Tangan Valen terus melingkar di lengan Isaac karena rasa takut yang terus menyelimutinya. Sejak dulu gadis itu takut akan sesuatu yang berbau perhantuan itulah kenapa si gadis keras kepala itu memilih untuk menjadi editor cerita romance dan fantasi dibanding cerita horor. Jadi, kemunculan Mark secara tiba-tiba membuat gadis itu bertingkah seperti tikus yang bersembunyi dari kucing.
Seakan hafal akan tingkah Valen, Isaac hanya diam saja dijadikan perisai oleh Valen bahkan ada sudut bibirnya yang terangkat ketika Valen menempel padanya seperti gurita. Namun, ada hal yang membuatnya tak nyaman dan itu karena tatapan Mark pada Valen yang tampak seperti tatapan seseorang yang menyimpan kerinduan. Isaac bertanya-tanya apakah mungkin Mark adalah orang yang pernah berhubungan dengan Valen atapun reinkarnasi Valen sebelumnya.
"Kau siapa?" tanya Isaac memaksa Mark untuk mengalihkan pandangannya dari Valen ke manik tajamnya.
"Key mengatakan satu di antara kalian ada serpent. Siapa di antara kalian yang serpent?" tanya Mark dan Isaac langsung tahu bahwa Mark adalah malaikat maut magang bawahan Key.
"Serpent? Ah ... I think i heard it before. Kau tau Isaac? That snake thing ... ehm—"
"Ah ternyata kau dan sepertinya gadis di sampingmu tak tau siapa kau sebenarnya."
"Apa maksudmu?" tanya Valen masih dengan tangan yang melingkar di lengan Isaac.
"Haruskah aku memberitahunya bahwa kau adalah seorang serpent?" Isaac benar-benar bisa membunuh Mark sekarang juga karena mulutnya yang begitu enteng menyebarkan identitas yang sudah dia sembunyikan selama ini.
"Hahahaha. Wow ini lelucon yang sangat lucu. Di mana kameranya?" Valen terus menoleh ke segala arah, tapi sama sekali tak ditemukan kamera di sana.
"Ayolah di mana kameranya. Kalian tau ini sudah malam. Aku harus tidur dan ... ehm ... besok aku harus bangun pagi untuk melakukan pemeriksaan. Jadi, bisa kita selesaikan lelucon ini dan tidur dengan nyaman?" Mark mengerutkan dahinya tampak berpikir keras. Pertama gadis itu tak sadar ketika dia berada di dunia paralel dan kedua gadis mirip Rosella itu sedang sakit.
"Kau membawa Ella ketika dia sakit ke dunia paralel? Kau serpent tak berperasaan!" Isaac semakin merasa bahwa Mark pernah berhubungan dengan reinkarnasi Valen sebelumnya, tapi seingat Isaac reinkarnasi Valen tak ada satupun yang bernama Ella.
"Siapa Ella?"
"Kau."
"Kenapa kau semakin membuatku pusing? Sudahlah selesaikan permainan ini aku lelah aku mengantuk aku ingin tidur." Isaac merangkul Valen dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya mengambil ujung rambut Valen, menciumnya dan dalam sekejap gadis itu langsung tertidur seolah Isaac baru saja meniupkan serbuk tidur pada gadis itu.
"Dimana kamar kosong?" tanya Isaac yang mulai sibuk menggendong Valen.
"Ada di dalam belok kanan, tapi biar aku yang membawanya. Aku ragu kau tak akan minum darahnya." Isaac semakin tak suka pada Mark.
"Apa Key tak mengatakan apa pun padamu tentangku?" Mata tajam Isaac mengatakan banyak hal pada Mark termasuk ketidaksukaannya pada Mark.
"Tidak ada."
"Baiklah aku akan memberitahumu satu hal yang paling penting dan kau memang harus tau. Gadis ini adalah kekasihku. Kau hanya harus ingat itu." Mark mengartikan bahwa itu adalah sebuah ancaman, tapi entah mengapa ancaman itu terdebgar menarik bagi Mark. Apa sekarang lelaki itu mulai kembali merasakan perasaan ketika menjadi manusia dulu?
"Ah aku lupa Key mengatakan satu hal tentangmu." Isaac tak berhenti sekalipun Mark sedang bicara padanya.
"Dia mengatakan bahwa gadis itu belum kekasihmu!" Kalimat itu sukses membuat Isaac menoleh.
"Selama berpuluh-puluh kehidupan dia selalu menjadi kekasihku, dan di kehidupan ini pun akan seperti itu."
"Selalu ada yang pertama kali, dan untuk pertama kali dia tak akan menjadi kekasihmu."
"Kita lihat saja nanti." Isaac kembali berjalan ke kamar untuk Valen istirahat.
Sementara itu Mark tersenyum miring pada tingkah Isaac, tapi kemudian senyum itu menghilang tiba-tiba.
"Crap, apa yang baru saja kulakukan?"
***
Kertas merah dalam genggaman Jason dalam sekejap berubah menjadi abu terbakar kemarahannya pada keputusan Key. Jason memang menyetujui bahwa Isaac akan membereskan masalah portal dunia paralel. Jadon juga tak masalah ketika seorang manusia ikut masuk ke dalam portal itu bersama Isaac. Namun, ada satu hal yang membuat lelaki itu marah, sesuatu yang malah tak pernah Key duga akan menjadi pemicunya.
"Kau baru saja membuat kesalahan besar!" Semua petinggi Undertaker menahan napas takut akan amarah Jason yang bisa saja menyebar kepada mereka. Mereka hanya bisa melirik Key dengan raut penuh tanda tanya, hal apa lagi yang dilakukan Key? Tanpa ada keberanian untuk bertanya.
"Sebenarnya apa kesalahan saya?" tanya Key yang cukup mewakili pertanyaan teman-temannya.
"Kenapa kau mengirim si malaikat magang itu?" Mark lagi, Mark lagi. Padahal Key yakin mengirim Mark bukanlah hal buruk, sekalipun malaikat magang itu agak sedikit lambat, tapi dia cukup pintar memahami manusia.
"Karena Mark berpengalaman dalam mengurus manusia yang bersama dengan Isaac."
Jason memejamkan matanya sejenak merenungi kebodohan Key yang tiada habisnya. Telapak tangannya yang tergenggam terbuka dan bak sihir sebuah buku muncul di sana kemudian dilemparkan pada Key.
"Baca!" Key mengambil buku itu. Ada sedikit ragu dalam diri lelaki itu ketika membukanya ketika melihat nama Valentia di sana.
"Di kehidupan ke 17!" Buku itu terbuka tepat di kehidupan Valen yang ke 17 dengan sendirinya.
"Mark?" gumam Key ketika melihat nama Mark tertulis di samping nama Valentia yang saat itu bernama Seline.
"Kau melihatnya? Hubungan mereka?" Key mengangguk, sebuah hubungan yang harusnya dia tahu sebelumnya.
"Harusnya kau mengerti sejak awal alasan Mark salah mengambil nyawa Park Chaeyoung! Sekalipun dia adalah bukan Valentia ataupun reinkarnasi dan hanya doppelganger, efeknya akan sama jika itu bertemu dengan Mark." Key masih terdiam, dia paham bahwa mempertemukan seseorang yang pernah ada di hidup seorang malaikat maut yang masih magang bisa menimbulkan gejolak emosi yang tak seharusnya dimiliki oleh seorang malaikat maut.
"Park Chaeyoung, Rosella dan Valentia adalah distraksi sempurna untuk Mark!"
"Jadi, apa artinya efek Valentia pada Mark akan berkali lipat dibandingkan ketika Mark menjaga Rosella?" tanya Loey yang kini ikut merasa khawatir.
"Iya, jiwa manusianya akan kembali muncul dan lebih buruk jika ingatan kehidupannya kembali."
"Ingatannya?" beo Loey.
"Permusuhan antara Mark dan Isaac semua bisa terulang dan tugas Isaac untuk membawa orang-orang itu akan terhambat."
"Lalu? Apa aku harus membawa Mark kembali?" Key mencoba untuk bersikap tenang sekalipun dia sedang panik saat ini.
"Kau sudah melakukan kontrak dengan Mark Key, hanya dengan menyelesaikan misi ini maka dia akan kembali. Semuanya sudah terlambat, sekarang kita hanya perlu berharap Valen bisa menahan mereka berdua."
***
Siapa bilang kapalnya cuma satu disini. Aku jual banyak tiket lho, kalian mau kapal mana?
Anyway, selamat hari senin. Ini lama gak kesentuh baru kemaren aku pegang setelah bikin bahan presentasi dan akhirnya kuup setelah aku kelar simulasi presentasi beberapa menit yg lalu.
Kinda upset karena simulasi presentasi gak berjalan lancar, tapi semoga besok the real presentation will be great.
See you guys i hope real soon
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel Universe
FantasíaValen ikut masuk ke dalam dunia paralel ketika bermaksud menyelamatkan Isaac, seorang serpent yang bertugas membawa kembali 4 manusia yang melewati gerbang dunia paralel. Kini dia dan Isaac divantu malaikat maut magang harus menyelesaikan tugaa isaa...