untuk bertanya padaku. Ku kira Riko akan jujur tapi masih rapat menutup rahasia nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penjerat Mimpi 2
Misterio / SuspensoCerita dunia pelangi Pemain penjerat mimpi! ★★★★★ 1. Bening ria Saputra 3. Kharisma Setiaji Ibunya kharisma: Sarinah Mukti Ayahnya: Ganjar Teman- teman Bening: 4. Ferdy alamsyah 5. Dimas anggara 6. Gimen 7. Tono Al aska 8. Dirga Gilang -Supriyanto ...