Boba Milk Tea

115 5 0
                                    

Sebelum pulang, Jihoon minta Mingyu buat ke mall dulu. Soalnya dia lagi kepingin beli sesuatu katanya. Dan sebagai suami yang baik, Mingyu nurutin kemauannya Jihoon.

Sampai di mall, Mingyu dan Jihoon berjalan agak berjarak dengan Yuvin di gendongan Mingyu. Alasannya, Jihoon males kalo orang-orang ngira dia jalan sama sugar daddy. Padahal sama suami sendiri. Salahnya Mingyu juga sih! Dia nge-gym sampe badannya kayak hulk kalo kata Jihoon. Makanya Jihoon suka sebel tiap jalan sama suaminya itu.

Balik lagi, sampe di tempat yang Jihoon tuju, dia langsung nelusurin rak makanan yang dia cari. Terus dia ambil beberapa, baru diserahin ke Mingyu yang bawa trolley belanjaan. Terus dia langsung ke kasir. Soalnya, semenjak hamil anak kedua, Jihoon ngerasa gampang capek. Jadi bawaannya mau buru-buru pulang setelah menuhin keinginan dia.

"Kayaknya boba enak deh," gumam Jihoon pas nggak sengaja lewat merchant minuman boba. Dia bahkan sampe berhenti buat ngeliat orang-orang yang lagi duduk sambil minum boba. Mingyu yang ngerasa Jihoon berhenti ngikutin dia pun langsung berhenti dan nengok ke arah Jihoon.
"Kenapa, Ji?" tanya Mingyu. Jihoon menatap Mingyu sambil menimbang-nimbang.
"Kalo aku mau boba, boleh nggak?" tanya Jihoon polos. Mingyu yang gemes liat Jihoon pun menahan senyum.

"Kan aku udah bilang---,"
"Iya.. Nggak boleh kebanyakan yang manis-manis," potong Jihoon lesu.
"Tapi.. Aku kepengen banget, Gyu," lanjut Jihoon dengan suara memelan di akhir. Mingyu pun mendekat ke arah Jihoon dan menepuk puncak kepalanya pelan.
"Dikit aja, nggak apa-apa deh. Nanti bagi dua sama aku, ya?" kata Mingyu lembut. Jihoon pun menatap Mingyu berbinar.
"Beneran?" tanya Jihoon. Mingyu pun menganggukkan kepalanya.
"Makasih, Gyu," kata Jihoon seneng. Dan dia pun langsung ngantri buat beli boba nya.

Kelar dia beli boba, dia jalan ke arah Mingyu dengan wajah sumringah. Mingyu bales senyumannya. "Pulang yuk?" ajak Mingyu. Jihoon cuma ngangguk sambil meluk tangan Mingyu. Mingyu yang digituin cuma bisa senyum aja. Soalnya dia lagi gendong Yuvin. Dan takut anak itu kebangun.

Nyampe rumah mereka, Jihoon buru-buru buka gelas isi bobanya dan di tuangin ke mangkuk, abis itu dia ambil sendok buat nyendok boba nya ke mulut. Sedangkan Mingyu, naruh Yuvin dulu di kamarnya, terus baru nyusul Jihoon ke dapur.

"Kenapa, Ji?" tanya Mingyu heran. Masalahnya, Jihoon makan boba nya sambil ngernyitin dahi, bikin Mingyu penasaran.
"Kok.. Boba nya keras?" tanya Jihoon. Mingyu yang penasaran pun langsung nyicipin bobanya. Dan.. Biasa aja sebenernya.
"Keras kan boba nya? Nih kamu aja yang ngabisin. Males, nggak sesuai ekspektasi," kata Jihoon kecewa. Mingyu yang dikasih cuma iya-iya aja.

"Emang yang kamu mau, boba yang gimana sih?" tanya Mingyu pas beres ngabisin boba nya. Jihoon mikir sebentar.
"Yang bobanya kalo digigit tuh langsung pecah, nggak pake dikunyah dulu," kata Jihoon sambil manyun. Mingyu nahan senyum.
"Poppin' boba maksudnya?" tanya Mingyu. Jihoon yang mendengar pun langsung mengangguk dengan semangat.
"Iya yang itu! Aku mau!" kata Jihoon. Mingyu yang kegemesan pun meluk Jihoon sambil ngusap kepalanya pelan.
"Kalo kita bikin sendiri, kamu mau ngga?" kata Mingyu menawarkan. Lagi-lagi Jihoon mengangguk senang.

"Yaudah, nanti kita bikin ya. Beli bahan-bahannya dulu," kata Mingyu lembut. Jihoon hanya nyengir.
"Kalo inget poppin' boba, rasanya aku mau punya kucing dikasih nama boba," kata Jihoon. Mingyu ketawa.
"Kirain anaknya yang mau dipanggil boba," kata Mingyu. Jihoon langsung cemberut.
"Jangan, nanti bisa bisa dia abis aku ciumin pipinya kalo kayak boba dan punya nama panggilan boba," Mingyu ketawa lagi.

Yah begitulah keluarga mereka. Kadang kiding. Kadang random, kadang ribut, kadang gemes gemesan. Yah namanya juga hidup, ya kan. Emang suka bercanda.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What Kind Of FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang