break up

356 26 3
                                    

Matahari masih sedikit enggan untuk muncul ke permukaan, Nora berjalan sedikit sempoyongan di perkarangan rumah nya yang luas dan lebar sambil meminum sebuah pil. Dia hanya berjaga-jaga.

Steven anak baik-baik, dia belum pernah berhubungan sebelum nya dan merasakan seberapa banyak yang masuk ke dalam lubang nya, Nora yakin pria itu juga tak pernah onani. Dan sudah pasti kualitas sperma nya sangat bagus apalagi ini adalah yang pertama kali nya di tambah Nora masih dalam masa subur nya.

Berdoa saja Tuhan tidak mempercayai nya untuk menitipkan seorang anak.

Nora masuk ke dalam rumah nya dan melihat sang Ayah yang memakai kemeja putih sedang berusaha memakai dasi nya.

Nora menoleh ke arah jam, ini bahkan masih jam lima pagi.

"Kenapa jalan mu seperti itu?" Chris Lee menaikkan satu alis nya.

Nora menghela nafas, "Bukan urusan mu."

Chris berusaha menahan emosi melihat anak bungsu nya ini. "Setelah memukul Kakak mu kau menghilang seharian dan baru kembali hari ini?"

Nora hendak menuju tangga lantas menghela nafas malas dan berbalik menatap Ayah nya. "Bukankah memang selalu begitu? Kau tak pernah peduli sebelum aku memukul anak kesayangan mu."

"Kau menyadari nya karena ingin memarahi ku 'kan?"

Chris tersenyum kecil, "Aku hanya penasaran siapa pria yang membuat mu begitu marah sampai memukul nya."

Nora diam sejenak memandangi Ayah nya dingin. "Hanya pria biasa. Tapi Bella takkan pernah bisa mendapatkan nya."

Chris menaikkan satu alis nya.

"Dia selalu mendapatkan apapun yang ku mau. Tapi kali ini," Nora tersenyum, "Aku akan mempertahankan apa yang sudah menjadi milik ku."

"Seperti yang kau ajarkan, Papa." Nora berbalik, "Jangan mengambil apapun milik Kakak ku." Nora menyentuh pembatas tangga dan diam sejenak, "Walau aku yang menginginkan nya lebih dulu."

Waktu sudah menunjukkan jam sepuluh malam dan terlihat salah satu pegawai bagian Souvernir sedang membereskan barang-barang nya dengan pandangan kosong. Siapapun akan berpikir dia sedang patah hati atau mungkin habis di curi karena memar di beberapa wajah nya.

Tapi bagi sebagian yang melihat kejadian semalam, mereka akan berpikir bahwa dia mendapatkan kekerasan dari pacar nya. Lihat saja cara dia memukul wajah Bella dengan sangat keras.

Steven menghela nafas gusar, tadi pagi dia tak menemukan Nora di samping nya bahkan di sekolah pun dia tak menemukan nya. Itu membuat nya sedikit merasa di buang.

Dia baru saja menyerahkan keperjakaan nya dan sekarang gadis itu menghilang. Steven beberapa kali hampir menangis karena memikirkan nya.

Di tengah kesibukan nya, Steven tak sadar seseorang dengan Jas hitam mahal nya melangkah ke arah nya.

"Malam, Tuan Grant." Sapa nya.

"Malam ...," Steven tak terlalu memperdulikan nya dan meletakkan keranjang barang ke troli baru menoleh. Di situlah ia melotot, "Tuan Lee?!"

Chris tersenyum melihat tingkah pria di hadapan nya sedangkan Steven menelan ludah nya kasar. Dia sudah pasti kena masalah karena membuat kedua putri nya bertengkar.

Steven sudah menebak pria ini adalah orang yang kejam, ia masih ingat bagaimana ia menampar keras wajah Nora di ruangan kepala sekolah.

"Aku mendengar nya dari Manager, kau punya kinerja kerja yang bagus dan dia mendapatkan saran dari anak ku untuk mempromosikan mu ke pusat." Chris meraih bungkus bubble gum dan mengoyak nya. "Tapi yang ku lihat malam ini, kau sedikit berantakan."

TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang