LIMERENCE 74

6.1K 836 22
                                    

Update! Jangan lupa vote dan komentarnya ya, selamat membaca❤️

Permintaan Ardhani yang meminta Karina untuk tidak melakukan apa-apa selain mendapatkan semua bukti dari laki-laki itu yang serius ingin menikah dengannya. Ardhani membuktikan semua yang perlu dia buktikan kepada Karina agar perempuan itu percaya dengan yang di mintanya malam itu. Ardhani benar-benar serius ingin menikah dengan Karina dan punya keluarga bahagia bersama putra mereka.

Awalnya Ardhani ragu dengan keputusannya yang tiba-tiba saja ingin menikah dengan Karina. Dia pikir dia memang terprovokasi oleh kalimat Yiska yang terus saja mendorongnya kepada rasa kesal dan was-was yang entah datang dari mana. Ardhani pikir dia masih terluka karena hubungannya dengan Jesica kandas begitu saja. Karena itu hatinya selalu merasa kesal.

Sayangnya bukan itu alasan yang membuat Ardhani kesal. Tidak tahu kenapa saat dia memikirkan Karina hidup bahagia bersama laki-laki lain bersama anak mereka, Ardhani tidak rela. Bukan hanya tidak rela jika sampai Javas memanggil Ayah kepada laki-laki lain selain dirinya, tapi Ardhani juga tidak terima kalau nanti Karina di monopoli suaminya. Ya, Ardhani tidak suka. Dia rasa tidak ada yang boleh dekat dan bahagia bersama Karina selain dirinya. Terdengar egois memang, tapi Ardhani menginginkan seperti itu.

Ardhani membuka matanya perlahan, cahaya matahari yang mengintip di balik gorden yang masih tertutup membuatnya terusik dan terbangun dari tidurnya. Dia melihat jam dinding lalu merasakan sesuatu bergerak di lengannya. Dahinya mengerut lalu menoleh ke samping tubuhnya. Ardhani tersenyum mendapati wajah Karina yang masih tertidur lelap.

Semalam mereka berdebat lama sekali hanya karena Karina tidak ingin tidur bersama dengan Ardhani. Dan perdebatan itu membuat suara berisik yang membuat Javas terbangun dari tidurnya. Membuat perdebatan mereka berakhir di gantikan dengan menenangkan Javas yang menangis kencang.

Mengurus seorang anak memang melelahkan, tapi Ardhani tetap menyukainya. Apa lagi ketika dia menggoda Karina dan perempuan itu membalasnya dengan wajah kesal yang menggemaskan.

Apa dia sudah jatuh cinta kepada Karina? Sejak kapan dia peduli Karina di miliki orang lain? Pertanyaan itu berputar di kepalanya, terus menerus sampai dia pusing sendirian. Faktanya, di saat dia masih berhubungan dengan Jesica, Ardhani sudah menaruh harapan dan kepedulian yang besar kepada Karina. Bahkan di saat itu, tanpa sadar Ardhani tidak ingin meninggalkan Karina sekali pun ada Jesica bersamanya.

Ya, dia sebrengsek itu. Ardhani tidak tahu kalau selama ini dia juga salah, bukan hanya Jesica. Dia serakah karena menginginkan keduanya karena masih bingung dengan keinginan hatinya. Jesica memang kekasihnya tapi Karina juga Ibu dari putranya yang semakin lama semakin mengganggu hatinya.

Sekarang Ardhani tahu alasan kenapa dia seakan seperti orang gila saat Karina hilang. Bukan hanya karena memikirkan Javas, tapi Ardhani juga memikirkan Karina. Rasanya, bertemu dengan Karina dan membicarakan kebahagiaan Javas adalah satu hal yang paling menyenangkan dalam hidupnya.

Satu tangan Ardhani yang bebas menyingkirkan helai rambut Karina yang menutupi wajah perempuan itu. Sepertinya Karina benar-benar kelelahan karena semalaman mengurusi Javas yang rewel. Tangan Ardhani yang tadi menepis helai rambut di wajah Karina mulai mengelus dahi lalu pipi perempuan yang masih tertidur pulas di lengannya yang dijadikannya sebagai bantalan kepala.

Karina terusik dengan sentuhan-sentuhan lembut di wajahnya. Cahaya juga mulai masuk menerebos kelopa mata yang mau tidak mau membuat mata yang tertutup itu terbuka perlahan.

Dan pemandangan yang di lihat matanya untuk pertama kali bukan jendela atau langit-langit kamar seperti biasanya. Tapi wajah seorang laki-laki. Ya, itu wajah Ardhani.

Ardhani tersenyum. "Selamat pagi."

Karina yang masih belum sepenuhnya sadar mengerjapkan matanya beberapa kali sampai kesadaran itu datang, perempuan itu membuka lebar mata. Menatap ke arah Ardhani dengan tatap syok.

Limerence (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang