Zakila terpaku di dalam lift, lift yang akan membawanya, Ke balleroom, tempat di selenggarakanya acara ulang tahun rumah sakit, tujuan awalnya datang ke Jakarta bersama Rebeka dan Reysan.
Dia satu lift dengan Bayu, mimpi apa Zakila tadi malam, sehingga dia bisa langsung berpandangan dengan Bayu, sedekat ini, mengingatkannya dengan kejadian pertama, mereka bertemu di rumah sakit jiwa, satu setengah tahun yang lalu, bedanya sekarang mereka berlima, sedangkan satu setengah tahun yang lalu mereka bertiga, dan Zakila tidak menunduk memandang lantai di bawahnya dengan pandangan tampa espresi, Zakila, memandang lurus kedepan.
Bayu bersama seorang temannya, laki laki, sedangkan Zakila bersama Rebeka dan Reysan.
Zakila melirik kearah Rebeka yang masih cemberut di sampingnya, melihat kearah Reysan yang sedang sibuk dengan smartphonenya, Rebeka tidak menyadari kegelisahan Zakila di sampingnya.
Tiba tiba Rebeka merampas smartphone yang di pegang Reysan, membuat Reysan mengerang di tempatnya, melihat kearah Rebeka, membunuh.
"Haha..., Zakila Kak Reysan selingkuh sama Aliasyah, pake emotikon lope lope sama cium ciuman...", pekik Rebeka berbinar binar, melihat kearah smartphone Reysan.
Reysan di tempatnya mengerang marah, "Beca.. balikin enggak, kamu enggak maukan Kakak marah!!", desisnya mengintimidasi.
Tetapi Rebeka tidak memperdulihannya, tetap mengotak atik Smartphone Reysan.
"Wih kangen!, gue saja yang pergi kemana pun, enggak ada yang kangenin, matipun mungki begitu enggak ada yang peduli!", kata Rebeka asal.
Aku melihat kearah Reysan, di bola matanya terpampang jelas kalau dia sedang marah besar dengan rahang yang mengeras, mendengar perkataan Rebeka tadi.
"Mami, Papi, dan kakak, enggak pernah ngajarin loh!, mengatakan seperti itu, percuma kami menyekolahkan loh tinggi tinggi, dan sejauh ini, kalau pikiran loh, masi sempit!!", desis, Rey', tajam, membuat Rebeka terisak di tempatnya.
Hiks... "Maafin Rebeka Kak..", kata Rebeka menghapus kasar air matanya yang langsung mengalir, diam di tempatnya, menunduk.
"Sepulang dari sini, loh nggak bisa keluar keluar lagi!, kakak nggak akan biarkan loh keluar lagi!!", tambah Rey', tapi tidak ayal, menarik Rebeka kedalam pelukannya, Rebeka membalas pelukan Reysan, menyembunyikan kepalanya di dada bidang Reysan, menangis sejadi jadinya.
Aku melangkah kedepan, kearah Rebeka dan Reysan, mengusap usap bahu, Rebeka penuh sayang, menenangkannya .
"Gue sayang sama loh Beca, Papi Robet, Mami Rosaline, Roy, Kak Reysan, apalagi siapa tuh yang selalu ngejar ngejar loh, ah!!, Jemes..!!", pekikku mengingat Jemes Regaldo Oias, rekan kerja Reysan yang sangat tergila gila pada Rebeka, seketika itu juga aku mendapatkan sikuan dari Rebeka.
"Haha.. ya!. Jemes dia bersusah paya mendapatkan restu dari kakak!, dia sudah mendapatkan restu dari Rio!, dengan iming iming PS5 keluaran terbaru!", kata Rey', di selah tawanya, memancing Rebeka, aku berusaha menyembunyikan cekikikanku, melihat kearah Reysan yang sedang mengedipkan, sebelah matanya, karna rencananya menghilangkan kesedihan Rebeka berhasil, yaitu dengan memancing emosinya.
Betul saja Rebeka langsung melepaskan pelukan Reysan, menghentakkan kakinya di lantai berbalik, bersedekap dada, "Pokoknya Rebeka enggak akan mau sama siluman jadi jadian itu, seperti Zakila enggak??, siapatu Ustas Arif yan__", kata kata Rebeka terputus. melihat kedepan.
Aku mengikuti arah pandangannya, aku melupakan kehadiran dua mahluk lain di dalam lift, Bayu dan temannya.
Rebaka memandangku dengan espresi yang tidak terbaca, seketika itu pandangan Zakila tertuju pada teman Bayu, tahu apa yang Rebeka maksud, berusaha mengatakan lewat sorot matanya, Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berserah Padamu ya Allah {Story 5}.
Novela JuvenilSabar dan terus bersabar itulah yang aku lakukan, mengapa semuanya menjadi begini, Ayahku sendiri, Menjebloskanku keRumah Sakit Jiwa!, Ayah berubah setela Umurku Menginjak 15 Tahun, sejak Bunda Meninggal karna Leokimia, kangker Darah yang sangat gan...