Calvin x Kinan
Vote sebelum membaca.
💓💓
.
.
.Happy Reading🥰
Adnan tidak pernah menyangka ketika lelaki kecil itu membuka kedua matanya dipagi hari pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cantik sang Mama. Tubuh lelaki kecil itu menggeliat kegelian karena ulah sang Mama yang tengah sibuk menciumi wajah hingga perutnya tanpa henti.
Suara tawa lembut Adnan menyeruak hingga membuat seisi ruangan menggema. Kinan segera mengangkat tubuh mungil itu kedalam gendongan, melihat raut wajah putranya yang berubah masam tiba-tiba membuat Kinan segera melayangkan pertanyaan.
"apa yang sakit? katakan pada Mama!" Adnan menggeleng pelan sambil mengeratkan pelukan. kedua lengannya yang melingkari area leher sang Mama bergelayut dengan tenang.
"Adnan sangat bahagia, karena Mama ada disini bersama Adnan!" ucapnya pelan, Perasaan haru itu kembali datang. Entah apa yang dilakukan saudari kembarnya dimasa lalu hingga membuat putranya bisa seperti ini. Kinan bersumpah pada dirinya sendiri jika ia tidak akan pernah mengabaikan Adnan, dirinya bertekad akan selalu membuat Adnan merasa disayangi, diperhatikan, diutamakan dan juga dilindungi.
"Mama akan selalu bersama Adnan, apapun yang terjadi Mama tidak akan pergi!" Mendengar ucapan sang Mama membuat Adnan meloloskan suara isakan kecil. Kinan menepuk-nepukbpelan punggung sempit putranya segera untuk menenangkan.
"hiks..Mama!"
"Ya, jangan menangis lagi, Mama disini!"
Kinan berjalan pelan masih dengan Adnan yang berada di gendongan, membawa putra kecilnya masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sedangkan Calvin sudah siap dengan setelan tuxedo rapih hingga membuat lelaki itu tampak menawan berkali-kali lipat. Siapapun yang akan melihatnya akan mengakuinya.
Pak Rahman menuangkan secangkir teh saat melihat Tuan mudanya sudah siap dan segera duduk di kursi meja makan.
"Tuan muda! roti lapis kesukaan anda hari ini Nona muda yang membuatnya!" ucap Pak Rahman dengan senyuman.
Calvin hanya mengangguk pelan. "Ya!"
Kinan juga wanita muda yang pekerja keras, namun kenapa wanita itu sangat berbeda dengan Jihan? Calvin tidak bermaksud untuk membandingkan Kinan dengan mendiang istrinya. Tapi lelaki itu terlalu tidak percaya dengan perubahan keluarganya karena kehadiran Kinan.
Pak Rahman segera undur diri bergegas melakukan pekerjaan lain. Mengambil cangkir teh dan menyeruputnya pelan kedua manik mata Calvin teralihkan pada dua orang yang saat ini sedang berjalan bergandengan tangan menuju ke arahnya.
Lelaki itu tidak tahan untuk mengembangkan senyuman melihat senyum penuh binar bahagia disekililing wajah menggemaskan putranya. Alih-alih memperhatikan Adnan, saat ini justru sang Istri yang dengan cepatnya mengambil alih seluruh perhatian nya.
Kinan sedang tersenyum padanya, dan itu membuat kinerja jantung Calvin merasa sangat tidak baik, lelaki itu segera berdehem singkat seolah ingin sesegera mungkin untuk mengalihkan suasana.
"ayo, beri ciuman selamat pagi pada Papa!" perintah sang Mama yang membuat Adnan menatap sang Papa ragu. Mungkin bagi Adnan ingin memiliki perasaan lebih dekat dengan seorang ayah akan lebih sulit dilakukan, berbeda dengan sang ibu yang terlihat lebih bisa memahami perasaannya seperti yang saat ini lelaki kecil itu rasakan saat bersama dengan sang Mama.
Kinan yang masih melihat Adnan sedikit malu, segera
memberi tatapan polos pada suaminya. Lagi-lagi Calvin
dibuat tidak berdaya oleh kelakuan sang Istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Wife
RomanceSerupa tapi tak sama. Itulah yang di rasakan Calvin sekarang, membuat gila tapi candu di satu waktu yang sama. . . . .