01 | | Ainslee

0 0 0
                                    

[DISCLAIMER]

21+ AREA

GO AWAY IF U STILL UNDER AGE

°°

“Oh! Leonhh,” desahan itu keluar dari bibir seorang wanita cantik berbadan ramping bernama Ainslee. Ia tengah bercinta—ralat—bersetubuh bersama pria yang selama ini menjamin hidupnya dan keluarga nya. Sudah tiga jam Leon masih bertahan di atasnya dengan gerakan yang brutal. Pria itu beralih menggenggam leher jenjang milik Ainslee ketika di rasa wanita itu menjepitnya. Rasanya sangat nikmat, Leon hampir lupa akan dunia.

“Kau menjepitku, Niena." Bisiknya di telinga Ainslee. Leon memang akan memanggil Ainslee dengan nama tengah jika sedang melakukan Sex seperti ini. Entah kenapa.

rematan Leon pada leher Ainslee semakin kencang kendati pria itu berusaha untuk tidak melakukan nya, tapi ia tak bisa. Ainslee terlalu nikmat.

Gerakan Leon di bawah sana semakin cepat. Nafas keduanya sudah tak beraturan.

“Ah, Grizel!” seperti biasa, Leon akan meneriaki nama istrinya ketika pelepasan tiba. Ainslee diam, tidak mendesah lagi ketika merasakan perutnya menghangat. Tubuh nya mendadak kaku, sampai Leon berbaring di sampingnya. Diam-diam Ainslee menghitung mundur, tepat setelah Ainslee menghitung, Leon beranjak membersihkan dirinya.

Ainslee menghela nafas lelah. Bagian bawah nya nyeri, namun itu tidak ada apa apanya di banding rasa bersalah ini.

20 menit setelahnya, Leon keluar dengan badan segar dan stelan rapih. Ainslee tidak akan bertanya, ia tau Leon akan pulang menemui istri tercintanya, Grizel. Pria itu benar benar meninggalkan Ainslee tanpa sepatah kata pun.

Ainslee menghela nafas kasar. Ia akan tidur sebentar. Ini masih tengah malam.

“maafkan aku, Kak Gri.”

°°

09:23 (California)

Ainslee tengah berkumpul dengan teman kampus nya. Ia memang ada kelas siang ini, dan sangat tidak mungkin kedua teman baik nya ini membiarkan nya berangkat sendirian.

“Ku dengar Kenzie dan Claudia putus,” Ainslee menoleh, menatap Zara dan Rebecca dengan dahi menyerngit. Mereka memutuskan untuk sarapan di kantin terlebih dahulu, walaupun Ainslee tau, mereka tidak hanya ingin makan.

“Ah iya, Kenzie akan di jodohkan dengan salah satu anak dari kolega Paman Hans, kan?” Tanya Rebecca. Zara mengangguk semangat. Menatap gadis berambut pendek yang tengah fokus belajar itu.

“Kenzie akan menyesal, iyakan, Lee?” Ainslee mengerjap, lalu mengangguk mengiyakan walaupun ia tak tau.

"Claudia baik, manis, dan bisa menerima Kenzie apa adanya. Bahkan tidak pernah meminta sesuatu yang besar. Harusnya Kenzie bisa melawan paman Hans,” Ainslee menghela nafasnya.

“Itu kan pilihan nya. Toh jika Kenzie menyesal juga bukan urusan kita,” tutur Ainslee. Zara dan Rebecca menekuk wajahnya. Menatap Ainslee dengan mata yang berkaca-kaca. Itu di buat-buat.

“tapi Claudia teman kita, Lee.” Ainslee berdecih. Teman? Bahkan Rebecca dan Zara selalu menatap Claudia dengan sinis.

“kalau begitu, tarik Claudia kesini. Bawa dia, dan hibur.” Zara dan Rebecca terdiam. Kembali memakan sarapan nya. Melihat itu Ainslee menggeleng gemas. Zara dan Rebecca tidak ingin berteman dengan Claudia karna gadis itu satu-satunya Mahasiswi yang masuk dengan beasiswa. Menurut Zara dan Rebecca, Beasiswa hanya untuk orang orang yang tidak mampu.

Ainslee tersentak ketika ponsel nya berbunyi, dengan segera Ainslee mengangkat panggilan yang di yakini itu adalah Leon.

“Ya?”

“Dimana?”

“Kampus,”

Kembali,”

Tut tut

Panggilan itu terputus. Ainslee menatap ponsel nya dengan sendu. Ia masih ada kelas, tapi Leon akan mengamuk jika ia tak kembali secepatnya.

“Aku pulang duluan, ya?” Mereka berdua mendongak menatap Ainslee dengan dahi menyerngit.

“Apa kali ini pria tua itu tidak ingin mengerti? Kau ada kelas, Lee.” kedua teman nya itu memang mengetahui semua nya. Jadi Ainslee merasa tidak perlu ada yang di tutup tutupi.

“Maafkan aku,” Rebecca menghela nafasnya, sementara Zara hanya diam.

“pergilah,”

°°


Tidak perlu di ceritakan apa yang mereka lakukan setelahnya. Yang pasti saat ini Ainslee sangat kelelahan, namun ia memaksakan diri untuk berangkat Kuliah. Zara dan Rebecca akan sangat murka jika ia izin lagi.

Sesampainya ia di kelas, Ainslee di sugukan dengan tatapan Tajam milik Zara. Sementara Rebecca hanya menghela nafas kasar, lalu menarik nya untuk duduk.

“cara berjalanmu aneh. Lebih baik istirahat. Leon tua itu tak pernah tau malu. Aku tau ini bukan urusanku, tapi bisakah kau berhenti saja? Kau menyiksa dirimu sendiri,” Ainslee menunduk. Ia juga ingin lepas dari Leon, ia tak ingin terus menyakiti Grizel. Wanita itu sangat baik padanya.

“Aku—” belum sempat Ainslee melanjutkan kalimatnya, Zara sudah lebih dulu memotong.

“Kelas akan segera di mulai. Jangan banyak bicara jika isi dari pembicaraan kalian hanya itu itu saja,” Rebecca dan Ainslee mendadak kelu. Zara memang seperti itu. Dia paling ceria, Mood booster, baik, dan humoris. namun sekali dia serius, itu akan terlihat sangat menyeramkan.

Ainslee menghela nafasnya ketika ia kembali teringat bisikan Leon tadi saat ia bercinta. Itu menyakiti nya, sangat. Namun ia sadar, menyangkut keturunan, Leon memang tidak pernah membiarkan Ainslee melakukan nya. Ia hanya boneka untuk Leon.

gugurkan segera jika sesuatu tumbuh disini,

°°

AAA MAKASII UNTUK YANG UDAH SUPPORT DAN KASIH BINTANG, I LUV U.

AKU UDAH KASIH [DISCLAIMER] YAA. DOUBLE, AKU KASIH [21+] BIAR KALIAN TAU KALO INI MEMANG LAPAK DEWASA YANG DOMINAN UH AH UH AH, SO PLEASE KALO ADA YANG MAU REPORT CERITA INI, PIKIR PIKIR LAGI.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Leon's Slave [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang