Sebelas

1.3K 33 0
                                    

Assalamualaikum
Welcome back
Jan lupa vote and enjoy:)
_________

Hari ini dokter muda kita sedang sibuk dengan laporan-laporan mengenai perkembangan pasien nya, alhamdulillah banyak pasien yang mulai pulih. Ia membuka laporan mengenai pasien yang terkena DBD, betapa terkejutnya ia ketika melihat keadaan pasien ini semakin menurun dari pemeriksaan minggu lalu, lantas kenapa asistennya tak melapor kepadanya.

"Risa"
Sang asisten yang kebetulan ada di sana menengok ke arah Reyhan.

"Kenapa kamu tak memberi tahu saya mengenai pasien kamar 238."

"Ma-maaf pak saya lupa." cicit sang asisten

"Kamu tuh...hah sudah! tak ada waktu untuk saling menyalahkan, sekarang kamu ikut saya kita cek keadaan pasien itu." Rey berlari kecil menuju kamar pasien nya, hatinya merasa tak tenang. Bagaimana tidak, seharusnya ia memeriksa pasien ini beberapa hari yang lalu. Kenapa asistennya sangat ceroboh sampai lupa melapor kepadanya, setelah sampai di kamar yang dimaksud Rey langsung mengenakan stetoskop nya dan mulai memeriksa pasien nya.

Pasien nya mengalami pendarahan yang lumayan parah, Rey melakukan transfusi darah pada pasien nya itu. Ke hati-hatian sangat dibutuhkan dalam hal ini. Pasalnya, transfusi darah mungkin bisa memicu reaksi alergi dan memperburuk kondisi pasien setelahnya.

Transfusi darah pada pasien DBD biasanya berupa transfusi trombosit atau faktor pembekuan. Pasien hanya menerima komponen tertentu dari darah untuk mencegah perdarahan parah.

Oleh sebab itu, pengobatan ini hanya dokter lakukan pada pasien DBD rawat inap yang mengalami perdarahan terus-menerus.

Trombosit yang ditransfusikan membantu tubuh supaya tidak kehabisan cadangan trombosit untuk menghentikan perdarahan yang terjadi.

'Alhamdulillah'
Setelah melakukan transfusi, pasien nya tak mengalami hal yang Rey takutkan, Rey juga menyuruh keluarga pasien agar memberikan banyak cairan agar mengganti cairan yang hilang. Juga memperhatikan  pasien nya mendapatkan istirahat yang cukup.
.
.

Setelah memeriksa keadaan pasien nya dan memberikan beberapa penanganan supaya pasien nya kembali membaik, Rey kembali ke ruangan nya dengan perasaan lega. Jika saja ia tak memeriksa laporannya hari ini mungkin pasien nya akan semakin memburuk dan ia akan merasa bersalah jika terjadi sesuatu kepada pasien nya.

Ia membuka handphone nya dan meng-klik salah satu aplikasi pengirim pesan. Ia membuka salah satu room chat yang tertera di sana. Ia mengirim pesan mengajak sang pemilik nomor untuk bertemu sebentar saja. Setelah mengirim pesan itu, ia menyimpan handphone nya dan kembali mengecek laporan mengenai keadaan pasien nya yang lain.

Pukul 14:55 Rey pulang ke rumahnya karena semua pasien nya sudah dipastikan mendapatkan perawatan yang baik. Ia tak akan langsung pulang ke rumahnya dan akan menuju tempat yang sudah ia janjikan dengan seseorang tadi.

.
.

Di sisi lain Nana tengah kesal karena orang yang katanya ingin bertemu dengannya tak kunjung datang juga. Bahkan ia hampir setengah jam berdiri di depan cafe, kakinya sudah terasa pegal sekali, ia juga sudah memesan satu minuman saat baru datang ke cafe.

Karena ia masih memiliki 'sedikit' kesabaran untuk memaafkan laki-laki itu, ia pun duduk kembali di bangku dan berikrar 'akan pulang jika dalam waktu 15 menit laki-laki itu tak kunjung datang'_ yang tak bisa di ganggu gugat, jika ia sudah pergi dan laki-laki itu datang, ya resiko siapa suruh perempuan menunggu.

Tak lama dari itu, Nana melihat siluet orang yang mengajak nya bertemu, ok jangan salahkan jika ia akan misuh-misuh terhadap laki-laki itu, itupun jika ia berani dan nyalinya tak menciut saat berada di dekat laki-laki itu.

Laki-laki yang ditunggunya menghampirinya, senyum yang biasa terlihat manis di matanya namun tidak untuk sekarang karena ia tengah kesal. Laki-laki itu duduk di hadapannya sontak hal itu membuat ia mendelik kesal, sudah lama seenaknya lagi.

"Assalamualaikum dek"

"Wa'alaikumussalam"
Jawab Nana sedikit jutek, raut kesal yang ditunjukkan Nana membuat laki-laki tadi terkekeh kecil melihatnya. Obrolan mereka berlanjut walaupun dengan kejutekan yang ditunjukkan oleh Nana yang tak membuat laki-laki itu menyerah.
.
.

Sesampainya Rey di cafe Black Rose, ia celingak-celinguk mencari orang yang janjian dengannya, orang itu bilang sudah ada di cafe itu. Terlihat perempuan dengan pakaian serba hitam duduk manis di bangku yang tak jauh dari tempat Rey berdiri.

Rey tersenyum kecil, rasanya lucu baru saja ia membuat seorang perempuan menunggu. Rey berjalan menghampiri perempuan itu dengan langkah perlahan.

"Assalamualaikum maaf saya telat, nis" Rey menyapa perempuan yang ia ajak bertemu.

_______

TBC

Alhamdulillah selesai juga walaupun cuman sedikit, biasanya 1000-an lebih sekarang cuman 600-an.

Jan lupa kasih bintang and selalu jaga kesehatan dan ibadahnya ya!!

Jaa👋
Wassalamualaikum

Story of ReyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang