20. "Jauhin Sadewa!"

10.4K 437 5
                                    

Vote, komen and share😍

_____

Alletha terlihat melamun sendirian dikelas. Kelas masih sepi hanya beberapa orang saja yang sudah datang. Dia sengaja berangkat sangat pagi untuk menghindari amarah Gezio.

Semalam entah jam berapa Gezio pulang Alletha tidak tau karna dia ketiduran saat menunggu Gezio pulang, lalu tadi pagi setelah membuat sarapan Alletha langsung pergi kesekolah karna dia belum siap bertemu Gezio walau Alletha tau dia tidak salah. Alletha percaya Sadewa pasti sudah menjelaskan segalanya pada Gezio. Semoga Gezio mempercayainya.

"Tumben lo udah dateng pagi Alle" ujar Sania masuk kedalam kelas bersama Sisil dan Aldira. Mereka bertemu diparkiran tadi.

Alletha terkekeh. "Hehe iya lagi pengen aja"

Aldira duduk dibangkunya--tepatnya disamping Alletha, dia kelihatan lesu.

"Kamu kenapa Dira?" Tanya Alletha. Sania dan Sisil menengok ke belakang--dimana bangku Alletha dan Aldira dibelakang mereka.

"Ngantuk" jawab Aldira menelusupkan wajahnya diantara lipatan tangan.

"Kenapa bisa ngantuk? Lo ngapain aja semalem? Ngeronda?" Tanya Sania heran padahal ini masih pagi udah ngantuk aja.

"Aku maraton drakor semalem sampe jam tiga hehe" ujar Aldira diakhiri kekehan.

"Pantes!! Mau seseru apapun lo harus inget waktu Dir" ujar Sisil menasehati.

"Iya iya" ujar Aldira lesu.

Dari arah pintu Anatasya datang bersama Gisel dan Syifa. Dia berjalan mendekati bangku Alletha lalu menggebrak meja membuat Alletha dkk terlonjak kaget karna ulah Anatasya.

"Lo apa apaan sih gaje banget jadi orang" ujar Sisil yang merasa kesal.

Anatasya mendelitik menatap Sisil. "Diem deh lo, lo ga tau apa apa. Dia itu udah berani deketin cowo gue" ujar Anatasya menunjuk kearah Alletha.

"Tasya aku ga ada hubungan apa apa sama Sadewa" ujar Alletha berusaha menjelaskan.

"Alah jangan bohong deh lo. Kemaren gue belum kasih lo pelajaran karna ada Sadewa tapi sekarang liat aja gue bakal kasih lo pelajaran. Ga peduli lo temen sekelas gue atau bukan" ujar Anatasya yang sepertinya sudah sangat marah. Beginilah Anatasya dia akan melabrak seorang wanita yang berani mendekati Sadewa sampai cewe itu tidak mau datang ke sekolah lagi.

Sania menggebrak meja lalu bangkit dari duduknya. "Heh lo jangan sembarangan fitnah orang"

"Meskipun Alle punya hubungan sama Sadewa emang apa salahnya? Lo kan bukan siapa siapanya Sadewa" ujar Sisil tersenyum miring mengejek Anatasya.

"Walaupun Tasya bukan siapa siapanya Sadewa seharusnya si Alle ngehargain perasaan Tasya dong. Semua orang juga tau kalo Anatasya suka sama Sadewa" ujar Gisel mencoba membatu temannya.

"Iya ga yangka gue Alletha, lo diam diam menghanyutkan. Dasar pelakor" ejek Syifa menatap Alletha sinis.

"Diem kamu jangan ngata ngatain Alle pelakor" ujar Aldira tak terima.

"Kenapa? Emang gitu kenyataannya" ujar Syifa.

"Udah diem" ujar Anatasya menghentikan pertikaian temannya, dia kesini kan buat ngelabrak Alletha bukan adu mulut sama Sisil, Sania dan Aldira.

"Alletha gue peringatin lo. Jangan pernah deketin Sadewa lagi paham? Kalo engga liat aja gue bakal bikin lo ga mau sekolah lagi"

"Berani lo ngancem. Emang kita takut apa" ujar Sisil menatap tajam Anatasya.

"Diem lo jangan ikut campur!!" ujar Anatasya dengan nada tinggi membuat Sisil lebih menantang lagi.

Mereka pikir Sisil takut apa? Sorry dia ga akan takut dengan orang semacam mereka.

AllezioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang