6. KUTUB UTARA

21 0 0
                                    

...

Perasaan yang hadir pada pandangan pertama, menurutku bukan cinta, tapi ketertarikan.

...


Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar dua menit yang lalu, sebagian penghuni kelas sudah keluar meninggalkan kelas, sebagian masih ada yang membereskan buku-buku mereka.

Setelah merasa beres, rofiq memasang tas ransel di bahunya dan itupun hanya sebelah. Rofiq menghampiri Kayla dan bilang akan pulang lebih dulu karena ada tugas, begitupun dengan Ridwan.

Kayla menyetujui mereka pergi, toh dia juga akan pergi dengan Farhan. Di kelas hanya  tinggal menyisakan Kayla, Yusri dan Farhan saja.

"Lo kerjain tugas dimana?" tanya Yusri pada Kayla.

Kayla menatap Yusri dengan tatapan malas dan melirik ke arah Farhan yang sudah menunggunya, mengisyaratkan dengan menunjuk Farhan lewat dagu nya.

Yusri melirik ke arah Farhan sekilas, lalu kembali menatap Kayla."yakin?"

"Mau gimana lagi?" pasrah Kayla.

Farhan hanya diam menyimak pembicaraan dua sejoli.

Yusri menghela napas berat. Ia sedikit ragu jika membiarkan Kayla pergi sendiri, apalagi ke rumah laki-laki yang bahkan mereka saja baru kenal.

"Gue antar deh" ucap Yusri khawatir.

Kayla dengan cepat menggelengkan kepalanya."Gak usah, gue bisa sendiri"

"Kay, tap_

"Yus, lo lupa gue gimana? Lagian lo juga harus kerjain tugas kan? " telak Kayla berucap demikian, untuk meyakinkan Yusri bahwa tidak akan ada masalah.

"Oke" pasrah Yusri menyetujui keinginan Kayla. Meski ia tahu Kayla bisa melakukan apa saja untuk melindungi dirinya, Yusri tidak akan pernah tega membiarkan Kayla pergi sendiri, jika Kayla sampai kena masalah Yusri lah yang akan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Kayla.

"Udah lambat, gue gak suka buang-buang waktu" ujar Farhan sambil melirik arloji miliknya.

"Ck. Udah lo tenang aja, gue aman kok. Gue duluan yah" ucap Kayla lagi pada Yusri yang masih mematung, dan berjalan lebih dulu meninggalkan Yusri.

"Gausah mikir aneh-aneh, gue cuma mau kerjain tugas!" timpal Farhan sambil menepuk pelan pundak Yusri dan pergi menyusul Kayla.

Di parkiran, Farhan membukakkan pintu untuk Kayla sambil membentangkan tangannya pada celah pintu mobil agar saat Kayla masuk jidatnya tidak terbentur.

Kayla terdiam sebentar atas perlakuan Farhan, membuat Farhan menatap Kayla jengah." cepetan masuk!"

"Iya" Kayla tak mau berpikir aneh, ia segera masuk ke dalam mobil dengan tenang.

Farhan menutup pintu mobil dan berjalan ke arah kursi pengemudi. Ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan standar.

Keadaan mobil begitu hening, tak ada yang mau membuka suara, baik Kayla ataupun Farhan, membuat Kayla sedikit tidak nyaman. Mau bicara lebih dulu juga takut garing. Rasanya serba salah sekali posisi seperti ini. Kayla juga kesal dengan sikap Farhan yang cuek juga dingin seperti ini.

Kayla membuka kaca mobil sedikit agar bisa menghirup AC alam, karena AC mobil malah membuatnya lebih canggung.

Kayla bingung mau bicara apa. Dan dia bingung pada dirinya sendiri, ada apa dengannya? Biasanya Kayla adalah mahluk yang paling cerewet. Tapi hari ini? di dekat Farhan bahkan ia tak mampu berkata dalam satu kalimat pun.

Natijah Cinta KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang