1. Melisa Haryadi

1 0 0
                                    

Kalian lihat cewek yang duduk dibawah pohon mangga yang sedang memegang kipas mini portable di tangan kanannya? Dia namanya Melisa Haryadi. Dia adalah selebgram dan youtuber yang sudah punya jutaan pengikut, selain itu keluarganya juga termasuk dalam jajaran orang terkaya di kota ini. Dia dapat melakukan apapun yang dia mau karena dia mempunyai kekayaan.

Beberapa menit yang lalu dia berani mengancam panitia OSPEK karena dia disuruh untuk berbaris di lapangan. Dia mengancam akan menyebarkan berita palsu kalau kampus ini telah melakukan perundungan terhadap dirinya kalau seandainya kakak tingkat masih bersikeras menyuruhnya untuk ikut berbaris dan mengikuti segala rangkaian kegiatan OSPEK.

Panitia akhirnya mengalah. Mereka mengizinkan Melisa untuk tidak ikut berbaris di lapangan dan tidak mengikuti seluruh kegiatan OSPEK. Hal ini sudah terjadi sejak hari pertama OSPEK dilaksanakan. Namun, acara kali ini berbeda karena ini merupakan acara upacara penutupan OSPEK yang dihadiri oleh Rektor kampus. Seluruh peserta diharuskan mengikuti seluruh kegiatan namun Melisa masih keras kepala tidak ingin mengikutinya.

"Janaaaaaa! Kesini woy!"

Seluruh mahasiswa dan kakak panitia menoleh ke arah sumber suara yang berasal dari bawah pohon mangga tempat Melisa duduk. Melisa melambaikan tangannya supaya aku mendatanginya. Salah satu panitia menghampiriku untuk menuruti keinginan Melisa atau Melisa akan menghancurkan seluruh kegiatan yang sudah akan dimulai.

Aku mengangguk kepada kakak panitia lalu berlari mendekati Melisa, "kenapa sih Mel? Upacara penutupannya hampir selesai."

Melisa melemparkan tasnya kearahku, "Lo lupa? Setengah jam lagi gue ada collab sama food vlogger, ayo pergi."

Aku menghela napas pasrah lalu berlari menuju ke arah salah satu panitia untuk berpamitan. Panitia itu hanya mengangguk, lalu mengibaskan tangannya kearahku supaya cepat pergi dari lapangan. Mungkin dia juga sudah lelah dengan kelakuan Melisa selama OSPEK jadi panitia itu tidak berpikir lama untuk memberikan kami izin pergi.

Beginilah kehidupanku sehari-hari. Menjadi asisten Melisa Haryadi, orang-orang biasanya memanggilku seperti itu. Padahal biasanya Melisa memanggilku pembantu, tukang suruh atau sebutan lainnya yang sering tiba-tiba muncul dari mulut seorang Melisa.

Menjadi asisten Melisa sebenarnya membutuhkan kesabaran yang luar biasa karena Melisa orang yang gampang sekali berubah suasana hatinya. Kalau suasana hatinya sedang buruk dia selalu menyiksaku dengan permintaan yang aneh-aneh.

Namun Melisa orang yang sangat menjaga sikap di depan publik. Dia menampilkan citra paling baik yang dia bisa tunjukkan di publik supaya masyarakat menyukainya. Hal ini juga yang membuat Melisa mempunyai banyak penggemar.

Banyak penggemar merupakan sebuah keuntungan bagi Melisa. Dia bisa menjatuhkan orang-orang yang tidak menyukainya melalui fansnya, dia hanya perlu membuat postingan yang seolah-olah dia menjadi korban dan menyebut nama orang yang menyakitinya lalu fansnya yang akan bertindak untuk menjatuhkan.

Selain itu Melisa juga sering mendapat hadiah dari para fansnya. Dia sering membuangnya karena dia tidak suka memakai barang murahan atau terlihat kampungan, namun aku mengusulkan ide untuk menampung semua barang pemberian dari fansnya dan beberapa barang endorsment yang dia tidak suka. Untungnya Melisa menyetujui saranku.

Kebanyakan barang yang diberikan fansnya atau barang endorsmen aku letakkan di kamar dan aku buat sebagai pajangan. Ada juga beberapa yang aku jual, lumayan uangnya bisa untuk menambah uang jajanku.

Namun sebelum itu dia selalu membuat postingan dia memakai barang pemberian fansnya supaya para fans merasa bahwa Melisa menghargai dan menyukai barang pemberian fansnya, padahal tidak sama sekali.

Bahkan Melisa selalu mencemooh barang pemberian fansnya. Buat kalian fansnya Melisa, aku harap kalian tidak pernah mengetahui fakta ini. Karena fakta ini sangat menyakitkan.

Ah kalian pasti penasaran bagaimana caranya aku menjadi asisten Melisa kan? Jadi sebenarnya aku juga tidak pernah membayangkan akan menjadi Asisten Melisa. Ini terjadi karena ayahku menjadi supir pak Haryadi lalu ayah mendapatkan tawaran dari pak Haryadi supaya aku menjadi asisten Melisa.

Ayahku tentu saja langsung menerimanya karena pak Haryadi begitu berjasa kepada keluarga kami. Setelah itu aku sebagai anak yang baik mematuhi keinginan ayahku. Aku menjadi asisten Melisa sejak kelas satu SMA sampai sekarang.

Berarti sudah tiga tahun lebih aku menjadi asisten Melisa dan aku masih diperlakukan selayaknya seorang babu. Dulu aku berpikir semakin lama aku menjadi asisten Melisa, Melisa akan sedikit bermurah hati untuk lebih baik kepadaku namun nyatanya keadaannya setiap hari yang aku lalui semakin parah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang