" lo gak pengen ke kantin??"
aku menggeleng mendengar pertanyaan lisa saat bel istirahat berbunyi yang segera di susul dengan kelas yang berakhir.
" ck, gak asik lo ah.."
" males gue, lagian gue juga mau ke perpus. ada buku yang harus gue balikin, sekalian mau pinjem yang baru"
tukas ku terkekeh dengan tangan yang sibuk membereskan peralatan belajarku di bangku. lisa mendengus, menatapku kesal.
" ya udahlah, gue ke kantin sendiri"
aku hanya tersenyum melihat kepergian lisa. sudah biasa bagiku melihat kekesalan lisa tiap kali dia mengajak ku ke kantin yang berakhir dengan penolakan ku.
kantin adalah tempat yang ramai. tempatnya para tokoh berkumpul dan pusatnya setiap adegan novel.
untuk aku yang tak begitu suka keramaian, kantin tentu bukan solusi tepat untuk ku menginjakkan kaki disana. begitu juga dengan taman belakang sekolah dan rooftop. dua tempat itu merupakan tempat yang sering di datangi para tokoh.
berhubung prinsip ku tak ingin terlibat dengan mereka. jadi, dua tempat itu menjadi hal yang tak mungkin dan tak akan pernah kakiku menginjak disana.
itulah kenapa aku lebih suka menghabiskan waktuku di perpus. selain tak ada adegan yang berada di perpus, tempat ini hanya di masuki oleh orang orang tertentu atau dalam artian mereka yang cupu atau kutu buku.
"mau balikin buku ella??"
sapa miss linda, penjaga perpus yang sudah sangat hafal dengan ku.
aku mengangguk dengan senyum ramah yang tersungging di wajahku dan tangan yang mengulurkan dua buku ensiklopedi dunia.
" saya liat liat buku dulu ya miss"
pamit ku setelah menyerahkan dua buku itu ke miss linda.
" tentu"
aku segera melangkah pergi, menyusuri rak rak buku memilah milah jenis buku yang mungkin menarik perhatian ku.
' genetika tubuh', buku tentang sains biologi yang berhasil menarik perhatian ku. ku ambil buku bersampul biru dengan gambar anatomi tubuh manusia itu kemudian ku bawa dan mendudukkan diriku disalah satu kursi perpustakaan.
belum sampai lima menit aku duduk, perutku bergemuruh. sial aku lapar. aku lupa jika tadi pagi belum sempat sarapan.
ku tutup buku itu dan ku kembalikan ke tempatnya lalu segera melangkahkan kaki ku ke kantin.
situasi cukup tenang saat aku melangkah masuk, entah aku tidak tau adegan novel yang biasa terjadi sudah di mulai atau belum. aku segera melangkahkan kaki ku ke stan bakso kemudian segera menuju bangku kosong di sudut kantin sembari membawa bakso pesanan ku.
dari awal aku masuk tak ada seorang pun yang memperhatikanku. itu jelas, aku bukan siapa siapa juga bukan siswi populer. jadi tidak mungkin aku menjadi pusat perhatian.
dari meja tempat ku duduk dapat ku lihat lisa yang bergabung dengan teman teman sekelas kami. kemudian geng dangerous devil plus amanda dan kedua temannya di meja tengah yang selalu menjadi pusat perhatian. tak jauh dari mereka ada meja clarissa and the geng yang terus menatap tajam amanda.
tanpa mempedulikan mereka lebih jauh, aku segera meracik bakso di depanku. 5 sendok sambal, 4 tetes kecap dan saos plus tiga tetes perasan jeruk nipis. uh.. menatap nya saja sudah membuat liur ku menetes.. sudah, sekarang.. mari kita makan.
brakk
seseorang menggebrak mejaku hingga sebutir bakso yang berada di sendok ku jatuh begitu saja. ku tatap buntalan daging itu yang menggelinding kebawah dan jatuh dengan tidak elit nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden character
Fantasygabriella, karakter yang tak pernah di sebutkan dalam novel. yang hanya ingin hidup tenang tanpa terlibat apapun dengan urusan para tokoh. tapi bagaimana jika masalalu orang tuanya memaksa gadis itu ikut campur. apakah dia akan tetap pada pendiriann...