Mama

5.3K 531 2
                                    

Mohon dukungannya, mau mutualan juga ayo, DM aja.

Selamat membaca!

"Mama itu bukan hanya wanita yang melahirkan, tapi pelita hidup. walaupun sosoknya hilang tertelan takdir." Sasa

Hari ini sekolah cukup melelahkan, herannya tidak ada drama live. Hei padahal aku menantikan drama kalian tau!

Aku menatap jam yang mengantung apik di dinding bercat putih, pukul 4 sore. Bosan, bosan, dan.. Pokoknya aku bosan! Kenapa tubuh ini, tidak memiliki adik atau kakak gitu, setidaknya satu orang sepupu untuk menemani kesuntukan ku.

Melangkahkan kaki menuju belakang istana Casablanca, berkebun adalah ide bagus. Otak pintar ku selalu bisa di andalkan.

Mengenai sebutan istana Casablanca itu hanya sebutan iseng dari ku, jangan anggap serius. Lagipula, aku menamainya karena, hunian ini terlalu besar. Mirip istana yang doyan aku lihat di tv, dan Casablanca itu marga keluarga ini. Ayah Bagas pasti juga menyukai nama rumah ini.

Mata ku langsung berbinar, salah satu mimpi ku dulu adalah memiliki kebun berbagai macam buah. Dan Tuhan mengabulkannnya di dunia ini. Omo-omo senangnya dalam hati, surga aku datang!

Aku berlari kecil ke pohon raspberry, hati ku memekik tertahan bukan hanya satu warna, tapi berbagai warna, ya Tuhan Terima kasih! Tangan ku tak sabar memetik raspberry berwarna merah menggoda, dan mencicipinya "AKHHH! ENAK BANGET!" Pekik ku kaget.

"Nona, ada apa? Nona terluka, ada yang sakit? Atau ada ular, ulet?" Aku terjengit kaget dengan pertanyaan sekaligus kehadiran pelayan wanita yang tiba-tiba datang.

Aku tersenyum kecil, menggaruk tengkuk malu, tidak mungkin aku jujur perihal rasa raspberry, bisa-bisa di curigai bahwa aku bukan Nona besar di keluarga Casablanca. Tidak tidak! "Ahaha.. Maaf bibi, aku hanya terkejut karena ranting pohon" Jelas ku, dengan tertawa canggung.

"Hati-hati Nona!" Perintah tegas dari pelayan wanita tersebut mengakhiri acara menikmati buahku, aku baru memakan satu buah! Menjengkelkan, tapi tidak mau kejadian ndeso seperti tadi kepergok orang lain. Hei! Aku ini orang biasa saja dan belum pernah makan buah orang kaya, jadi wajar reaksiku berlebihan, tapi tetap saja jaim!

Ayah mengajakku menonton televisi, cewe baju pink dengan potongan rambut bomb, yang selalu bertanya berulang-ulang. Dora! Serius, aku heran apa selera bapak-bapak memang aneh? Aku tidak menyukai kartun ini, menurut ku..menurutku loh ya, Dora adalah serial kartun untuk cepat mengalami darah tinggi, itu karena kebudekan Dora. Mau sebaik apa alasan Dora di buat, tetap saja membuat kesal.

"Yah, " Panggil ku, aku menatap ragu ke arah ayah. Tapi penasaran sumpah!

"Iya, ada apa sayang?" balasan lembut ayah, kembali membuat hati ku menghangat, sepertinya di dunia ini aku tidak memerlukan pacar, ayah sudah sangat pacar able!

Engga tau kenapa, aku menunduk, menyembunyikan air mukaku. "Mama benci banget ya sama Sasa?"

Tangan ayah hinggap di kepalaku, mengelus lembut penuh kasih sayang. Aku harus bersyukur walupun mama membenci, masih ada ayah yang begitu baik. Dasar Sasa, kenapa engga tau beryukur si! "Kenapa anak ayah, bilang gitu?"

"Mama engga pernah pulang, itu karena Sasa disini kan?" Aku tau ini tidak sopan, tapi aku punya hak oke!

Ayah pergi tanpa menjawab pertanyaan ku, melihat ini, aku tau. Bahwa nyonya Casablanca benar-benar membenci darah dagingnya sendiri, apa benar darah daging? Bagimana jika ternyata aku anak pungut?

Buku Yasin, aku menatap heran buku Yasin, yang ayah berikan. Untuk apa? Kita mau tahlilan kah? Ada yang meninggal? "Bukalah, pertanyaan kamu ada disana" Perintah ayah, melihat raut tidak mengerti dari ku.

Tes.. satu tetes dua tetes menjadi isakan kecil, Air mata ku luruh, dada ku sesak seperti tenggelam pada kedalaman laut, pasokan udara berlahan menghilang di ikutin cahaya mentari. Aku masih merasakan tepukan lembut ayah pada punggungku, tepukan itu yang membuatku sadar, bahwa ini nyata.

Nyonya Casablanca, ibu ku. Telah meninggal dua tahun lalu, begitulah yang tertera di buku Yasin. Nama indah nya tercetak dengan tinta emas "Biona Aquarius Casablanca"

Maaf, sebagai jiwa asing malah berfikir negatif untuk wanita seberharga anda nyonya Biona.

*♡∞:。.𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡.

Figuran tak penting! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang