***
"Selamat Jeon Jungkook, selamat bergabung di Bighit University."
"Terimakasih Mr.Kwon.. suatu kehormatan bagi saya bisa menuntut ilmu dikampus ini."
Mr.Kwon tersenyum, seraya mengangguk-angguk.
"Baiklah, kau bisa menemui Mrs. Yoona di ruang staf, dia akan memberimu kunci kamar asrama yang akan kau tempati."
"Baik pak, sekali lagi terimakasih."
Jungkook pun pamit dari ruang Mr. Kwon yang tidak lain adalah dosen di kampus itu yang memang ditugaskan setiap tahunnya merekrut setiap calon mahasiswa dari berbagai daerah di Korea untuk masuk melalui jalur beasiswa berprestasi.
Jungkook salah satunya, ia berasal dari Busan. Cita-citanya memang ingin berkuliah dikampus nomor dua terbaik di Korea itu, BigHit University. Karena prestasinya ia berhasil bersaing dengan ribuan calon mahasiswa yang mendaftarkan diri lewat jalur beasiswa berprestasi.
Jungkook pria sederhana, ibunya seorang guru SD di Busan. Ayahnya sendiri sudah lama meninggal, yah, Jungkook anak yatim. Tapi walaupun begitu ia tak pernah kekurangan apapun. Ia termasuk anak yang beruntung. Walau hanya seorang Guru tapi Sekolah yang ditempati ibunya mengajar adalah milik pribadi keluarga Jungkook. Keluarga Jungkook sangat disegani oleh warga didaerahnya, karena ia merupakan yang dianggap berada ditempat itu.
Jungkook berjalan menyusuri area kampus, ia sudah mengambil kunci kamar asrama dari Mrs. Yoona. Tujuannya sekarang adalah menuju asrama itu. Saat berjalan Jungkook melewati lapangan basket outdoor, dimana disana sedang ramai para mahasiswi bermain basket.
Langkah Jungkook terhenti, pandangannya tertuju pada salah satu mahasiswi yang sedang bermain basket.
Tampak gadis yang mengepang rambutnya sangat serius mengikuti permainan basketnya.
"Rosie shoot!!" Teriak teman-temannya juga beberapa penonton yang ada disekitar lapangan.
Gadis itu pun memasukkan bola ke ring dengan tepat sasaran.
"Yes!!!" Pekiknya.
Semua orang bersorak, gadis bernama Rosie itu ber tos ria dengan teman se teamnya.
Priipp..priipp..priipp..
Suara peluit terdengar, itu artinya babak permainan selesai. Sang pelatih berjalan memasuki lapangan dan ber tos dengan para pemain.
"God job Rosie." Katanya setelah bertos dengan Rosie.
Gadis bernama Rosie itu hanya tersenyum menanggapinya. Ia kemudian berjalan ke pinggir lapangan menghampiri tas nya yang ia letakkan di salah satu bangku. Keringatnya ia lap. Hal itu tak luput dari perhatian Jungkook.
"Rosie." Gumamnya.
Tak lama Rosie berjalan meninggalkan lapangan menggendong tasnya. Jungkook terus memperhatikan sampai gadis itu benar-benar hilang dari pandangannya.
"Cantik." Katanya lagi.
***
Jungkook kini sudah ada di Asrama khusus laki-laki, tepatnya didepan kamarnya. Ia hendak membuka tapi seseorang dengan nafas terengah-engah menghampirinya. Sepertinya dia habis berlari.
"Kau Jeon Jungkook?" Katanya sambil mengatur nafasnya teratur.
Jungkook mengangguk.
"Aku Kim Mingyu, kita teman se kamar."
Jungkook mengernyit bingung, seolah paham Mingyu kembali menjelaskan.
"Aku menemui Mrs. Yoona tadi, dan memberiku kunci kamar ini juga. Coba lihat nomornya sama kan?" Kata Mingyu sembari memperlihatkan nomor kamar yang bertautan dengan kunci kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALF GIRLFRIEND
FanfictionTerinspirasi dari filmnya dengan judul yang sama. Tapi author disini mengganti atau menambah beberapa scene dicerita ini. Let's Read.. Semoga suka.🤗🤗 Vote and coment ya..🥰