Absurd Quintuplets (10)

38 12 3
                                    

___

Jangan lupa ngaji dan shalawat Nabi 🤍
Tetap jaga iman dan imun 🤍

Happy Reading!

***

Raisa menemui Haris yang berada di sebuah alun-alun kota. Memang, Raisa meminta lelaki itu untuk bertemu. Dengan napas yang memburu, Raisa langsung berjalan ke arah Haris yang menatap ke arahnya dengan pandangan datar.

"Cowok sialan!" umpat Raisa lalu menonjok wajah Haris membuat tubuh jangkung itu mundur beberapa langkah.

"Apa-apaan lo, Raisa?"

Raisa tersenyum miring lalu melipat kedua tangannya di depan dada, tak lupa pandangan tajam ia lemparkan kepada Haris.

"Lo kayak gini karena nggak terima gue putusin?"

"Cih! Gue malah bersyukur putus dari lo, Haris! Tapi, gue nggak terima sama alasan lo putus dari gue," geram Raisa sambil kembali mendekat ke arah Haris, gadis tersebut langsung menendang tulang kering Haris.

"Cewek gila," desis Haris.

"Lo baru tau gue gila? Setelah ini pasti lo tau segila apa gue."

Ternyata, tak cukup di situ. Raisa langsung memukul bahu beserta kepala Haris dengan tas selempangnya berkali-kali membuat lelaki itu menjerit kesakitan.

"Lo pikir lo bisa nginjak-nginjak harga diri gue, Ris? Oh, tentu nggak bisa! Harga diri itu harga mati! Rasain pembalasan gue!"

"Kalau lo udah nggak cinta sama gue, ngomong alasannya yang jelas! Bukan malah lo jadikan alasan kita putus karena perbedaan cara makan bubur ayam. Gue tahu, Haris, lo putusin gue karena lo lagi ngedeketin Mely!"

Haris sudah mengangkat tangannya untuk mengatakan bahwa ia menyerah. Namun, Raisa masih belum puas untuk menghajar mantannya tersebut. Raisa benar-benar kesal terhadap lelaki pengumbar kata manis seperti Haris!

Sedangkan di sisi lain, keempat saudara kembar Raisa kompak menganga karena takjub dengan perbuatan Raisa kepada Haris, sungguh di luar dugaan!

"Cewek kalau udah ngamuk serem banget coy," komentar Raindra.

"Raisa ini, Bos senggol dong," sambung Raiden sambil menggeleng takjub.

"Kakak gue emang paling top," ujar Rayya dengan girang.

"Gue jadi pengen gebukin si Haris juga woii!" seru Raina yang sudah gregetan ingin membantu Raisa untuk memberi pelajaran untuk Haris.

"Kita nonton aja dulu," ucap Raindra sambil mengambil posisi paling nyaman, sekarang lelaki itu sudah duduk di rerumputan.

Raiden juga turut serta duduk di samping Raindra. Ia masih ingin melihat kegarangan Raisa. Raiden menoleh kepada kedua adiknya yang masih berdiri.

"Mending, kalian beli popcorn supaya semakin menikmati pertunjukan ini," ucap Raiden seenak jidat.

"Nah, bener yang dibilang sama Raiden sekalian beli minum. Habis marah-marah, Raisa pasti bakalan haus," timpal Raindra.

Absurd Quintuplets (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang