Disebuah bangunan yang sudah tidak berpehuni, terlihatlah 3 orang namja yang lagi menongkrong disana dengan kepulan asap rokok mereka.
Ketiga namja itu tidak lain tidak bukan ialah Alvin, Leon dan juga Jake yang mencari gara gara sama Jane.
"Sumpah ya, tuh cowok nyebelin banget! Gara gara dia, kita dipanggil sama pihak kampus!" ujar Leon dengan nafas yang memburu.
"Ck, dia sok keren saja tuh" sahut Alvin.
"Kalian tidak mau membalas dendam gitu?" tanya Jake bersmirk.
Alvin sama Leon saling tatap dan tidak butuh waktu yang lama, mereka ikut bersmirk "Jadi, apa rencana elo?" tanya Alvin.
"Gue pernah melihat dia berjalan berduaan sama satu cewek. Sepertinya cewek itu istri dia deh" ujar Jake
"Istri? Dia sudah menikah?" tanya Alvin
Jake mengangguk "Bisa jadi si. Tapi tuh cewek sepertinya masih sekolah deh"
"Heol! Masa dia menikah sama anak sekolahan si. Yang benar saja lo. Bisa jadi itu adek dia" timpal Leon
"Adek dia itu cowok. Percaya deh sama gue, gue yakin banget kalau itu istri dia" sahut Jake.
"Terus kalau dia sudah menikah juga kenapa?" tanya Alvin.
"Lo tidak mau bikin dia menderita?" gantian Jake yang memberi pertanyaan " Kita culik saja istri dia. Sudah pasti dia tidak bisa kekampus dan kita juga bakalan bebas deh"
"Gue setuju sama ide elo. Biar dia menderita pas tahu istri dia diculik" ujar Leon.
"Kalau kalian setuju, gue juga setuju deh" ujar Alvin "Jadi kapan kita bisa menculik istri dia?"
Jake bersmirk "Kita tunggu tanggal mainnya saja"
:
:Jane bersama istrinya itu sudah selesai menikmati makan malam mereka dan sekarang mereka lagi bersantai diatas kasur dengan posisi Rose yang bersandar didada Jane.
"Oppa yakin besok mau kekampus? Mendingan Oppa istirahat dirumah saja deh. Aku khawatir kalau Oppa pusing seperti tadi" ujar Rose.
Jane yang mengelus kepala Rose itu tersenyum tipis "Aku sudah baik baik saja kok. Tidak perlu khawatir"
"Aku kesal deh sama si Julia itu! Bisa bisanya dia gangguin Oppa mulu!" gerutu Rose.
"Cemburu hurm?" goda Jane
"Aku tidak suka saja si ada cewek yang gangguin suami aku" sahut Rose
Jane mendakap Rose dengan erat "Aku juga tidak suka loh kalau ada cowok yang dekatin istri aku ini"
"Aku tidak terlalu dekat sama cowok kok. Yang paling akrab juga hanya Limario" sahut Rose "By the way, sepertinya teman aku suka sama adek kamu tuh. Apa tidak apa apa kalau mereka pacaran?"
"Kalau itu yang terbaik buat Lim, aku tidak masalah si" sahut Jane "Mendingan sekarang kita tidur ya. Sudah jam 10"
Keduanya mula berbaring dan menyelimuti tubuh mereka. Tidak lupa juga dengan Jane yang menjadikan lengannya sebagai bantalan buat si istri.
"Julia, aku mau melamar kamu untuk menjadi pacar aku. Maaf kalau kelihatan buru buru tapi aku sudah tidak bisa menahan semuanya lagi. Aku mencintai kamu"
Mata Julia berkaca kaca. Dia menatap Jane didepannya dengan haru "Aku terima"
Jane sontak membawa Julia kedalam dakapannya. Dia bahagia. Akhirnya yeoja yang selama ini diincar olehnya menjadi pacarnya.
"Aku janji akan pertahankan hubungan kita ini. Aku juga hanya akan menikah sama kamu" ujar Jane mengecup bibir sang pacar secara singkat.
*
"Saya sudah menikah dan saya juga memang tidak ingat sama kamu. Apa yang terjadi dimasa lalu itu kita lupakan saja. Kita putus"
Mata Julia berkaca kaca "Kamu tega Jane! Apa kamu lupa sama janji janji kamu dulu?! Kamu mau menikah sama aku bukan?!"
Deg
Jane terus bergerak gelisah didalam tidurnya dengan keringat yang sudah membasahi dahinya.
Secara tiba tiba dia membuka matanya dan bangkit dari rebahan dengan nafas yang memburu . Apa yang dialami olehnya itu bukan mimpi. Itu adalah memorinya soal masa lalu.
"Julia" gumam Jane dengan mata berkaca kaca. Sepertinya ingatannya sudah kembali.
"Ada apa Oppa?" Rose ikut terbangun dari tidurnya.
Jane menatap Rose dengan tatapan yang sulit diartikan "J-Julia"
Deg
Rasa kantuk Rose sontak menghilang. Dia bangkit dari rebahan dan menangkup kedua pipi Jane "Oppa sudah ingat semuanya?" tanya nya sedikit ragu.
Jane mengangguk dengan mata berkaca kaca "A-aku sudah menyakiti hati dia. Aku sudah menghancurkan janji aku sama dia. Dulu aku berjanji untuk menikahi dia t-tapi sekarang aku-"
Jane tidak melanjutkan kata katanya karena Rose membungkam mulutnya "Sudah Oppa" ujar Rose menghapus keringat didahi Jane "Kita bicarain soal ini besok pagi saja. Besok Oppa tidak perlu kekampus. Sekarang Oppa lanjut tidur saja. Oppa harus menenangkan pikiran Oppa"
Jane patuh dan kembali membaringkan dirinya diatas kasur. Tidak butuh waktu yang lama, alam mimpi mula menjemputnya.
Rose pula sudah tidak bisa tidur. Overthingkin mula menyerangnya. Apa yang harus dia lakukan kalau Jane mau bersama Julia? Apa dia sanggup melihat Julia menjadi istri kedua Jane?
Blink, keep streaming!! Ayo Blink, semangat! Kita pasti bisa!
#Rockstarsé
#Guitarsé 🎸Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You're Mine✅
FanfictionMencintai sosok yang baru namun dihati masih ada cinta untuk sosok masa lalu? Siapa yang berhak untuk menjadi pemilik hati? Chaennie/Jensé📌 Jentop📌 Fanfiction📌 GxB📌