"Buru-buru amat, Ci? Mau kemana?"
"Iya nih," Gadis yang dipanggil Cici itu terus merapihkan barang-barangnya dengan sigap. "Aku ada janji mau ketemu sama orang."
"Kak Melody?"
"Bukan kok, bukan sama staff--eh aku duluan ya, Jinan."
Pamitnya pada gadis bernama Jinan lalu disusul juga pada teman-temannya yang lain.
Shani Indira Natio.
Nama yang sebenarnya mau dibilang asing tapi ya...gak asing-asing banget, dibilang tidak asing tapi masih banyak yang tidak tahu siapa dirinya.
Kurang lebih gadis yang akrab disapa Shani ini adalah orang dari kalangan segmented--atau gampangnya; yang tau-tau ajalah.
"Shani.." Sapa beberapa orang pria saat ia keluar dari tempat kerjanya.
"Halo," Shani tersenyum dari balik masker dan membungkuk lalu melanjutkan jalannya menuju lift.
Ting!
Pintu lift terbuka bersamaan dengan getaran ponsel yang sedari tadi ia genggam. Shani melangkah masuk sambil membuka pesan yang baru saja masuk ke aplikasi chat-nya.
Kayaknya aku agak telat deh. Padahal tadi udah buru-buru, tapi ini macet buangeett.
Shani melihat jam di layar ponselnya.
It's ok. Aku juga baru mau otw kok. Semoga aku yang sampe duluan yaaa.
.
.
.
.
Shani POV
Sudah hampir sepuluh menit aku lebih dulu sampai di lokasi untuk bertemu dengan seseorang yang belum pernah ku temui.
Jujur, takut.
Sebenarnya beberapa kali sebelum hari ini tiba, kami sempat berencana mau ketemu yang sayangnyaaaa batal karena aku selalu memberikan kabar mendadak tentang tambahan jadwal pekerjaanku.
Kalau kamu tanya aku mau ketemu sama siapa, aku belum bisa jawab. Karena kami sepakat untuk gak perkenalkan nama asli dan hanya saling panggil pakai nama yang menjadi username kami di salah satu aplikasi.
Agak mirip drakor drakor tapi asli gak sedrama itu.
Aku udah sampe nih. Kamu masih jauh kah?
Sebuah pesan masuk di layar ponselku.
Iya, iya. Aku bohong karena bilang padanya kalau aku masih di jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aimílios/αιμίλιος [END]
FanfictionAimílios/αιμίλιος; strength. Chapter baru akan dipublish di hari yang penulisnya tentukan sendiri ya. Gracias!